Part 40 : Kehadiran Xiang Yu

2.8K 123 21
                                    

Song : Hong Yan Jiu by Liu Tao

Hello folks, part 40 is coming!!! VOTE if u guys like it and thanks for support me......

Maaf kalau setiap part begitu panjang dan terkesan tiada habis-habisnya..... Tetapi author memang suka menulis panjang lebar heheheheheheh

*******************************************

Waktu silih berganti dedaunan pohon-pohon mulai berubah warna di seluruh wilayah menandakan sebuah fase klimaks musim gugur benar-benar telah memasuki puncaknya. Ada yang menguning, ada pula yang memerah dan sebagian berubah menjadi jingga. Musim ini begitu istimewa, pohon-pohon yang selalu hijau seperti cemara dan aras menjadi kombinasi yang sangat serasi bagi warna merah dan kuning terang dari pohon-pohon lain yang meranggas.

Berganti menjadi pemandangan yang semakin eksotis terhiasi dengan luruhnya dedaunan dari berbagai jenis pohon yang menjadi tempatnya menempelkan diri dan saatnya kini pelan-pelan terpisah, berjatuhan di terpa angin sepoi-sepoi menyentuh tanah tanpa arah meninggalkan tumpukan daun-daun berwarna kuning, merah dan jingga di setiap halaman gedung istana.

Suasana menjadi penuh berwarna cerah serta aura romantisme secara tidak langsung tercipta saat senja mulai menyambut dimana langit mulai meredup berwarna merah keemasan meninggalkan sensasi seolah dedaunan yang sedang terbaring di tanah itu memancarkan aura berkilauan.

Di tambah kekuatan angin bertiup terkadang berirama sepoi-sepoi namun terkadang sedikit lebih kencang tak terarah menerbangkan dedaunan itu dari rantingnya seakan-akan sedang berjuang merebut daun-daun dari segala pohon tanpa sudi membiarkannya bersatu lebih lama lagi.

Setiap harinya suhu udara masih selalu panas dan matahari pun tetap bersinar dengan terik di setiap hari mengiringi cuaca cerah dengan semilir awan putih tebal yang meliuk-liuk bergerak lincah melingkar di langit tak terbatas.

Namun suasana itu tak mampu membawa ketentraman bagi istana negeri Han apalagi selang beberapa hari ini sejumlah bukti otentik mengenai identitas asli Li Miao Yi terkuak oleh tim investigasi gabungan dari Chu dan Han yang bekerja keras mengungkap fakta tersembunyi dari wanita tersohor itu.

Dan sekarang Kaisar Qin mulai menunjukkan reaksi, pria agung itu mengirimkan utusan ke istana negeri Han meminta Liu Bang untuk membebaskan Permaisuri Li sesegera mungkin atau Kerajaan Han akan di tuduh melakukan pemberontakan.
Memang sebuah negara terkadang akan menjadi sebuah lelucon kalau dipimpin oleh seorang penguasa yang tidak bijaksana seperti Qin Er Huang yang sudah tahu Yu Miao Yi adalah seorang keturunan pengkhianat kelas kakap tetapi masih berusaha untuk melindunginya menyebabkan banyak pihak yang geram.

Tetapi Liu Bang tidak takut dengan gertakan Kaisar, karena walaupun Kerajaan Han berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Qin dan dirinya pun memang bawahan Kaisar namun hukum dua negara tidak bisa di intervensi dan akibatnya terjadilah situasi menegangkan dimana seekor lalat berhadapan dengan seekor gajah raksasa yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda akan mengamuk.

Begitu pun dengan Raja Chu, Xiang Yu yang sama-sama bernyali untuk melawan Kekaisaran Qin dalam hal ini karena memang Li Miao Yi sepantasnya mendapatkan hukuman atas segala dosa yang dipikulnya dan terutama pemalsuan identitasnya sebagai seseorang dari klan Li, sebuah klan besar yang pernah ada.
Banyak penyandang klan Li terutama para bangsawan, pejabat dan saudagar kaya yang menghujat Miao Yi mengatakan bahwa dia telah mencoreng nama besar klan tsb.

Alhasil Yu Miao Yi di serahkan kepada Kerajaan Chu untuk di hukum di sana, namun Liu Bang tidak mengindahkan tuntutan Xiang Yu untuk menyertai Zhi er secara bersamaan.

Love, Tears & DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang