Part 23: Skenario itu Awal Dari Segala-galanya

1.1K 72 16
                                    


Song: De Dao Ni De Ren Que De Ni De Xin (得到你的人却得不到你的心 = Mendapatkan ragamu, tetapi malah tidak bisa mendapatkan hatimu....

Lagu galau buat Sang calon Kaisar Han Gao Zu lol....

Hello semuanya The Beauties of HAN Dinasty part 23 is coming!!! Moga enjoy ya kalau kalian suka tap VOTE untuk mendukung author agar bersemangat setiap hari mempublish part baru.

Dan terimakasih banyak buat yang telah mendukung dari awal, tanpa kalian ceritaku tidak akan bisa author lanjutkan sampai part ini..... ZHEN DE FEI CHANG XIE XIE NI MEN 😘😘😘😘😆

Maaf kalau ada kata-kata typo dan terimakasih!!! Bye, Zai jian and Asssalamuailaikum folks!!!

**********************************


Malam itu tidak ada hal yang aneh di pavilion itu, seperti biasanya sunyi dan senyap apalagi kini hanya tertinggal Liu Bang dan Zhi er berdua di sana. Suara saat berbicara pun terasa menggema.

Gedung yang sangat luas itu begitu hening, hanya terdengar suara jangkrik yang tak ada lelahnya membuat suara berisik seolah-olah berusaha untuk meramaikan suasana di sana.

"KRIIIIIIKKKKK KRRRRRRRIKKKKKK KRRRRIK"
Begitulah suara jangkrik yang setia menemani Liu Bang dan Zhi er di sana.

Gadis yang dipanggil Zhi er itu sudah menormalkan, menenangkan diri setelah sebelumnya mengalami situasi angker yang teramat sangat, nyaris tertancap anak panah tajam yang di hadiahkan oleh Miao Yi, saudari baik yang dikasihinya itu.
Sejujurnya Zhi er patut bersyukur pada Dewa  karena masih diberkati untuk hidup melewati saat-saat horror itu.
Gadis rupawan yang penuh kebaikan dan kemuliaan hati pun kian merasa Sang Raja Han, Liu ge ge itu begitu protektif padanya hingga menyodorkan diri untuk menahan anak panah tajam tak bermata yang hendak menembus jantungnya.
Sekilas Zhi er berpikir lelaki itu masih menyimpan rasa cinta yang besar dan dalam terhadap dirinya.

Kalau tidak, mana mungkin Liu ge ge begitu nekad menyelonong entah darimana menjadi tameng perlindungannya??? Tidak ada yang berani dan sudi melakukan hal segila, sebodoh itu kecuali kalau cinta sudah melebihi dari segalanya hingga nyawa pun sudah direlakan.
Sepertinya Zhi er sudah mulai melek sedikit untuk peka terhadap Liu Bang yang memang tak pernah menyingkirkan perasaannya itu.

Sebelum pergi untuk menikmati makan malam, Zhi er menyempatkan diri untuk berdoa dan melakukan sembah sujud di hadapan altar penyembahan Dewa di aula utama.
"Terima kasih Dewa, Kau telah menyelamatkan ku dan Liu ge ge dari anak panah itu..... Aku berjanji  akan menyembah-Mu setiap malam mulai sekarang karena Kau telah memberkati dan melindungiku"
Zhi er memejamkan mata dan menangkup kedua tangan lalu mengucapkan rasa syukur dengan bergumam kecil kemudian bersembah sujud tiga kali.

Setelah itu Zhi er menuju ruang makan duduk menyantap makan malam bersama Sang Raja Han, Liu Bang dengan beberapa dayang yang melayani kegiatan mereka disana.

Tidak ada percakapan di antara mereka selama makan malam itu berlangsung apalagi setelah Zhi er yang mengalami hal mengerikan itu menyebabkan dirinya menjadi pelit bicara dan membiarkan bibirnya menganggur selama Liu Bang membawanya pulang ke pavilion belakang.

Semua berlangsung normal, hening dan seperti biasa sampai seorang pengawal berwajah sangar berpostur hampir sama dengan Sang Raja Han menghampiri dan melaporkan pengumuman tentang kedatangan Permaisuri Li ke pavilion belakang untuk bertemu.

Love, Tears & DesireWhere stories live. Discover now