Part 33 : Semua tentang C I N T A

1.9K 127 34
                                    

Song: 包容 (pinyin: bao rong (baca : pau rung) = Memaafkan)

Hello guys part 33 author langsung luncurkan ya karena VOTE PART SEBELUMNYA MENCAPAI TARGET DALAM SEBENTAR!!!

Author jadi kejar tayang nih. Sorry part ini panjang sekali!! Dengan narasi yang juga panjang banget karena author suka menceritakan dengan kalimat panjang lebar.
TAP VOTE KALAU KALIAN SUKA, FOLKS!!!

*******************************************

Lü Wang Hou sedang memijakkan kaki menapaki sebuah jalan setapak di tengah-tengah istana Kerajaan Han.
Pakaiannya simpel sekali, pakaian yang di berikan oleh Liu ge ge saat Zhi er masih tinggal di barak militer itu, sehelai han fu berwarna tosca dengan panjang hanya sampai telapak kaki tanpa jubah besar kebesaran seorang Ratu yang panjangnya bisa bermeter-meter di belakang.

Pakaian han fu milik Zhi er kali ini sedikit menyentuh tanah menyapu debu jalan setapak itu secara tidak langsung dalam setiap langkahnya.

Langkahnya gontai dan belum seimbang seratus persen karena pondasi tulang yang masih sedikit lemas setelah saking lamanya tertidur bagaikan hidup segan mati tak mau di atas ranjang milik Liu ge ge-nya itu.

Sebuah ranjang yang seharusnya menjadi tempat tidur mereka berdua memulai kisah cinta membina rumah tangga malah menjadi ranjang yang menjadi satu-satunya saksi paling dekat seberapa lama dan kuat dirinya berjuang bergelut dalam keadaan koma dalam waktu yang tidak sebentar.

Zhi er merasa hidupnya begitu rapuh, begitu rawan dalam umurnya yang baru mencapai keenam belas tahun.
Dalam setiap langkah, ia mengenang kembali sederet kejadian mematikan yang hampir saja merenggut nyawanya dalam kurun waktu kurang dari setahun.
Sepertinya Dewa sedang menguji dirinya, ingin mengetahui seberapa lama kah ia bertahan dari segala hal yang bisa membahayakan jiwanya.

Pertama, Zhi er terjatuh dan terhempas dari bukit tinggi itu saat mempertahankan diri dari kedua berandalan yang sedang mabuk. Dan itu menjadi peristiwa yang membuatnya bertemu dan terseret cinta segitiga dengan Xiang Yu dan Liu Bang.

Kedua, pedang tajam milik Xiang Yu tertancap di dada kanan sebelah kirinya memposisikan Zhi er dalam keadaan bahaya, tergolek lemas nyaris seminggu.

Ketiga, anak panah Permaisuri Li yang tak lain adalah saudari baiknya hampir saja tertancap mengoyak-koyak memecah belah jantungnya. Namun saat itu, Liu ge ge menyelamatkan dirinya dengan menyodorkan tubuh untuk menerima anak panah mematikan yang di lesatkan oleh Permaisuri Li yang tak lain adalah saudari baiknya sendiri yang selama ini ia pelihara dengan segala ketulusan hati.

Lalu kali keempat, saat Zhi er merasa dirinya benar-benar akan mati setelah terkena jurus maut itu namun lagi-lagi Zhi er terselamatkan biarpun harus mati suri selama hampir dua bulan. Hidupnya keras, namun tangguh seolah memiliki sembilan nyawa seperti halnya seekor kucing mungil yang memiliki banyak nyawa.

Dalam perjalanan menelusuri jalan setapak yang panjang itu, Zhi er sedang dipapah oleh dua orang dayang di samping kiri dan kanan dengan formasi dua baris dayang istana yang mengikutinya dari belakang.
Sementara Xiao He beserta beberapa pengawal setia membuntuti dari kejauhan punggungnya, mengikuti untuk memastikan sang Ratu tetap dalam keadaan baik-baik saja.

Sang Ratu, Lü Zhi melangkahkan kaki dengan kepala menatap lurus ke hadapan tanpa menengok kiri kanan sedikit pun.
Wajahnya muram, murung dan tak bersemangat sama sekali namun bukan karena kondisi tubuhnya yang buruk, semua karena perasaan hatinya yang sedang porak peranda di dalam sana.

Love, Tears & DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang