Chapter 6. Candu

20.6K 1.3K 104
                                    

Dini hari di depan sebuah rumah, seorang gadis baru saja memarkirkan motor maticnya. Ia turun dari motor hendak masuk ke dalam.

"Tania, ngapain kamu keluar malem-malem??"

Tania berjalan tanpa memperhatikan ibunya yang menunggunya di teras rumah. Wajah Tania terlihat lemas dan tak bertenaga, membuat sang ibu mengernyit bingung.

"Tania! ibu lagi ngomong!"

Tania tak mendengarkan ibunya dan langsung masuk ke dalam kamar. Ia menutup pintu dan menghempaskan tubuhnya di atas kasur.

Kedua mata Tania mengerjap. Ia melihat langit-langit kamarnya yang berwarna putih.

Apa yang baru saja terjadi?? kenapa jadi rumit begini??

Flashback dimulai.

"Ciuman. Gua mau ciuman sama lo selama sepuluh menit."

"Hah??" Kedua mata Tania membulat. Gadis itu benar-benar tercengang.

"Gak lama, cuma sepuluh menit," ucap Marcel sekali lagi.

Tania masih ternganga karena ucapan Marcel barusan. Ia tidak menyangka laki-laki ini, lagi-lagi menggunakan kesempatannya untuk menjebak Tania.

"Kamu ini.. bener-bener orang jahat ya," ucap Tania, menatap Marcel tak percaya.

"Hah? gua baru aja nolong lo, kenapa malah dibilang jahat?" sahut Marcel.

"Jangan sok polos, kamu selalu aja jebak aku kaya gini, manfaatin keadaan buat ngelecehin aku, dasar berengs*k," ucap Tania sambil mengepal tangannya kencang.

Marcel yang mendengar itu tersenyum. Ia dapat menyadari wajah gadis itu yang ingin menangis. Sepertinya ia begitu kesal hingga tak tahu harus bagaimana.

Marcel menghela nafasnya pelan. Ia akhirnya melepaskan tatapannya dari Tania. Kedua tangan Marcel ia masukkan ke dalam kantung celana.

"Yaudah kalau gak mau," ucap Marcel, laki-laki itu berbalik hendak berjalan.

Tania yang melihat itu segera menarik kaus Marcel dari belakang. Ia menahan laki-laki itu pergi.

Jika Tania menolaknya, apa yang akan laki-laki ini lakukan? Marcel adalah kriminal kelas kakap. Tania tak mungkin berani melawannya.

"Lima menit."

Marcel sontak menengok ke arah gadis itu.

"Lima menit aja," ucap Tania pada Marcel.

Marcel tersenyum. "Emangnya gua dagang sayur bisa ditawar?" ucapnya.

"Sepuluh menit kelamaan, orang pacaran aja gak ada yang ciuman sepuluh menit!" ucap Tania.

Marcel mengernyit. "Dulu gua sama mantan gua ciuman sampe setengah jam, emang cowok lo aja lemah."

"Dasar gila!" ucap Tania kesal.

Marcel tersenyum. "Sepuluh menit, gak kurang, boleh lebih," ucap Marcel.

Tania menggigit bibirnya kencang. Ia menatap wajah Marcel yang menatapnya penuh seringai.

"T-tapi sepuuh menit kelamaan, nanti kehabisan nafas.." ucap Tania, masih berusaha menawar.

"Ya gak harus terus-terusan sepuluh menit, kasih jeda dulu buat tarik nafas," sahut Marcel.

Tania memejamkan matanya dengan kencang. Pembicaraan macam apa ini??

Lagipula, Tania sudah punya pacar. Jika ia berciuman dengan Marcel, bukankah itu artinya Tania sedang selingkuh??

I'm in Love with a VillainWhere stories live. Discover now