Part 11 : Zhi er SEKARAT.......

1.8K 117 11
                                    

Song : 绝不能失去你 (Jue Bu Neng Shi Qu Ni= Tidak bisa kehilangan dirimu) by F4 aka JVKV.

Hello semuanya part 11 is coming.... VOTE TERUS YA. Udah mau masuk babak seru nih.....
Maafkan kalau ada kata-kata yang typo.... dan terima kasih bagi yang udah nyimak cerita ini dari awal sampai akhir.

*****************************************





Malam yang khusyuk itu di barak militer Kerajaan Chu yang telah kalah perang dengan seisi penghuni dengan raga yang lelah menatap dengan cengo kepada Panglima Perang mereka.
Keempat Komandan sudah menghadap Xiang Yu di panggung besar dan langsung di suruh untuk berlutut.

Suasana mencekam seketika, para tentara yang hanya menjadi penonton dibawah panggung bak sedang menonton pertunjukan opera dengan tak ada yang berani mengeluarkan suara sedikit pun. Hanya berbaris dengan serapi mungkin dan menanti "langit runtuh" karena murka nya seorang Panglima Perang Xiang Yu.

Keempat Komandan menundukkan kepala tak berani sekalipun menatap atasan mereka yang kini hanya membungkam dengan wajah memerah, mata melotot dan juga memicing sempurna, pertanda Xiang Yu sedang merasakan kemarahan besar dalam dirinya.
Yang paling kasihan adalah Komandan Zhou yang bahkan masih terlihat pucat pasi dengan luka di tangan kanannya yang telah buntung dan masih belum juga sembuh namun pria malang itu juga harus berlutut. Tak terkecuali.....

Mereka sudah mengetahui kabar tentang kedatangan Jendral Besar Qin menghampiri mereka saat berada di tengah hutan belantara.

Gendang yang tak ditabuhkan selama pasukan Qin mendekat ternyata benar bukan lah sebuah jebakan, seperti apa kata Zhou Ya Fu mereka seharusnya melihat maksud dan tujuan kedatangan Jendral Qin terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan.

Gara-gara keputusan gegabah Xiao He yang sudah kelewat panik sehingga maju untuk menyerang menyebabkan pasukan tentara Qin kagok dan mau tidak mau pertempuran kembali di mulai.

Maksud hati ingin datang bicara baik-baik, sudah tidak membunyikan tabuh perang eh tiba-tiba diserang membabi buta.... Siapa yang kagak kaget ya........ sama saja pasukan tentara Chu mengusik kawanan harimau yang sudah jinak menjadi liar kembali sehingga tidak sungkan-sungkan menerkam dengan buas, apalagi jumlah mereka yang jauh lebih banyak dan alutsista perang yang lebih canggih. Ya... mati konyol deh sebagian besar pasukan tentara Chu. Ckckck....

Kini Xiao He merasa sangat menyesal karena dirinya menjadi penyebab tewasnya lebih dari seribu lima ratus anak-anak muda berbakat Kerajaan Chu.

Hatinya hancur dan berasa hidupnya pun menanggung dosa berat, mungkin Dewa Dewi dilangit tak akan sudi untuk mengampuni kesalahan besar yang telah Xiao He lakukan, yang tidak hanya mencoreng nama besarnya sebagai salah satu kadet Komandan terbaik namun juga militer Kerajaan Chu.
Ini akan menjadi sebuah aib dan rakyat jelata yang merupakan anggota keluarga dari personel tentara Chu yang tewas sia-sia akan menaruh dendam padanya.

"Apa Kalian tidak mau mengatakan sepatah kata pun juga untuk membela diri hah?"
Xiang Yu akhirnya keluar suara juga setelah membiarkan para komandan berlutut hampir satu jam.
Namun jangan tanyakan lagi suaranya seperti apa? Yang jelas suaranya parau, rendah dan datar dengan ekspresi yang garang sehingga membuat semua orang yang berada disana ngeri untuk menatap wajahnya.
Keempat komandan tetap menundukkan kepala, bibir mereka terjahit penuh sepertinya sudah pasrah menunggu titah hukuman dari Panglima Perang. Personel tentara yang sedang menyaksikan pun tak ada yang berani membela karena saking takutnya perasaan mereka.

Xiang Yu bangkit dari kursi, berjalan mendekat pada keempat Komandan yang sudah lelah berlutut. Melempar tatapan tajam menusuk jiwa dengan kedua tangan di lipat ke belakang.
"Katakan siapa yang dengan lancang mengambil keputusan untuk menyerang pasukan Qin sebelum merembukkannya padaku?"
Kembali Xiang Yu bertanya dengan tujuan menuntut jawaban pasti.

Love, Tears & DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang