KAPAN PINDAH PLATFORM?

202 32 3
                                    

Adakah di antara Temans yang menulis di sebuah platform sudah lama banget tapi pembaca masih sedikit, pengikut belum sampai 1K? Mungkin sudah saatnya menjajal platform lain. Yaps!

Sumber atau kolam rezeki orang itu berbeda-beda. Boleh jadi Wattpad cocok bagi Erisca Febriani, tapi nggak cocok buat kita. Kenyataanya, ada penulis yang nggak sukses di Wattpad, tapi berhasil pemes di KBM (dan dapat penghasilan puluhan juta per bulan), so nggak perlu sedih dan memaksakan diri jika Temans kurang berkembang di satu platform, tinggal lompat ke platform lain.

Eits, tapi sebelum pindah, kita amati dulu hal-hal berikut:

1. APAKAH KAMU MENULIS DENGAN TEKUN?

Ada berapa cerita yang kamu tamatkan di platform tersebut?

Dalam seminggu, berapa hari kamu publish cerita di platform tersebut?

Apakah kamu rajin membalas komentar pembaca?

Kalau dalam setahun kamu sudah menamatkan minimal 2 cerita (dan publish secara teratur minimal seminggu sekali bukan angin-anginan) dan rajin membalas komentar pembaca tetapi akunmu tetap sepi, artinya ada 2 kemungkinan:

1. Platform tersebut kurang terkenal karena kurang promo, kurang user friendly, manajemen buruk. Intinya kesalahan ada di pihak platform.

2. Cerita kamu nggak sesuai dengan pembaca di platform itu.

Kalau sudah begini, apa yang harus kamu lakukan?

Menjelajahlah ke platform lain. Amati pasarnya, pelajari sistem percuanan (haha, penting nih), kontrak dll. Sebagai contoh, kamu penulis fantasy boleh aja coba KBM. Tapi, kamu mesti rela 'babat alas' alias memperkenalkan KBM kepada pembaca fantasy. Kalau pasarmu remaja, agak sulit karena remaja maunya gratisan. So, selain menulis, kamu juga dapat tugas tambahan yakni edukasi pasar.

2. APAKAH KAMU RAJIN PROMOSI?

Banyak sekali penulis platform. Kalau kamu nggak promosi, gimana pembaca tahu ceritamu? Promosi ini nggak hanya pasang banner di media sosial, tapi juga share link di grup WA, mengadakan giveaway, live di IG, dan lain-lain.

Susah? Yes
Butuh effort? Yes
Butuh biaya? Tentu saja

Sebenernya sama aja sih kayak kamu sekolah. Bayangin deh kamu mau jadi guru. Mesti sekolah dari SD-lulus kuliah itu minimal 16 tahun. Dan selama 16 tahun kamu nggak digaji lho. Ketika kamu lulus jadi guru, nggak semua mendapatkan penghasilan yang sepadan dengan pengorbanan kamu. So ya, nggak ada yang instan di dunia ini.

Kalau kamu sudah promosi maksimal tapi nggak ada yang baca, gimana dong?

Well, mungkin ceritamu memang kurang sesuai untuk pasar Indonesia. Sebagai contoh, kalau kamu menulis tentang kisah zombie, mungkin pembacanya nggak sebanyak romance.

Solusinya apa? Terjemahkan ceritamu ke dalam bahasa asing, lalu publish di platform lain.

3. APAKAH KAMU BERGABUNG DENGAN GRUP MENULIS YANG TEPAT?

Nah, ini nggak kalah penting. Ada grup yang penulisnya memang nggak berkembang semua atau sedikit banget yang berkembang. Coba deh kamu perhatikan teman-teman segrupmu, apakah saling support, apakah membuat program yang sesuai dengan kebutuhan pasar? Atau hanya hepi-hepi dan ghibah tanpa tujuan?

Taruhlah kamu pengen dapat cuan banyak, apakah grupmu mengadakan program yang mengarah ke sana, misalnya kelas menulis bersama penulis yang terbukti sukses, mengadakan event menulis dengan tema yang diprediksi disukai pembaca?

Kalau kamu punya tujuan ingin karyamu dibaca orang, ya tentunya kamu harus menulis cerita yang kira-kira bakal disukai pembaca.

Contoh, jika grup menulismu membuat program menulis fabel (cerita binatang), kira-kira apakah bakal disukai pembaca? Kalau nggak, artinya sia-sia kamu ikuti.

Waktu kita adalah aset paling berharga.

Atau, ada grup menulis yang begitu anti dengan platform dan berfokus ingin terbit cetak terutama mayor sehingga menghalangi membernya mencoba platform lain. Salahkah grup semacam itu? Well, kamu nilai sendiri saja.






Write Without FearWhere stories live. Discover now