Part 113 : Bangkitnya Pemberontakan

938 63 18
                                    


"Xiang Yu gege...."

Lama tidak berjumpa, takdir kembali mempertemukan Zhi er dengan cinta pertamanya itu.

Zhi er tidak patuh bergerak mengikuti pria itu yang ternyata adalah Xiang Yu. Kakinya terpaku menjadi berat untuk dilangkahkan. Kepalanya di penuhi teka-teki. Aneh! Mengapa Xiang Yu bisa menemukan dirinya yang terjebak di tengah pertempuran di hutan belantara itu?

Apakah ini sebuah kebetulan?

"Kita tidak boleh berada di sini, Zhi er. Ayo cepat ikut denganku!!!"
Ujar Xiang Yu yang panik dengan kericuhan di sekeliling mencoba menarik-narik tangan Zhi er lebih kuat.

Suasana kian mencekam. Pedang bergemerencang dahsyat. Hutan belantara itu berubah menjadi tempat penjagalan segelintir manusia yang tengah berkonfrontasi. Dengan sendirinya, Zhi er pun bergeming mengikuti Xiang Yu menerobos tempat itu.

Dalam langkahnya yang agak terhuyung-huyung, pemikiran Zhi er ikut mengarut. Setiap pergerakannya melewati area bentrokan, akal sehatnya berkata ada yang salah dengan semua ini.

Xiang Yu muncul di saat genting tepat ketika Zhi er  membutuhkan uluran tangan untuk melarikan diri dari penjahat yang menculiknya. Sekali lagi, mungkinkah ini adalah sebuah kebetulan?

Mencurigakan.

Semakin dipikir semakin mencurigakan.

"Tidak!!! Lepaskan aku... Lepaskan!!!"
Pekik Zhi er berhenti dan menghempaskan tangan Xiang Yu. Ia mundur beberapa langkah menciptakan jarak yang cukup jauh di antara mereka. Setelah serentetan peristiwa tak terduga, Zhi er tidak akan mempercayai siapapun juga termasuk Xiang Yu.

Dalam situasi pelik ini, serigala berbulu domba ada dimana-mana. Setiap orang bisa saja adalah penjahat yang ingin mencelakakan dirinya.

Latar suasana yang sengkarut mengiringi Xiang Yu yang terpaku menatap heran Zhi er yang bergejolak tanpa alasan.

Karena kecemasannya dengan keadaan yang bisa saja lepas kendali, Xiang Yu tak mau membuang waktu. Dia maju beringsut mendekat pada Zhi er.

"Berani mendekat selangkah, aku akan menyerangmu habis-habisan!!!"
Bentakan ketus itu sukses menghentikannya. Tatapan penuh prasangka Zhi er membuat Xiang Yu terkelu.

Saat ini, Zhi er tidak bisa tidak mencurigai Xiang Yu berada di balik semua peristiwa buruk yang menimpa dirinya dengan Kaisar Gaozu termasuk serangan fajar di ruangan kamarnya saat ia sedang menunggu sang kaisar kembali.

"Apakah kau yang telah menyergap rombongan kami dan menculik Jian Ying?"
Zhi er memicingkan mata bertanya dengan serius. Setelah sempat berargumen dengan Kaisar Gaozu, kini Zhi er mulai menyesal mempercayai bahwa Xiang Yu tidak berdosa. Dunia begitu luas. Jangan katakan pertemuan ini adalah sebuah kebetulan.

"Katakan!!! Jawab aku!! Apakah kau yang telah menyergap rombongan kami dan menculik Jian Ying?"
Mengulangi pertanyaannya, Zhi er menyenggak. Disini dan sekarang juga, ia harus mendapatkan sebuah jawaban dari Xiang Yu.

Tanpa sepatah kata, Xiang Yu menautkan alis tebalnya menatap tak mengerti Zhi er yang emosional.

Karena keterdiamannya itu, Zhi er pun menilai bahwa Xiang Yu tak mampu berkutik untuk menyangkal. Pasti Xiang Yu... Ya benar, tidak salah lagi.

Dia memiliki motif yang kuat untuk semua kejahatan ini. Dia dendam dengan Kaisar Gaozu. Dia tak hanya menyergap rombongan Kekaisaran Han dan menculik Jian Ying. Dia bahkan menculik Zhi er dari penginapan kerajaan.

Xiang Yu menghela napas frustasi, "Aku tidak melakukan apa-apa, Zhi er. Percaya lah... Aku datang ingin menyelamatkanmu dari pasukan pemberontak Keraj____"

Love, Tears & DesireWhere stories live. Discover now