Part 95 : Yang menghilang, Yang kembali, Yang mengejutkan

1.2K 111 26
                                    

Song : F**k You by Gain
Lagunya bagus author syuka syuka banget tapi MV berisi konten yang kurang etis untuk ditonton anak dibawah umur. Mohon kebijaksanaannya ya??? Jangan kepo kalo anda belum dewasa!!! Semua hal yang buruk itu terjadi karena anda ingin coba-coba.😏😏😏

Maaf kalo lama updatenya ya para pembaca setia!!! Silahkan menyimak..... Dan jangan lupa VOTE ya untuk mendukung cerita Zhi er. 😎🤭


*****************

Pagi-pagi buta, para hamba sibuk menghias seluruh penjuru istana agung Kekaisaran Han. Nuansa merah seperti kain, lampion baru dan berbagai jenis ornamen gedung yang merupakan simbol suka cita dan keberuntungan di gantung dimana-mana.

Di sisi lain istana, para dayang yang masing-masing memegang pot berisi tanaman bunga mawar merah berjalan berbondong-bondong. Di teras aula utama, tergantung sederet papan bambu tipis berbentuk segi empat kecil yang terukirkan bait puisi ataupun doa panjang umur untuk Kaisar Gaozu serta kemakmuran Kekaisaran Han.

Sebuah perjamuan mewah digelar untuk merayakan hari ulang tahun Kaisar Gaozu. Istana bersuka cita, rakyat ber-euphoria dan langit pagi yang cerah pun seolah ikut bahagia.

"Jian Ying.... Ingat!!! Ini adalah hari ulang tahun ayahanda. Begitu masuk bertemu dengan ayahanda, kau harus memberi hormat, menyembah dan mengucapkan kata-kata baik untuk ayahanda yang ibunda ajarkan tadi lalu menyerahkan helaian perkamen ini,"

Gadis cantik itu, Zhi er berpakaian merah bersulam burung phoenix dan bermahkota indah di pucuk kepalanya berjalan melintasi kesibukan para hamba yang terjadi di semua koridor istana. Ia sedang menggandeng Jian Ying yang juga mengenakan pakaian berwarna merah lengkap dengan mahkota emas berbentuk naga yang menambah ciri khas Jian Ying sebagai sang putra mahkota. Keduanya sedang menuju kediaman pribadi Kaisar Gaozu di long feng dian. Sesekali Zhi er melirik penuh arti gulungan perkamen yang dipegang tangan kanannya.
Sejumlah pengawal dan dayang mengawal mereka berdua dari belakang termasuk Mei Ting.

Zhi er menekuk tangan kanannya. Tatapannya tak lepas dari perkamen itu. Bibirnya melebar mencetak sebuah senyum simpul, "Ayahanda pasti akan sangat terharu jika tahu Jian Ying telah bekerja keras selama berhari-hari demi membuat hadiah ulang tahun seistimewa ini,"

"Meow...Meow...."
Jian Ying tidak menyahut. Bocah itu patuh mengikuti langkah sang ibunda. Sepanjang perjalanan, hanya Zhi er seorang yang terus berceloteh. Selama itu pula suara kucing mengeong sahut-menyahut dengan suara merdu Zhi er.

"Kau harus bersikap semanis mungkin di hadapan ayahanda nanti. Ini adalah hari ulang tahun ayahanda. Begitu masuk bertemu dengan ayahanda, kau harus memberi hormat, menyembah dan mengucapkan kata-kata baik yang ibunda ajarkan tadi untuk ayahanda lalu menyerahkan helaian perkamen ini,"
Kata Zhi er mengulang perintahnya lagi.

"Ya, ibunda.... yaaaaaa!!! Ibunda sudah mengatakan kalimat yang sama dari pagi sampai sekarang. Jian Ying bahkan sudah bisa menghapalnya,"
Jian Ying mengerucutkan bibir menggerutu sang ibunda yang membuat dirinya risih. Tangan kiri Jian Ying dipegang Zhi er sementara tangan kanannya memeluk kucing kesayangan yang dibawa serta.

Zhi er menautkan alisnya, "Jian Ying, lepaskan kucing itu. Ibunda melarangmu membawanya bertemu dengan ayahanda," ujarnya dengan nada memerintah. Langkahnya pun sedikit memelan. Kucing berisik itu berhasil mengganggu suasana hati Zhi er.

"Mengapa? Hei Bai adalah teman baikku. Mengapa dia tidak boleh menemaniku bertemu dengan Paduka?,"
Protes Jian Ying.

Sontak Zhi er mendengus, beriringan menghentikan langkahnya dan berputar menghadap Jian Ying, "Jian Ying-ah, kau adalah seorang Pangeran Mahkota. Kau harus belajar untuk tidak menyanggah ucapan ibunda. Lagipula ayahandamu tidak menyukai kucing," jawab Zhi er tak terbantahkan. Tak lupa tatapan intimidasinya.

Love, Tears & DesireWhere stories live. Discover now