Part 92 : Akal Bulus Para Selir

1.2K 133 26
                                    


Hello semuanya, maaf ya lama updatenya!!! Soalnya lagi kurang sehat+down belakangan ini jadi otak ga nyampe buat mikir-mikir berlebihan menulis sebuah part cerita.

Harap semuanya maklum ya!!! Jangan lupa dukung terus cerita ini agar author semangat meneruskannya sampai akhir.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Di sebuah aula besar, suasana tenang tanpa suara apapun disana kecuali suara bisikan yang sedikit mencurigakan.

Sesosok wanita berpakaian indah berbisik-bisik serius pada seorang pria paruh baya yang berdiri disampingnya. Wajah wanita itu di tempel di telinga kanan si pria. Sebelah telapak tangannya yang putih halus menutupi bagian bibirnya seakan-akan takut ada yang mendengarkan dialog rahasia mereka.

"Benarkah???" Si pria membelalakkan mata begitu si wanita menjauhkan kepala dari telinganya. Raut si pria seperti terkejut namun juga terdapat gurat skeptis yang membayang di wajahnya.

"Iya benar, ayahanda. Aku sendiri yang menguping dari balik tembok ruangan pribadi Kaisar Gaozu." Bisik si wanita mendesas-desus sambil menyeringai jahat pada pria yang dipanggil ayahanda olehnya.

Si wanita adalah Li Yue er dan si pria paruh baya tak lain dan tak bukan adalah Menteri Li.
Siapa sangka salah satu dari dua orang yang secara tidak langsung menguping pembicaraan Kaisar Gaozu dan Tabib Huang adalah Li Yue er yang sangat membenci Zhi er karena kesenjangan status dan pertarungan harem istana yang cenderung dimenangkan oleh Zhi er.

Siapa juga yang menyangka kalau rahasia yang ditutupi erat oleh Kaisar Gaozu malah kemungkinan sebentar lagi berubah menjadi batu loncatan selir dan mertuanya ini yang jagoan merancang konspirasi?

Li Yue er sudah mencamkan bahwa ini adalah kesempatan emas untuk menggulingkan Zhi er dari posisi permaisuri agung di Kekaisaran Han Raya.

"Aku tak pernah menyangka Permaisuri yang disanjung-sanjung Kaisar Gaozu ternyata tak lebih dari wanita menjijikkan. Dari perbuatan zinanya, tidak cukup hanya membunuh janin dalam perutnya. Dia pantas di hukum lebih berat,"
Kata Li Yue er dengan senyum kucing ala iblis. Yang terlintas di pikirannya adalah bagaimana bagusnya menyingkirkan Permaisuri Lü seperti menebang pohon sekaligus mencabut akar-akarnya.

Menteri Li tertawa seketika membuat berisik kelengangan aula besar tersebut. Li Yue er ikut tertawa namun tawa Menteri Li jauh lebih bersemangat.

"Sejarah bakal terulang meskipun sudah berganti era....."
Cuap Menteri Li di tengah tawanya yang tak kunjung berhenti.

Menteri Li tak bisa menahan sensasi gelitik yang memenuhi dirinya dengan berita baik yang dibawakan putrinya.

Sebelumnya tak pernah Menteri Li menyangka musuhnya bakal tersangkut kasus yang sama seperti di masa lalu namun kali ini lebih serius karena bahkan Kaisar Gaozu ingin membunuh janin dalam kandungan Zhi er. Meskipun kejam, tetapi Menteri Li yakin Kaisar Gaozu sedang berusaha melindungi wanita kesayangannya. Dengan menyingkirkan jejak janin haram itu secara diam-diam, Kaisar Gaozu bisa menghapus aib perzinahan permaisurinya.

"Sepertinya Dewi Fortuna berpihak pada kita, ayahanda. Aku tidak percaya kali ini Kaisar Gaozu bisa melindunginya jika isu miring ini terkuak. Kekuatan seorang Kaisar tidak mungkin melebihi penghakiman rakyat. Kita bisa memanfaatkan kesempatan untuk mengusir bocah sialan itu dari istana,"
Ucap Li Yue er yang kegirangan sendiri memikirkan drama seru yang sebentar lagi akan terjadi di dalam istana dan Kekaisaran Han.

Love, Tears & DesireWhere stories live. Discover now