Part 90 : Kasus Pidana Permaisuri Lü

1K 115 32
                                    

Song : Between Heaven and Hell by Boa

"Huang Hou niang niang.... apa yang anda lakukan???"
Suara panik sosok yang menahan tangan Zhi er memecah belah kegentingan yang terbina.

"Lepaskan tanganku, Li Gongzi!!!" Zhi er menyergah Li Yang yang tiba-tiba menyelonong keluar merusak keseruannya menghajar Qi Yi, "Aku mau membunuh wanita licik ini sebelum Kaisar Gaozu bangun," imbuhnya menegaskan dengan wajah merah padam diselimuti kemurkaan.

Li Yang, adik bungsu Li Yue er yang awalnya ingin mendatangi Kaisar Gaozu yang dikabarkan tiba-tiba jatuh sakit sebenarnya sudah dibuat kaget saat melihat seorang perempuan diseret ke hadapan gerbang istana pribadi Kaisar Gaozu lalu di hukum penggal tanpa ampun oleh beberapa pengawal. Begitu sudah mendekati kamar pribadi Kaisar Gaozu, Li Yang kembali harus mengalami keterkejutan saat melihat Permaisuri Lü menghajar Qi Yi.

Qi Yi melirik Li Yang sejenak, memasang wajah iba kepada adik ipar Kaisar Gaozu lalu merangkak menuju Li Yang, memeluk kakinya lalu menangis tak karuan, "Li Gongzi, anda harus menyelamatkan saya. Huang Hou niang niang tiba-tiba saja naik gila padahal saya hanya berniat menjenguk Paduka Kaisar. Huang Hou niang niang terlalu cemburu sampai kalap mata ingin membunuh saya," cicit Qi Yi mengiba teramat sangat dengan suara bergetar takut.

"Apa???" Zhi er menggertakkan gigi menghadapi Qi Yi yang luar biasa pintar berakting seperti biasanya untuk meraih simpati sehingga Zhi er semakin berang ingin membungkam mulut Qi Yi saat itu juga.
"Hentikan omong kosongmu, Qi Yi!!! Kau tahu sendiri jelas-jelas bukan itu masalahnya,"

Jurus tangan Zhi er yang tangguh nan energik berhasil mendorong Li Yang menjauh terhuyung ke belakang beberapa langkah.

Li Yang yang mencium gelagat berbahaya yang mencuat dari Zhi er tak mudah menyerah. Naluri jiwa besarnya untuk merelai perkelahian antara dua wanita Kaisar Gaozu tergerak. Dia berlari mendekat dan menarik Zhi er dengan kuat, sambil menyerukan, "Huang Hou niang niang..... Jangan gegabah. Kalau ada masalah, bicaralah baik-baik!...."

"Minggir!!! Disini tidak ada urusanmu!!!"
Tindakan Li Yang yang tak lebih dari pahlawan kesiangan membuat Zhi er membentak kesal,

Li Yang memang menarik Zhi er dengan kuat tetapi pria itu terlalu kalem dan takut untuk menghentikan Zhi er, seorang Permaisuri dengan menggunakan seni bela diri yang dikuasainya. Karena itulah, Zhi er mengambil kesempatan menyerang Li Yang dengan jurus tendangan maut.

BUUUUUP

BUUUUUUP

Li Yang terlempar menjauh dari posisi Zhi er karena tak bisa menahan jurus beruntun Zhi er yang penuh amarah dan kekuatan membunuh. Zhi er sempat kaget ketika Li Yang menggelepar kesakitan di tanah. Sepertinya dirinya terlanjur mengeluarkan tenaga yang terlalu kuat.

Namun saat ini, urusan dengan Qi Yi lah yang paling penting. Dengan kecekatan yang di bekalinya, Zhi er maju menghampiri Qi Yi yang kembali panik merangkak memilih jauh-jauh dari rival sengitnya yang terus mengamuk itu.

Qi Yi benar-benar kalah telak menjelang maut. Seluruh badannya bergemeletek ngeri membesarkan mata melihat sejelas-jelasnya Zhi er mendekatinya secara perlahan-lahan selangkah demi selangkah membawa aura kebencian yang tak tertahankan.

Bibirnya terkelu mati menatap takut Zhi er yang memperlihatkan keangkeran padanya. Selama ini, Qi Yi mengenal Zhi er sebagai bocah remaja ingusan yang sangat lemah lembut, tetapi hari ini Qi Yi merasa dirinya baru mengenal Zhi er yang sesungguhnya.

Tanpa banyak basa-basi, begitu sudah berdiri di hadapan Qi Yi yang sudah pasrah, tak mampu melawan, Zhi er melayangkan jurus
tangannya untuk mencengkeram leher Qi Yi.
Pasti mati wanita itu. Tidak ada yang bisa menolongnya kali ini, pikir Zhi er yang merasa sudah diatas angin.

Love, Tears & DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang