PUTUS ASA

227 43 17
                                    

Siapa yang kemarin ikut Wattys 2020 dan kalah?

Siapa yang kemarin ikut The Authors Indonesia dan kalah?

Siapa yang merasa ikut lomba apa pun dan nggak pernah menang?

Siapa yang mengirim naskah ke penerbit mayor konvensional dan nggak pernah diterima?

Siapa yang pengen berhenti menulis saja karena merasa gagal terus?

Temans, sebaiknya tontonlah video di atas agar kamu bisa membedakan apa yang membedakan orang kaya dengan orang biasa.

Kesuksesan setiap orang itu nggak sama, Temans. Ada yang sukses menjuarai lomba-lomba tapi namanya nggak bergaung bahkan jualan bukunya seret. Ada yang sukses membangun branding dan setiap menjual buku bisa tembus 5000 eksemplar, tapi gagal dalam lomba. Ada yang mencoba puluhan kali kirim naskah ke penerbit mayor konvensional nggak tembus-tembus, tapi masuk ke platform bisa punya gaji ratusan juta per bulan.

Kenapa juga pusing?

Saya ikut Wattys beberapa kali dan nggak pernah menang, lalu apakah saya berhenti menulis? Tidak.

Saya pernah dinasihati untuk tidak menulis cerita dewasa karena bakalan susah tembus penerbit mayor, lalu apakah saya ganti haluan? Tidak.

Saya belum sukses sekarang, tapi paling tidak saya bisa menghasilkan sesuatu dari menulis. Boleh saja sedih, kecewa, asal jangan sampai putus asa.

Yakinlah pada dirimu sendiri bahwa suatu saat kamu akan berhasil dalam passion yang kamu tekuni.

Kalau tidak diterima terbit mayor, bukan artinya karyamu jelek. Temans, dunia penerbitan juga dikendalikan oleh manusia. Mereka punya masalah sendiri. Dan masalah utama mereka tentu saja adalah UANG. Mereka tidak menerima naskahmu boleh jadi karena mereka nggak yakin mampu menjualnya.

Kalau muak dengan penolakan, tunjukkan saja kamu bisa menjual naskahmu. Jangan bergantung pada penerbit. Promosikan karyamu. Branding, branding, branding.

Kalau kamu ingin terbit mayor banget, bikin proposal, bentuk tim, cari investor untuk mendanai. Bangun sendiri penerbit mayormu.

Kenalkah kamu dengan Petrus Kanisius Ojong? Beliau pendiri grup  penerbitan Kompas Gramedia. Beliau memiliki buku yang diterbitkan di penerbitnya sendiri.

Apakah kamu kenal Christian Simamora? Dia penulis novel dewasa yang mendirikan penerbit Twigora

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Apakah kamu kenal Christian Simamora? Dia penulis novel dewasa yang mendirikan penerbit Twigora. Semua bukunya diterbitkan di penerbitnya sendiri.

So, kalau kamu sekarang meratapi kegagalan ditolak penerbit mayor, sudah waktunya bangkit. Cari uang untuk mendirikan penerbitmu sendiri. Lalu terbitkan berapa pun buku yang kamu mau sesuka hati.

Nggak perlu pusing dan patah hati jika ditolak penerbit mayor yang ada.

Pesan moral dari video itu adalah: JANGAN MENYERAH.

Tentukan goals kita, setia pada tujuan kita, tetapi ubah cara kita untuk meraihnya.













Write Without FearNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ