Part 105 : Han Xin, musuh dalam selimut

672 73 14
                                    

Song : Evil

Aku tidak berpikir kau menginginkan ini tapi jika kita berbicara dengan jujur. Kau mencintaiku lalu membiarkan aku melewati neraka. Karena aku tidak tahu bagaimana caranya kita bisa sampai ke sini? Karena hanya seorang iblis lah yang bisa melakukan ini....


*******************


"Paduka Kaisar....."
Sapa Qi Yi kegirangan. Cepat-cepat Qi Yi menghampiri Kaisar Gaozu yang datang tepat waktu.

Han Xin menoel lengan Xiao He yang masih saja menodong Qi Yi, sebuah kode agar Xiao He bersikap lebih baik di hadapan Kaisar Gaozu. Xiao He mendengus dan dengan sangat terpaksa menurunkan pedangnya. Semuanya membungkuk khidmat menyambut sang kaisar.

"Paduka Kaisar, Ru Yi......."

"Ya.. Aku tahu. Aku sudah mendengar semuanya," Kaisar Gaozu menyanggah ketus Qi Yi yang ingin melaporkan perihal mengenai Ru Yi. Pandangan Kaisar Gaozu berkeliling menatap dingin dan tajam pada Qi Yi, Han Xin dan Xiao He secara bergiliran seolah ingin membelah ketiga orang itu melalui tatapan mautnya.

Kegembiraan Kaisar Gaozu atas berita kehamilan Zhi er meluntur tergantikan kegusaran bercampur kekhawatiran yang amat sangat.

Entah setan apa yang sedang merajalela di istana ini sehingga kedamaian dan ketentraman telah lenyap oleh pertelingkahan yang tiada akhir? Setiap hari, ada saja keributan.

Dan kali ini bahkan Ru Yi yang masih kecil jadi korban kebejatan seseorang.

Kaisar Gaozu melangkah pelan memutari semuanya tanpa kata dengan bibir mengatup penuh. Ingin rasanya menceramahi orang-orang ini terutama Xiao He yang gegabah dan Qi Yi yang masih bisa mencak-mencak tak karuan di saat putranya sedang sakit.

"Tabib Yuan... Ikut aku pergi tengok keadaan Ru Yi,"
Seru Kaisar Gaozu memutar badan berjalan pergi. Kaisar Gaozu lebih mengkhawatirkan Ru Yi ketimbang menghabiskan waktu untuk berceloteh disini.

"Baik... Baik, Paduka Kaisar!"
Tabib Yuan menyusul segera. Pun juga dengan Kasim Zheng yang senantiasa mengekori Kaisar Gaozu kemanapun pria itu pergi.

Qi Yi menelan ludah dengan berat menghadapi keadaan yang tidak sesuai rencana. Tabib Yuan adalah tabib yang terkenal dengan ilmu medis tertinggi di istana ini. Celaka! Jangan sampai Tabib Yuan memeriksa Ru Yi.

"Paduka, Ru Yi sudah diperiksa tabib lain. Demamnya juga sudah mereda. Yang Ru Yi cari itu anda bukan Tabib Yuan" ujar Qi Yi ikut bergeming mengejar Kaisar Gaozu.

Senyap.

Tidak ada respons apapun dari pria berkuasa itu yang malah mempercepat langkah menelusuri koridor istana.

Xiao He celingukan melirik curiga memperhatikan tingkah aneh Qi Yi. Saat Xiao He mengalihkan perhatian pada Han Xin, sang jendral sudah terlebih dahulu membalikkan badan berjalan menjauh.

**************

Di ruangan pribadinya, Qi Yi berdiri di sisi tempat tidur menyaksikan Tabib Yuan memeriksa pergelangan nadi Ru Yi yang merebah dengan mata terpejam. Wajah Ru Yi yang pucat pasi jelas sekali menunjukkan dirinya tidak dalam keadaan sehat.

Sesekali Qi Yi menjeling Kaisar Gaozu yang berdiri di sisi berlawanan menatap bimbang putranya itu.

Qi Yi mengigit keras bibirnya. Jantungnya bersenandung kencang di dalam sana memunculkan keringat dingin tipis di bagian keningnya. Qi Yi yang tadinya tak pernah kehabisan amunisi untuk melawan Zhi er justru merasa tak berdaya sekarang.

Love, Tears & DesireWhere stories live. Discover now