Chapter 23. Lebih Menyakitkan

11.3K 1.1K 81
                                    

"Tania, aku gak selingkuh, kamu cuma salah liat sayang, itu bukan aku," ucap Fernando.

Tania menatap tak percaya. Laki-laki ini sudah tertangkap basah, namun tetap mengelak??

Tania merebut kunci motornya. "Balikin atau aku bakal teriak!" ucap Tania mengancam.

Setelah berhasil merebutnya, Tania langsung melaju pergi. Fernandopun segera mengambil motornya dan bergegas mengejar Tania.

Sementara itu dari sebuah pohon yang cukup tinggi dan rindang, beberapa orang sedari tadi memperhatikan dari kejauhan. Tak ada yang menyadari mereka disana karena tak ada pergerakan.

Marcel yang duduk bersantai di atas pohon itu, meminum soda yang ia pegang. Ia mempehatikan Fernando yang sedang mengejar Tania.

"Gimana bos?" tanya Damian yang juga manjat bersama Marcel.

Marcel menghela nafasnya pelan. Ia memberikan kaleng sodanya yang kosong pada Damian.

"Jangan buang sampah sembarangan," ucap Marcel.

Damian mengangguk.

Kini Marcel kembali mengenakan masker berwarna hitamnya agar wajahnya tak dikenali orang. Iapun meloncat dan turun dari pohon tersebut.

***

Motor Tania kini sampai di rumah. Gadis itu segera turun dan masuk ke dalam.

Fernando yang mengejar Tania juga tiba di waktu yang tak berjauhan. Ia masuk ke dalam rumah yang pintunya tak tertutup.

"Tania."

Fernando menahan lengan Tania yang hendak masuk ke dalam kamar. Ia menatap gadis itu.

"Lepas!" ucap Tania, menyembunyikan kedua matanya yang basah.

Tania berusaha melepaskan, namun Fernando tak menghendaki.

"Dengerin aku dulu Tania, kita ngobrol baik-baik dulu," ucap Fernando.

"Kak Nando gak usah berlagak kaya aku salah paham!"

"Kamu memang salah paham," sahut Fernando.

"Enggak! mergokin kamu selingkuh itu namanya bukan salah paham!" ucap Tania.

"Tania, aku gak selingkuh, aku ini serius sama kamu!"

Tania menggeleng tak kuasa. Ia masih berusaha melepaskan tangan Fernando darinya, sembari menahan agar tangisannya tidak pecah.

Tania sudah muak dengan kalimat itu. Ia muak mendengarnya.

"Tania-"

"Loh? kenapa kalian??"

Tania dan Fernando sama-sama menengok. Rani yang baru pulang dari rumah tetangga kini berjalan mendekat.

"Bu, ini kak Nando," ucap Tania, menunjukkan tangan Fernando yang menahan lengannya.

Fernando refleks melepaskan. Taniapun langsung masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu dengan kencang di depan wajah Fernando.

Fernando mengatur nafasnya yang terengah. Ia berusaha tenang.

"Ada apa Fernando? k-kalian berantem?" tanya Rani, menyadari ketegangan diantara mereka berdua.

"Iya tante, Tania salah paham sama saya."

"Enggak! gak ada salah paham bu! kak Nando selingkuh!"

Fernando dan Rani sama-sama menengok ke arah pintu. Tania berteriak dari dalam kamarnya.

Fernando refleks melihat ke arah Rani yang begitu tersentak.

"Nggak tante, Tania salah paham sama saya, saya gak selingkuh," tutur Fernando.

I'm in Love with a VillainWhere stories live. Discover now