Chapter 31. I Hate Your Kisses, Marcel

11.6K 1.1K 45
                                    

Saat ini, Tania baru saja selesai makan malam bersama keluarga Marcel, yaitu Naomi, Madelyn, serta Christopher keponakannya yang masih balita.

Sebelum makan tadi Naomi sudah meniup lilin di atas kue ulang tahunnya. Ia terlihat senang dan bersyukur dapat merayakan ulang tahun bersama kedua anaknya serta cucunya.

Tania dapat merasakan kehangatan di dalam keluarga kecil ini.

Kini Tania melihat ke arah Christopher, anak itu sedari tadi anteng. Ia bermain di bangku bayinya. Ia juga sudah selesai makan.

Namun kini Christopher mulai terlihat lelah. Ia mengangkat kedua tangannya seperti meminta sang ibu menggendongnya.

"Aku pulang sekarang aja ya ma, Christopher kayanya udah ngantuk," ucap Madelyn.

"Kamu gak nginep aja?" tanya Naomi.

"Gak deh ma kasian Chris lagi kerja, sendirian pula di rumah," sahut Madelyn.

"Yaudah kalo gitu, kamu rapihin bawaanmu, biar mama gendong Chris kecil," ucap Naomi.

Madelyn mengangguk dan membiarkan bayinya digendong oleh Naomi. Ia berdiri dan menatap ke arah Tamia dan Marcel yang memperhatikannya.

"Aku pulang duluan ya, sampe ketemu lagi Tania."

"Iya, hati-hati Madelyn," sahut Tania.

Setelah merapikan tas yang ia bawa, kini Madelyn dan Naomi berjalan menuju pintu depan, sementara Tania dan Marcel masih terdiam di meja makan.

Tania tersenyum memperhatikan Naomi. Ia selalu terlihat begitu senang menggendong cucunya. Entah kenapa Tania juga jadi ikut senang.

Kini Tania menengok ke arah Marcel. Laki-laki itu mengambil rokok di kantungnya kemudian menyalakan satu batang.

Tania menghela nafasnya. Iapun bangkit dan mulai menumpuk piring kotor di meja. Tania akan mencuci semuanya.
***

Setelah Madelyn pergi, Naomi kembali masuk dan mendekati meja makan.

"Loh? Tania nyuci piring?" tanya Naomi melihat tak ada piring kotor lagi di meja.

"Iya tante, lagi aku cuciin," jawab Tania dari arah dapur.

"Ya ampun gak usah!" Naomi menghampiri Tania.

"Gakpapa tante," sahut Tania lagi menatap Naomi.

"Yah maaf ya ngerepotin."

"Enggak kok tante."

Naomi tersenyum. Ia kini kembali ke meja makan dan melihat nasi dan beberapa jenis lauk yang masih tersisa banyak di atas meja.

"Mama masaknya kebanyakan, dikemanain ya ini? kasih tetanga?" ucap Naomi.

Marcel memperhatikan masakan ibunya di meja.

"Minjem hp ma," ucap Marcel.

"Buat apa?" sahut Naomi sambil memberikam ponselnya.

"Aku mau panggil Damian sama Bambang kesini, biar mereka yang ngabisin makanan ini."

Naomi tersenyum. "Emang mereka mau?" tanyanya sembari duduk di samping Marcel.

"Mau, mereka rakus, gak pernah nolak kalo soal makanan," sahut Marcel.

Naomi tersenyum geli. "Kamu ngaca dong Marcel, kamu yang paling banyak makan disini," ucap Naomi.

"Aku kan makan sesuai kebutuhan badan, kalo mereka makan karena emang perutnya perut karet, elastis," ucap Marcel.

Naomi kembali tertawa lepas. Ia memukul lengan Marcel sangking gelinya.

"Mereka kan masih masa pertumbuhan," ucap Naomi.

I'm in Love with a VillainWhere stories live. Discover now