Love, Tears & Desire

Part 71 : Konspirasi Pembunuhan Liu Bang di Perjamuan Hong Men

Song : Wo de Hao Xiongdi ( Saudara baikku

***********************************

Hello para pembaca setia cerita Zhi er!!! Untuk part ini dan selanjutnya, satu part akan dibuat menjadi pendek ya🙏🏻😊
Karena author takut kalian akan bosan membacanya kalau terlalu panjang seperti kemaren-kemaren. 😭😭😭😭

******************************

Bulan delapan kwartal ketiga kalender Sifen tepatnya hari ke lima belas menandai perayaan festival musim gugur. Sama seperti hari besar lainnya yang telah berlalu sebelum ini, suasana tidak sama sekali diwarnai dengan kemeriahan di seluruh daratan Zhongyuan.

Tak usah tanyakan lagi, mengapa???

Ya Perang..... Perang lah yang menghancurkan segala momen bahagia yang biasanya dipenuhi tawa ceria dan berbagai festival tahunan.

Tradisi makan kue bulan dan seremonial menerbangkan lampion merah ke udara atau mengapungkan bunga teratai di Sungai Kuning tidak lagi di laksanakan oleh semua penguasa enam kerajaan yang masih tersisa.

Situasi dan kondisi seluruh wilayah Zhongyuan sangat tidak menentu setelah keruntuhan Kekaisaran Qin.
Wilayah otoritas negeri agung tersebut di landa begitu banyak sengketa perpolitikan karena keinginan semua pihak menjadi kaisar berikutnya.

Disaat seperti ini, siapa yang tidak ingin menjadi kaisar??? Seorang maharaja bergelar putera naga dengan kekuasaan tak terbatas yang di sembah-sembah dan di segani seantero orang di negeri raksasa itu.

Isu pemberontakan, perebutan kekuasaan hingga perang saudara membuat atmosfer serasa sangat mencekam.

Tanpa adanya seorang penguasa agung dengan sebuah kerajaan kuat yang mampu menundukkan semua kerajaan di sekeliling, negeri Zhongyuan tak lain adalah segerombol kawanan singa lapar yang kehilangan induk semang. Hanya tinggal menunggu waktu bagi singa-singa itu untuk saling mengkanibalisasi sesama demi bertahan hidup.

Di tengah ketidakstabilan sebuah negeri yang luasnya nyaris mencapai 9,600 km persegi, diantara enam kerajaan ( Kerajaan Chu, Dai, Han, Liao, Shu dan Wei ), Liu Bang dengan Kerajaan Han dan Xiang Yu dengan Kerajaan Chu lah yang paling dominan. Tetapi untuk saat ini, Xiang Yu lebih berkuasa karena berhasil menginvasi hampir lima puluh persen wilayah otoritas Kekaisaran Qin.

Xiang Yu, sang raja penakluk menang banyak setelah berhasil menyingkirkan Kaisar Zi Ying dengan cara misterius. Tidak ada yang tahu bagaimana caranya Xiang Yu menghadapi keturunan mendiang Pangeran Mahkota Fu Su itu. Yang pasti adalah nasib Kaisar Zi Ying tidak mungkin berakhir dengan baik.

Hanyalah seorang Xiang Yu yang kini adalah seorang penguasa paling termasyur yang pernah ada semenjak Kekaisaran Qin hancur lebur.

Membahas soal Kekaisaran Qin menimbulkan banyak desas-desus di kalangan bangsa Qin sendiri yang paling menderita. Antah berantah, luntang-lantung di bawah invasi berbagai bangsa serumpun yang membagi tanah milik Qin Shi Huang.

Tidak banyak lagi yang bisa dijarah dari Kekaisaran Qin kecuali sebuah negeri yang sudah dalam keadaan lebih buruk dari neraka jahanam akibat peperangan yang berkecamuk.

Semua orang mulai takut pada Xiang Yu terlebih kebrutalan sang penakluk menyingkirkan halangan di hadapan matanya sehingga orang-orang mulai mendesas-desus Xiang Yu bahkan tidak menoleransi sebutir pasir pun di dalam kelopak matanya.