Part 31 : Roh Penasaran....

1.9K 121 14
                                    

Song: 来生缘  ( Lai Sheng Yuan= Jodoh di kehidupan berikutnya ) by Andy Lau
Bagi yang suka lagu mandarin, klik saja ada terjemahan bahasa Indonesia lho.
**********************************************

Hello folks The Beauties of HAN Dinasty part 31 is coming!!! Moga kalian semua suka ya! Terus berikan aku VOTE sebanyak mungkin. Jangan jadi silent readers kalau kalian suka!!! Hargai karya semua pengarang karena memikirkan ide cerita itu bukan hal mudah.
Terima kasih banyak
Hatur nuhun
Kamchia
Kamsia
Xie xie
Gracias
To ce sai
Assalamuailaikum!!!

Dan maaf kalau ada kata typo ya!!!
*****************************************





Tepat di sebuah lorong panjang yang hitam legam dengan kegelapan pekat berdiri seorang perempuan.
Adalah Sebuah misteri besar baginya berada di sana tanpa mengetahui dan mengingat apapun di kepalanya.

Ia merasa buta total, sedikit bingung tertanya-tanya dalam batinnya lalu menjulurkan kedua tangannya lurus ke hadapan, mencoba untuk menyentuh sesuatu atau mungkin menemukan seseorang untuk menuntunnya berjalan bersama menyusuri lorong menyeramkan itu.

Perlahan-lahan ia mulai memajukan kaki kanannya, lalu di lanjutkan dengan kaki kiri dan seterusnya. Entah mengapa kakinya bergerak sendiri seperti ada sebuah gravitasi yang menariknya untuk terus maju. Ini berat, ia tidak ingin berjalan karena tidak tahu sama sekali ada apa gerangan di hadapan sana tetapi tak mampu untuk mengontrol dirinya sendiri.

Di depan ada gaya gravitasi yang menariknya sedangkan dari belakang terasa ada sejenis kekuatan yang mendorongnya untuk terus melangkahkan kaki.
Semuanya di luar pengendalian, ia seperti robot yang tanpa bisa mengontrol kakinya sendiri untuk tidak bergerak, rasa penasaran semakin menyelimuti dirinya.

Langkahnya gontai, kepalanya digerakkan ke kiri dan ke kanan menengok sekeliling untuk mencari tahu keberadaannya sendiri namun sejauh mata memandang hanya kegelapan malam yang tanpa ada seorang pun di sekitarnya.
Sunyi senyap, sangat hening bahkan suara jangkrik saja tidak terdengar sama sekali. Sedikit pun gemerisik suara tidak ada hanya suara langkah kakinya sendiri saja yang didengarkannya.

Tempat apa ini? Mengapa aku bisa berada disini? Kemana semua orang?

Ketenangan itu membuatnya terus melangkah dengan segala rasa penasaran dan juga sedikit terbersit rasa angker seolah sedang memasuki rumah hantu yang teramat tentram tanpa ada seberkas cahaya pun.

Ia merasa dirinya tersesat, terdampar tanpa mengerti bagaimana kronologisnya bisa berada di lorong itu.
Apa ini hanyalah bunga tidur? Sebuah mimpi aneh dimana dirinya seolah sedang berada di sebuah dunia tanpa ada sinar cahaya yang menerangi.

Cukup lama berjalan, sampai ia lupa sudah berapa lama dirinya melangkahkan sepasang kaki menyimbangi kekuatan itu namun sepertinya sudah sangat lama sekali, semakin pula ia merasakan gugup dan cemas.

Lorong itu seperti sebuah pusaran yang tidak ada habis-habisnya untuk di lalui oleh kaki sintalnya yang mulai terasa pegal dan lelah untuk terus melangkah. Ia merasa penat, namun anehnya tidak berkeringat sama sekali setelah sekian lama berjalan terkatung-katung tidak jelas.

Namun kekuatan tak terlihat, sebuah sihir yang tak kasat mata terus membuatnya untuk berjalan tanpa arah, tanpa tujuan dalam kegelapan itu seolah tempat itu tiada berujung.

Begitu panjang seperti dunia fana yang sudah kiamat dengan mentari yang sudah menua telah membunuh dirinya sendiri, tak mampu lagi untuk bersinar memberikan cahaya terang kepada alam semesta yang luas dengan segala isinya, lalu kemana bulan yang menerangi dan menemani malam pekat di saat segala spesies di bumi mengistirahatkan dirinya?
Tampaknya bulan yang indah pun sudah pensiunkan diri, lelah enggan memunculkan diri dari persembunyiannya, memberikan penerangan, pengharapan kepada perempuan itu sebagai petunjuk arah.
Semua sumber kehidupan telah sirna dan menghilang, bahkan seberkas cahaya lilin pun tidak ada di lorong itu.

Love, Tears & DesireWhere stories live. Discover now