Chapter 46. Punishment Time (18+)

12.3K 780 22
                                    

Makan malam kini sudah selesai. Tania langsung mengatakan ingin pulang setelah selesai makan, dan Fernandopun mengatakan bahwa ia akan mengantarnya.

Akhirnya kini mereka berdua berjalan keluar dari restoran, kemudian menuju ke parkiran mobil.

Setelah Fernando sudah masuk ke dalam mobilnya, Tania masih berdiri di samping pintu.

Tania tiba-tiba bertemu pandang dengan seorang laki-laki yang berdiri di kejauhan, lebih tepatnya di dekat mobil lain yang juga terparkir.

Kedua mata Tania membulat. Laki-laki itu mengenakan pakaian serba hitam. Tania juga tak bisa melihat wajahnya seluruhnya karena masker yang dikenakan, namun Tania sudah tahu dia siapa.

"Kenapa Tania??"

Tiba-tiba suara Fernando kembali terdengar. Fernando yang sudah duduk di kursi kemudi, menurunkan kaca mobilnya dan bertanya pada Tania.

Taniapun kini panik. Ia menelan ludahnya dan berusaha tenang.

Marcel ada disini?? kenapa ia ada disini??

Apakah Tania ketahuan?!

"Tania??"

"Ah, i-iya," ucap Tania akhirnya, tersadar. Iapun buru-buru masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengamannya.

Tania begitu terkejut karena kehadiran Marcel. Apa ini?? apa yang harus Tania lakukan??

Yang pasti, Fernando tidak boleh menyadarinya. Itulah kenapa Tania bersikap seolah tak terjadi apa-apa.

Jika Fernando tahu Marcel sedang berada di luar lapas, ia pasti akan menghubungi polisi. Laki-laki ini pasti melakukannya.

Kini sepanjang perjalananpun, Tania hanya bisa terdiam, dan berusaha mengatur detak jantungnya.

Rasanya benar-benar seperti sedang tertangkap basah sedang selingkuh, padahal ceritanya jauh lebih rumit dari itu.

***

"Salam buat ibu dan ayah kamu."

Tania akhirnya sampai di depan rumahnya. Ia berdiri di samping pintu mobil Fernando.

"Iya," jawab Tania, berharap Fernando segera pergi dari sini.

"Nanti aku kabarin lagi, soal pertemuan kita selanjutnya."

Tania yang mendengar itu hanya bisa terdiam. Pertemuannya dengan Fernando malam ini saja sudah berhasil membuatnya trauma. Segala kalimat yang diucapkan laki-laki ini, membuat perasaan Tania tak tenang.

Akhirnya Fernandopun masuk ke dalam mobilnya, sementara Tania masih terdiam di tempatnya.

Setelah mobil itu tak terlihat, barulah Tania menatap sekeliling. Ia mencari keberadaan Marcel di sekitaran rumahnya.

Marcel pasti mengikutinya kesini. Ia pasti mengikuti Tania.

Taniapun berinisiatif untuk berjalan menjauh dari depan rumahnya.

Tania ingat dulu, ketika Marcel muncul tiba-tiba ketika Tania sedang berjalan dari rumah. Mungkin kali ini laki-laki itu akan kembali melakukannya.

Benar dugaannya. Ketika ia hampir sampai di sebuah belokan, seorang laki-laki muncul dari sana dan berdiri menghadapnya.

Tania merasakan jantungnya yang berdetak kencang. Perasaannya jadi campur aduk melihat laki-laki itu.

Kini Taniapun mulai melangkah maju. Ia berdiri di depan Marcel yang kini juga menatapnya.

"Marcel, aku dipaksa sama kak Nando untuk makan malem sama dia," ucap Tania, langsung menjelaskan sebelum Marcel bertanya.

"Kamu gak keliatan terpaksa tadi," sahut Marcel.

I'm in Love with a VillainDonde viven las historias. Descúbrelo ahora