Chapter 49. We're too Far Away

5.1K 529 37
                                    

"Saya bener-bener minta maaf pak, bu, saya gak akan ulangin lagi, saya janji."

Saat ini, Tania berdiri dengan perasaan gelisah di ruang makan. Gadis itu meminta maaf pada tuan rumah, setelah tertangkap basah menyamar sebagai perempuan bernama Vera, yang seharusnya menjadi bagian dari tim catering di acara malam ini.

Sedari tadi Tania merasa seperti disidang, di hadapan keluarga Emerald yang menatapnya dengan seksama, dan menghujaninya dengan pertanyaan.

Setelah menyebutkan nama aslinya pada mereka, Tania kembali menciptakan kebohongan. Ia mengatakan bahwa dirinya datang dan mengaku-ngaku sebagai Vera, karena butuh uang. Ia juga mengatakan Vera adalah temannya yang memintanya datang kesini untuk menggantikan posisi karena dirinya secara mendadak tidak bisa hadir.

Dan setelah semua kebohongan itu, Tania hanya berharap keluarga ini tidak bertanya lebih lanjut, atau ia pasti ketahuan.

"Yaudah yah, gakpapa, gak usah dipersulit lagi, mbak Tania juga udah ngakuin kesalahannya."

Seorang perempuan dewasa berbicara dengan suaminya yang berdiri di sampingnya. Perempuan itu adalah Lilyana, dan sang suami Gabriel.

"Gak bisa gitu ma, kita harus pastiin dulu cewek ini bener-bener gak punya niat buruk."

Lily menengok ke belakang, dimana putera pertamanya berada.

Geovano terlihat sungguh-sungguh. Ia terlihat tidak terima jika ibunya melepaskan Tania begitu saja.

"Gimana?" tanya Lily, pada suaminya, sebab Gabriel tetaplah yang paling berhak memberi keputusan.

Gabriel menghela nafasnya pelan. "Apa mbak ini ikut andil di dapur?" tanyanya pada seorang caterer yang berada di ruangan.

"Enggak pak, dia tadi cuma saya suruh nganter kue aja, belum disuruh masak."

"Nganter kue?" tanya Gabriel.

"Iya pak."

"Itu juga yang jadi masalah yah." Gevin mendekat dan berbicara pada ayahnya.

"Kue yang dianter tadi udah dimakan sama Clara, sama Rosely juga, kalo misalnya mbak ini punya niat jahat dan ngasih racun di kue itu, mereka berdualah yang bakal kena."

Clara dan Rosely yang mendengar itu sama-sama menelan ludah. Mereka berdua memang sudah memakan kue itu tanpa tahu bahwa seorang penyusuplah yang menghidangkannya untuk mereka.

Sementara Tania yang medengar itu kini semakin ketar-ketir.

"Saya berani sumpah pak, bu, saya gak ada niat jahat apapun, saya gak masukin racun atau apapun, saya bener-bener kesini cuma supaya dapet uang aja untuk makan."

Tania berucap dengan perasaan berdebar. Semua laki-laki dari keluarga ini menatapnya dengan tajam dan penuh kecurigaan, dan hal itu membuatnya sangat takut.

Sementara Lilyana, perempuan itu kini mendekat. Ia tersenyum dan memegang tangan Tania yang terlihat hendak menangis.

"Mbak Tania tenang ya," ucap Lily dengan lembut, berusaha menenangkan.

Kini Lilypun menatap ke arah suaminya. Ia menunjukkan ekspresi memohon agar Gabriel memberikan keputusan yang paling bijak.

Gabrielpun berada di posisi yang sulit. Ia sadar kedua puteranya sangat ingin dirinya menindaklanjuti, namun sang istri pasti ingin melepaskan perempuan ini.

Akhirnya Gabrielpun memberikan keputusan terbaik.

"Panggil tenaga ahli sekarang untuk meriksa kuenya, dokter untuk meriksa Clara dan Rosely, kalo memang benar ada racun di dalamnya, maka mbak akan saya bawa ke polisi."

I'm in Love with a VillainWhere stories live. Discover now