Chapter 57. Scariest Woman

5.2K 529 24
                                    

"Selena mau balik ke Jakarta?"

Saat ini, Tania masih berada di dalam mobil yang menjemputnya pulang, atau lebih tepatnya diperintahkan Marcel untuk menjemputnya pulang.

Pintu mobil sedari tadi terbuka, sebab Tania masih duduk di ujung kursi belakang, menghadap Marcel yang berdiri di depannya.

"Iya, Selena mau balik ke Jakarta, aku belum tau kapan persisnya dia bakal sampe, tapi kemungkinan gak lama lagi."

Jantung Tania berdegup begitu kencang. Bahkan mendengar nama perempuan itu saja sudah berhasil membuatnya merinding.

Dulu, Tania pernah bertemu dengannya, perempuan bernama Selena.

Kesan pertama yang Tania dapatkan adalah kasihan, sebab saat itu Selena yang Tania ketahui adalah mantan kekasih Marcel yang menuntut Marcel di persidangan atas tuduhan pelecehan.

Tak lama sejak kejadian itu, Tania dikejutkan karena ternyata Selena bukanlah perempuan yang perlu dikasihani. Ia hanya berpura-pura terlihat menyedihkan agar memenangkan persidangan.

Setelah cukup lama Marcel menghadapinya lewat jalur hukum, Marcel akhirnya berhasil membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah, dan segala aktivitas seksual yang dulu ia lakukan pada Selena, bukanlah pelecehan, melainkan kegiatan yang berdasar keinginan dan persetujuan masing-masing.

Saat itu juga Tania sadar, betapa menyeramkannya Selena. Bahkan setelah segala tuntutan palsu yang ia berikan pada Marcel, perempuan itu masih bebas berkeliaran. Ketika Marcel berusaha menuntutnya balik, ia berhasil dilindungi oleh keluarganya dari jeratan hukum.

Kini perempuan yang Tania pikir sudah tidak akan menganggu Marcel lagi, akhirnya datang kembali, membuat perasaan Tania tak karuan.

Tania takut. Ia takut pada perempuan itu. Ia takut pada kegilaan yang bisa dilakukan, serta obsesi yang ia miliki pada Marcel.

"Rencana kamu apa?" tanya Tania, pada laki-laki yang juga merenung di depannya.

"Hm, untuk sekarang belum ada, karena aku belum tau gimana keadaannya," tutur Marcel.

"Keadaan apa maksudnya?" tanya Tania.

"Selena, aku belum tau keadaan dia gimana," jawab Marcel, membuat Tania semakin mengernyit.

Marcel paham kenapa Tania terlihat bingung. Iapun mulai menjelaskan pemikirannya.

"Ini udah lumayan lama jaraknya dari terakhir kali aku ketemu dia, aku juga gak tau detailnya apa aja yang udah terjadi sama dia selama di Amerika, mungkin aja, selama disana, dia ketemu laki-laki yang menarik perhatian dia?" tutur Marcel.

Tania tersentak mendengarnya. Ia kini paham apa maksud Marcel.

"Mungkin aja dia udah gak tertarik lagi sama aku, dan itu bakal jadi berita baik untuk kita berdua, kita bisa fokus ke permasalahan kita yang lain dan-"

"Marcel."

Tania seketika memotong ucapan Marcel, membuat laki-laki itu terdiam.

Tania menggeleng dan menatap kekasihnya dengan wajah khawatir. Jantung Tania berdetak kencang.

"Enggak Marcel, walaupun aku juga berharap kaya gitu, tapi enggak, feeling aku gak bilang gitu," ucap Tania.

"Cewek itu pasti masih terobsesi sama kamu, dia belum bisa gantiin kamu sama siapapun, Selena gak akan ngelepasin kamu gitu aja," lanjutnya.

Marcel masih terdiam mendengarkan. Tania benar. Meskipun Marcel punya keinginan besar agar Selena sudah tak tertarik lagi padanya, namun kemungkinannya tetap terlalu kecil bagi perempuan gila sepertinya untuk menyerah begitu saja.

I'm in Love with a VillainWhere stories live. Discover now