Part 114 : Masa Depan Xiang Yu dan Kerajaannya

594 47 8
                                    



Dalam genggaman seorang prajurit yang sedang bergerak, bendera hitam bersimbol seekor naga berwarna hitam berkibar kokoh tertiup udara. Itu adalah bendera Kekaisaran Han.

Suara gemeletap menggelegar di sertai ringkikan kuda yang berlari cepat menjelajahi sebuah jalan setapak di sebuah wilayah.

Cakrawala berkabut tebal. Daratan bumi memutih oleh salju yang terus berjatuhan dari langit yang di selimuti mendung. Dari ufuk barat, kilatan halilintar disertai guntur bergeluduk. Angin berdesut luar biasa kencang. Kekuatannya mencabut beberapa pohon besar dari akarnya.

Sekompi prajurit kavaleri terus mempercepat lari kuda tunggangan mereka demi menghindari cuaca yang mulai ribut.

"CEPAT!!! CEPAT!!! BADAI SALJU....."
Seru seseorang saat menoleh ke belakang menyadari ancaman yang mengejar mereka dari belakang. Salju saling gulung menggulung. Kecepatan angin semakin ekstrem menerbangkan segala sesuatu yang dilaluinya.

Mereka menjadi panik berpacu dengan alam yang tengah menunjukkan kehebatannya.
Kuda meringkik histeris merasakan daratan bumi yang ikut bergemuruh. Bendera yang dibawa sang kapten terlepas dari tangannya.

Pria itu memperlambat kudanya. Dia menengadah ke langit melihat bendera bangsa mereka yang terbawa arus angin. Napasnya terengah-engah. Firasat buruk mengerumuni dirinya. Kemelut cuaca mengelilingi posisi mereka. Dalam hitungan detik, pusaran badai salju pun berhasil mencapai posisi mereka.

Sang kapten beserta semua anak buahnya bergegas melarikan kuda mereka secepat mungkin. Sayangnya, badai jauh lebih gesit menghadang mereka dari berbagai arah.

Surga meraung murka para dewa. Petir menggelegar menakut-nakuti tatapan berkilauan. Gemuruhnya meronta seperti amarah memberi peringatan. Suaranya seperti pecutan cambuk api tak berujung.

FIUUUUUH

BRUUUUUKH

"ARRRRRGHHHHHH"

Desutan angin bercampur salju menelan satu per satu dari mereka ke dalam pusaran badai. Bahkan kuda-kuda pun tak mampu lagi menyelamatkan diri.



*********************

Sekumpulan prajurit lainnya tiba di sebuah gedung megah yang tertutup es salju. Tempat itu adalah salah satu penginapan rahasia milik Kekaisaran Han yang berada jauh dari pemukiman warga. Badai salju dan guntur menghancurkannya. Sebagian struktur gedung rusak parah.

Xiang Yu meloncat turun dari kuda cokelat tua yang membawanya ke sana. Miao Ge berada di sampingnya, menanti Xiang Yu datang membantu dirinya turun. Namun bukan Miao Ge yang dihampiri Xiang Yu, melainkan Zhi er.

Miao Ge hanya bisa menahan kekecewaan teramat sangat. Tindakan kecil Xiang Yu seolah menjelaskan bahwa Zhi er lebih penting darinya.

Zhi er tersenyum kaku menatap tangan Xiang Yu yang terulur padanya. Saat ia hendak menyambut tangan itu, tanpa sengaja sudut mata Zhi er menjeling Miao Ge. Lantas Zhi er pun mengurungkan niatnya dan langsung melompat.

Merasa diacuhkan, Xiang Yu menjadi canggung dan menjauhkan tangannya.

Tanpa sepengetahuan mereka, sekelompok prajurit juga sedang berada di sana. Seorang pria berlari keluar dari area penginapan. Satu lagi pria lain menyusulnya.

Semua orang terbelalak ketika menyadari keberadaan satu sama lain.

"Li Guang.... Zhou Ya Fu.... Mengapa kalian bisa berada disini?" Tanya Xiang Yu di antara kaget dan senang menerima kehadiran dua pria itu.

Love, Tears & DesireWhere stories live. Discover now