Chapter 41. Moments I Won't Forget

8K 850 27
                                    

Marcel dan Tania sudah sampai di depan sebuah mall. Marcel mengarahkan mobil itu memasuki area parkir.

Sementara di sampingnya, Tania mengerjap bingung. "Katanya mau ke taman??" ucapnya.

Marcel hanya menghela nafas pelan. Laki-laki yang mengenakan masker hitam itu kini fokus memarkirkan mobil yang ia kendarai.

"Marcel? gak jadi ke taman?" tanya Tania, mengingat Marcel yang mengatakan bahwa dirinya hanya mau pergi ke tempat yang sepi dan terbuka.

"Ke mall aja," jawab Marcel setelah mobilnya terparkir. Laki-laki itu kini bersandar dan menatap Tania di sampingnya.

"Kenapa gak jadi ke taman? bukannya lebih aman di taman?" tanya Tania dengan ragu.

"Aku lagi pengen nonton film," jawab Marcel, membuat Tania membelalak.

"N-nonton film??"

"Hm, udah lama gak nonton di bioskop," jawab Marcel. Laki-laki itu kini membuka sabuk pengamannya.

Tania yang mendengar itu menelan ludah. Nonton film?? Marcel ingin nonton film??

"Ayo, kita beli tiket dulu, takut kehabisan." Marcel hendak keluar dari mobil.

Tania panik dan segera menarik hoodie yang dikenakan laki-laki itu, membuat Marcel menengok padanya dan tak jadi turun.

"Kenapa?" tanya Marcel.

Tania menunduk. Ia menggigit bibirnya kencang.

Jika Marcel berubah pikiran dan ingin menonton, Tania tak punya pilihan lain selain membongkar kebohongannya. Ia terpaksa harus memberitahu Marcel bahwa dirinya sudah membeli tiket.

Jika tidak, Marcel akan membeli tiket baru dan tiket Tania akan hangus karena kebodohannya.

"Kenapa, Tania?"

Tania menatap Marcel yang memanggilnya.

"I-ini." Tania mengeluarkan ponselnya. Ia melihat dua tiket bioskop yang sudah ia beli.

"Aku udah beli tiketnya," ucap Tania.

"Kamu udah beli tiketnya? kapan?" tanya Marcel.

Tania menunduk. "Tadi di kamar, aku sebenernya pengen ngajak kamu nonton, tapi karena kamu bilang lebih aman di taman, aku gak jadi kasih tau kamu soal tiketnya," tutur Tania.

Marcel yang mendengar itu terdiam sesaat, namun kemudian senyuman tersungging di bibirnya.

Sesungguhnya, Marcel juga sudah tahu akan hal itu. Ia sudah curiga karena gerak-gerik Tania di apartemen. Marcel juga sudah melihat tiket itu di ponsel Tania ketika gadis itu sedang di kamar mandi.

Lalu kenapa Marcel melakukannya? sebab ia ingin memenuhi keinginan Tania, sekaligus melihat gadis itu jujur akan hal yang ia tutupi.

"Lain kali kamu harus bilang ke aku kalo ada masalah kecil kaya gini, kita bisa diskusiin bareng-bareng," ucap Marcel.

Tania yang mendengar itu kini menaikkan pandangannya. Wajah Tania memerah karena malu ketahuan berbohong, namun gadis itu mengangguk.

Marcel tersenyum dan mengusap kepala Tania. "Udah ayo, bentar lagi masuk kan?" ucapnya.

"Iya," jawab Tania, kemudian keduanya turun dari mobil.

***

Saat ini, Tania dan Marcel sudah berada di dalam area bioskop. Mereka sudah mencetak tiket yang dipesan, dan kini sedang mengantri untuk membeli pop corn.

Tania mendongak melihat Marcel di sampingnya. Selain karena ia mengenakan masker hitam di wajahnya, Marcel juga terlihat menonjol dibanding pengunjung lain karena tubuhnya yang tinggi.

I'm in Love with a VillainWhere stories live. Discover now