Part 97 : Siapa sebenarnya wanita itu?

1.1K 104 37
                                    

Song : Overdose

Pria itu adalah Xiang Yu yang cemas menyaksikan kebrutalan yang dilakukan Zhi er terhadap pengantin wanitanya. Dia berlari mencegah Zhi er bahkan terlanjur mengeluarkan tenaga saat mendorong Zhi er menjauh dari Miao Ge.

"Raja Chu, tolong saya... tolong selamatkan saya!!! Permaisuri Lü ingin membunuh saya,"
Berhamburan air mata, Miao Ge menempelkan diri pada Xiang Yu dan mengiba dengan nada parau. Beruntung Xiang Yu datang tepat waktu, kalau tidak nyawanya sudah meregang di ujung pedang Zhi er.

Xiang Yu kalang kabut merasa bersalah telah menyakiti Zhi er lantas tak menyahut Miao Ge. Kaki-kakinya melangkah dengan sendirinya menghampiri Zhi er, ingin memeriksa keadaan sang permaisuri tapi Miao Ge menarik tangannya dengan kencang sehingga Xiang Yu pun refleks berhenti.

Zhi er terduduk meraba-raba bagian dadanya yang nyaris saja remuk terkena pukulan jurus, lantas ia pun berdiri, menatap marah dua orang yang berdiri tegak menghadapinya. Sulit dipercaya Xiang Yu tega memukulkan jurus pada dirinya demi menyelamatkan wanita itu dari cengkeraman maut.

Sudut bibir Zhi er berkedut, ia tersenyum miring melihat wanita itu memegangi lengan Xiang Yu dengan erat. Ironisnya, mereka benar-benar terlihat seperti sejoli.

"Xiang Yu gege, hari ini kau bisa saja menghalangiku untuk membunuh wanita ini tapi kelak kau lah yang akan mati karena dia,"
Zhi er mendesis murka memberi peringatan pada Xiang Yu lalu memungut pedang miliknya dan melanggeng pergi dengan langkah yang tertatih-tatih.

Saat sudah mencapai undakan pintu, Zhi er sempat memalingkan wajah melempar tatapan benci dengan mata berkilat dendam kesumat pada Miao Ge.

Merasakan aura kelam itu, Miao Ge menggigil ketakutan seraya merapatkan diri lebih dekat lagi pada Xiang Yu. Dan Zhi er pun melangkahi undakan pintu berlalu dari hadapan keduanya.

Xiang Yu menghempaskan tangan Miao Ge dan menyusul keluar.
"Raja Chu, anda mau kemana? Ini adalah malam pernikahan kita,"
Seruan itu tak bisa menghentikan Xiang Yu yang seolah tidak mendengarnya sama sekali. Sikap acuh tak acuh lXiang Yu membuat wanita itu mengerut kecewa ditinggalkan sendiri disana.

Sesampainya di teras, Xiang Yu tertegun membatu melihat Zhi er sudah berjalan jauh dari pandangannya. Sebetulnya, tadinya Xiang Yu berpikir ingin mengejar Zhi er demi memastikan keadaannya atau meminta maaf namun dalam sekejap, Xiang Yu mengurungkan niatnya itu.

***********

Baru saja Zhi er menginjakkan kaki keluar dari area istana itu, para pengawal dan dayang istana heboh menyadari permaisuri mereka terluka dengan dahi memar dan sedikit berdarah.

Zhi er tidak terlihat baik-baik saja. Ia sedikit kesulitan berjalan dengan baik. Beberapa dayang terus menyerukan kekhawatiran mereka menanyakan apa yang telah terjadi tapi Zhi er tidak menggubris bahkan melarang mereka untuk mendekat atau memapah dirinya karena ia merasa dirinya tidak apa-apa.

Dengan cuek, ia menyeka darah halus yang membekas di wajahnya seperti ingin mengatakan bahwa luka seringan itu tidak berarti baginya. Tidak sakit... Ya sedikitpun tidak sakit. Jurus pukulan Xiang Yu pun tidak terasa apa-apa baginya karena sesungguhnya yang terluka itu adalah hatinya. Zhi er miris pada dirinya sendiri setelah diperlakukan begitu kasar oleh Xiang Yu demi Yu Miao Yi.

Segitu berarti kah wanita itu untuk Xiang Yu?

"Yang Mulia Permaisuri, apakah anda baik-baik saja?"
Begitu tiba di hadapan gedung utama paviliun timur, pengawal yang menjaga pintu langsung menyambutnya dengan seruan bimbang. Sama seperti yang lain, mereka terperanjat dengan kondisi Zhi er. Dan respons Zhi er pun tak berbeda, acuh tak acuh sehingga semua orang dibuat khawatir.
Ia langsung berjalan masuk ketika pintu dibukakan.

Love, Tears & DesireWhere stories live. Discover now