Part 64 : Kontroversi Zhi er

1.4K 148 150
                                    

Song : 永远永远 ( Yong Yuan Yong Yuan = Selama-lamanya )

Dua pria muda gagah itu adalah Xiang Yu dan Pangeran Ning. Sosok Xiang Yu duduk bersilang kaki dan Pangeran Ning yang asyik dengan minuman itu lah yang nyaris membuat napas Zhi er terputus saat matanya menyorot.

Pesona melankolis Xiang Yu bertebaran kemana-mana ditambah keramahan Pangeran Ning mengumbar senyum lebar menyambut kehadiran Liu Bang dan Zhi er bersama rombongan.

Lokasi aula itu masih berada di daerah otoritas Kerajaan Han, tepatnya di pinggiran Kota Shangguan yang secara geografis tidak terlalu jauh dari daerah perbatasan antara Kerajaan Han dengan Kerajaan Chu. Sejumlah prajurit Kerajaan Chu dan Kerajaan Silla Bersatu berjaga di bagian belakang aula.

Seraya mengikuti langkah Liu Bang berjalan memotong jarak di antara keduanya dengan Xiang Yu dan Pangeran Ning, Zhi er mengerjap-ngerjapkan mata mencoba untuk menyakinkan dirinya apakah ini nyata??? Perasaannya semakin berkecamuk memikirkan alasan Liu Bang   membawa dirinya bersama dalam perjalanan kali ini.

Bahkan Zhi er masih kebingungan sebenarnya ada tujuan apa Liu Bang bertemu dengan Xiang Yu dan Pangeran Ning? Firasat tidak enak menyelimuti seluruh tubuhnya, terutama kecurigaannya terhadap rombongan prajurit Han pengiring perjalanannya dengan Liu Bang. Ada maksud apa dibalik sejumlah prajurit itu?

Penampilan kedua pria itu tak kalah necis dan rapi dibandingkan Liu Bang terutama Xiang Yu yang tampak sangat berwibawa dengan seragam militer ala Kerajaan Chu.

Xiang Yu meluruskan kaki dan menaruh cangkir di meja, ikut tersenyum tipis namun sepertinya sorot matanya hanya lah tertuju kepada Zhi er seorang. Manik mata Xiang Yu bergerak naik turun memandangi paras cantik Zhi er yang tak pernah pudar dan turun ke perut yang sudah terlihat membesar itu. Entah apa maksudnya Xiang Yu memberi perhatian ke bagian tubuh Zhi er tersebut.

Sedangkan Pangeran Ning senang melihat keberadaan gadis cantik yang rupawan itu. Lama tidak bertemu, Pangeran Ning juga ikut menyorot perut Zhi er. Waktu silih berganti, saat itu Zhi er masih langsing dengan perut rata tetapi sekarang sudah berubah menjadi ibu hamil berbadan montok.

Zhi er menatap Xiang Yu dengan wajah kikuk tidak mengerti. Berganti melirik Pangeran Ning yang terus saja menebar senyuman hangat kepadanya. Aneh bagi Zhi er mendapat perhatian intens dari kedua pria tampan itu di hadapan Liu Bang.

Dua orang pelayan mempersilahkan Liu Bang dan Zhi er beserta semua orang untuk duduk di tempat yang sudah dipersiapkan.

Usai bersanding santai di kursi yang posisinya berhadapan dengan Xiang Yu dan Pangeran Ning, Alih-alih memantik pembicaraan, Xiang Yu sebagai pihak pengundang malah terus memperhatikan Zhi er dengan pandangan berbinar-binar sampai akhirnya mengundang ketidaksukaan Liu Bang.

Liu Bang semakin panas hati begitu menyadari pandangan Zhi er terkunci pada Xiang Yu, menatap syahdu sosok cinta pertamanya itu.

Memang Zhi er sedikit lupa diri membalas tatapan Xiang Yu dan melihat pria mantan pujaan hatinya dalam keadaan baik-baik saja terhindar dari marabahaya yang sempat ingin Liu Bang hadiahkan padanya walaupun pada akhirnya Zhi er harus merasa bersalah telah menyebabkan kematian beribu-ribu prajurit militer Kerajaan Han di bawah tangan bengis pasukan Silla Bersatu.

Duduk di antara Liu Bang dan Xiang Yu setelah banyak peristiwa terjadi kian memojokkan Zhi er ke tengah posisi serba salah apalagi sekian lama ini Liu Bang sangat tulus mencintainya tanpa pernah macam-macam lagi dengan perempuan lain bahkan terhadap Qi Yi yang sedang mengandung darah dagingnya pun diacuhkan.

Love, Tears & DesireWhere stories live. Discover now