Extra 1. Our Marriage Life (20+)

11.8K 391 26
                                    

*preview only*

Saat ini, di dalam kamar mandi suatu perkantoran, seorang perempuan baru selesai buang air kecil. Ia tidak langsung keluar dari bilik toilet, namun ia duduk di atas kloset.

Tania terdiam dengan jantung yang berdebar kencang. Di tangannya saat ini, ada sebuah alat yang ia perhatikan sedari tadi, alat yang ia celupkan ke dalam air seninya sendiri sebelum ia flush toilet ini.

Tania menelan ludahnya. Rasa sedih seketika menyelimutinya, ketika hasil yang ia dapatkan masih sama dengan hasil dua minggu yang lalu, yaitu satu garis biru.

Rasa kecewa tak berhasil ia pungkiri, namun terus ia lawan sebab ia yakin takdir masih memiliki rencana lain untuknya.

Kini Taniapun berdiri. Ia memasukkan hasil test pack itu ke dalam sebuah pouch kecil, dimana ia menyimpan beberapa alat tes kehamilan lainnya yng sudah pernah ia gunakan.

Tania keluar dan berjalan ke arah wastafel. Ia mencuci tangannya sambil menatap dirinya sendiri di pantulan cermin.

Tidak apa-apa, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, batinnya.

"Mbak Tania?"

Tiba-tiba Tania mendengar ada yang memanggilnya. Dua orang karyawan perempuan berjalan masuk ke dalam dan menghampiri.

"Kenapa?" tanya Tania, sembari mengusap tangannya dengan tisu.

"Mbak Tania mau makan di kantin habis ini?" tanya salah satu dari dua karyawan tersebut. Mereka adalah Ria dan Nada, junior Tania di kantor. Mereka baru mulai bekerja disini sejak empat bulan yang lalu, berdekatan dengan hari pernikahan Tania.

"Iya, kenapa emang?" tanya Tania, menyadari tak lama lagi akan memasuki jam makan siang.

"Makan diluar aja yuk mbak? aku bosen makan-makanan kantin."

"Kalian mau makan diluar?" tanya Tania.

"Iya mbak, kalo mbak Tania mau ikut, nanti kita mesen taksi online aja," ucap salah satu karyawan itu.

Tania kini terdiam berpikir. Ia juga cukup bosan memakan makanan kantin. Selain itu, jika Tania keluar, ia bisa menghampiri seseorang juga di jam makan siang ini.

"Yaudah ayo, gak usah mesen taksi, naik mobilku aja," ucap Tania.

"S-serius mbak? asik!" sahut Ria.

Tania mengangguk dan tersenyum. Kini mereka bertiga berjalan keluar dari toilet dan menuju ke ruang divisi.

"Ajak mbak Gita juga ya," ucap Tania, sembari mereka berjalan.

"Bu Gita gak bisa, dia kayanya lagi sibuk banget."

Tania mengerjap. Benar juga, Gita saat ini sudah naik jabatan menjadi team leader, yang membuatnya jauh lebih sibuk dari biasanya sekarang.

Tania tersenyum senang. Ia begitu senang melihat seniornya yang dulu selalu membantunya ketika ia masih anak baru, kini mendapatkan posisi yang cukup tinggi di divisi mereka.

Tania berharap suatu saat nanti, ia juga bisa menjadi ibu rumah tangga, sekaligus wanita karir yang sukses seperti Gita.

"Yaudah kita bertiga aja, nanti aku bawain makanannya buat mbak Gita," tutur Tania.

***

Saat ini, Tania dan kedua juniornya masih berada di salah satu restoran yang sederhana, namun terkenal di tengah kota Jakarta. Mereka bertiga sudah selesai makan, dan hendak bersiap untuk pulang.

"Makasih banyak mbak Tania, jadi gak enak ditraktir," tutur Nada, karena Tania sudah membayar semua makanan yang mereka pesan tanpa memberitahu terlebih dahulu.

Tania yang mendengar itu tersenyum. "Gak usah gak enak, aku tau kalian lagi bokek, belum gajian," tuturnya.

Kedua karyawan itu tertawa geli dan mengangguk, mengakui bahwa mereka memang sedang tidak memiliki banyak uang sekarang.

"Yaudah, aku ngambil yang dibungkus dulu," ucap Tania, kemudian berjalan ke arah kasir dimana pesanannya sudah disiapkan.

Tania menerimanya, kemudian berjalan keluar dari restoran ini, diikuti oleh Ria dan Nada.

"Kok mbak Tania pesennya tiga porsi? bukannya cuma untuk bu Gita?" tanya Ria, bingung.

Tania tersenyum mendengarnya. Sebelum masuk ke dalam mobil, ia menatap dulu ke arah dua juniornya.

"Kan masih ada waktu, aku mau mampir sebentar sebelum balik ke kantor, gakpapa kan? gak jauh kok dari sini," ucap Tania.

"Mampir kemana?"

"Ke tempat kerja suamiku, mau nganter makan siang," jawab Tania.

*End of Preview*

***

***

***

Hihihihi segini aja yaa spoilernyaa 😚 yang mau baca lengkapnya bisa langsung ke website karyakarsa.com/finecinnamon (link di bio) (ga perlu download app)

nanti ada total 5 extra chapter yaa (skrg yg tersedia baru tiga)

nanti ada total 5 extra chapter yaa (skrg yg tersedia baru tiga)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

kalian bisa ikut langganan paket Lengkap seharga 17.000 / 30 hari, atau beli satuan seharga 6.000 / chapter

penasaran ga sama perjalanan menuju dua garis birunya Tania? atau mau tau kerjaan baru Marcel sekarang apa? cus langsung merapat di karyakarsa 😚

dukungan dari kalian adalah sumber penghasilan utama aku sebagai penulis, mohon maaf kalo ada yg kurang setuju aku jualin extra chapter kaya gini, tp sama kaya kalian, aku juga butuh makan 🙏🏻🥰

okedee makasih banyak readers yg udh dukung, makasih jg yg udh baca cerita Marcel sampe habis, sampai bertemu di ceritaku selanjutnyaa 🫶🏻

ceritanya Ivan kali ya?

I'm in Love with a VillainWhere stories live. Discover now