Part 69 : Berkobarnya Perang Chu-Silla Bersatu

1.6K 115 93
                                    

Song : Holding Back The Tears by TVXQ


Zhi er mendongak menatap harap-harap cemas terhadap Li Guang yang tampak cemas memberi laporan pada Xiang Yu.

"Pasukan Kerajaan Silla Bersatu, Dage. Jumlah pasukan mereka banyak sekali menghantam bagian barat kota Danyang sampai hancur luluh lantak dalam sekejap karena serbuan mematikan yang mendadak."
Kata Li Guang membalas.

Begitu mendengarkan kata Kerajaan Silla Bersatu, Zhi er menyipitkan mata, dalam otaknya Zhi er langsung teringat pada Pangeran Ning.
Ia memasang kuping baik-baik hendak mendengarkan lebih lanjut pembicaraan Li Guang dengan Xiang Yu.

Xiang Yu mendengus, "Kerajaan Silla Bersatu??? Kurang ajar!!! Berani-beraninya mereka menikamku dari belakang"
Seluruh tubuh Xiang Yu diselimuti kemurkaan tiada banding, wajah dinginnya begitu pekat dengan kemarahan membara-bara.

Selama ini Kerajaan Silla Bersatu menjalin hubungan diplomatik dengan Xiang Yu maupun Kerajaan Chu, lantas apa motif mereka melancarkan penyerbuan membabi buta seperti ini??? Apa Kerajaan Silla Bersatu sengaja mencari musuh???

Batin Xiang Yu mulai bergejolak, arus pikirannya merambat kemana-mana. Sorot mata Xiang Yu teralihkan pada Zhi er dan Zhi er yang menyadari Xiang Yu memperhatikannya dengan tatapan sulit diartikan segera merunduk menyembunyikan muka. Setelah apa yang diperbuat Xiang Yu, Zhi er bahkan tak sudi bersemuka dengannya lagi.

Justru karena kerajaanku pernah terlibat perang di wilayah Zhongyuan makanya aku berhak untuk ikut campur masalah selanjutnya disini.

Mulai saat ini, aku tidak akan berdiam diri atas semua perbuatanmu membuat gaduh keadaan. Kau tidak bisa seenaknya lagi.

Dalam keadaan membungkam berpikir keras, Xiang Yu langsung mengingat kecaman keras Pangeran Ning saat itu. Sepertinya Pangeran Ning memang tidak bisa diremehkan. Belum resmi mewarisi keagungan Kerajaan Silla Bersatu saja, dia mampu menggerakkan kekuatan militer dengan membawa ratusan ribu prajurit, bahkan hanya untuk menyanggupi permintaan Zhi er saat itu. Dan kini rupanya Pangeran Ning malah menjadi bumerang bagi Xiang Yu dan Kerajaan Chu.

Memang, dalam dunia persilatan ini tidak mengenal yang namanya solidaritas. Hari ini kawan bukan tak mungkin besok malah berbalik menjadi musuh.

Tetapi apa motif Pangeran Ning dibalik penyerbuannya kali ini terhadap Kota Danyang??? Apa jangan-jangan dia tahu keberadaan Zhi er disini??? Lalu buat apa dia menyerang kerajaan sekutu hanya karena seorang wanita???
Apa mungkin Pangeran Ning..........???
Pemikiran Xiang Yu atas segala praduga di dalam benaknya terinterupsi dengan suara panik itu lagi.
Li Guang berjalan mendekati Xiang Yu dan kembali mendesak setelah melihat Xiang Yu malah merenung serius,
"Dage, anda harus cepat-cepat mengambil tindakan. Saya khawatir penyerbuan pasukan Silla Bersatu bisa membobol pertahanan kita dan merangsek masuk membuat rusuh di markas besar ini."

Xiang Yu mengalihkan sorot matanya dari Zhi er terhadap Li Guang, wajahnya dingin dengan alis yang kian tak lagi melurus, "Kirim utusan untuk mengajak pihak lawan melakukan negosiasi. Kalau gagal, maka kita harus lakukan segala cara untuk mengusir mereka dari daratan bangsa Chu."
Tutur Xiang Yu bertitah lantang.
Di balik ketenangannya, jujur mustahil Xiang Yu tidak panik. Siapapun juga tahu kekuatan militer Silla Bersatu jauh lebih perkasa dibanding kerajaan manapun di Zhongyuan saat ini, kecuali saat Kekaisaran Qin masih berjaya.

Membayangkan kembali betapa mudahnya pasukan Silla Bersatu membasmi puluhan ribu pasukan prajurit Kerajaan Han dari Kota Luoyang saja, Xiang Yu sudah merisaukan keamanan negerinya kini.

Love, Tears & DesireWhere stories live. Discover now