Chapter 58. You're Mine, Marcel (18+)

7.9K 601 19
                                    

Ting nung! ting nung!

Seorang perempuan berdiri di depan pintu apartemen yang jadi tujuannya. Ia sudah memencet bel berkali-kali, namun tetap tak ada jawaban dari dalam.

"Marcel??" ucapnya, memanggil dengan kencang untuk kesekian kalinya.

Mungkinkah Marcel sedang tidak ada disini? apakah ia sedang berada di lapas? batin perempuan itu.

Cklek.

Baru saja Selena memiliki niat menghampiri Marcel ke lapas, pintu depan apartemen itu akhirnya terbuka, menampilkan seorang laki-laki disana.

Selena merasakan jantungnya yang berdetak kencang. Kedua matanya menatap lurus, ke wajah laki-laki yang sangat ia rindukan. Ketampanannya tidak berubah. Tatapannya yang tajam juga masih sama seperti sebelumnya, begitu indah dipandang.

Selena menggigit bibirnya pelan. Pandangannya turun sedikit, memperhatikan tubuh Marcel yang masih besar dan berotot, persis seperti apa yang ia bayangkan.

"I miss you, Marcel," ucap Selena, kemudian mendorong Marcel masuk ke dalam dan memeluk laki-laki itu dengan erat.

Marcel hanya diam di tempatnya. Namun Selena dapat mendengarnya, degup jantung laki-laki ini yang begitu kencang.

Selena tersentak, dan langsung menatap Marcel dengan seksama.

"Lo kangen juga ya sama gua? sampe degdegan?" tanya Selena, dengan kedua mata yang berbinar.

Marcel masih terdiam dan tak menatap perempuan itu. Jantungnya berdebar tentu saja bukan karena hal itu, namun Selena tak boleh tahu.

Kini Selena bergerak menutup pintu apartemen Marcel dan menguncinya dari dalam, seolah apartemen ini adalah miliknya.

Dengan senyuman lebar di bibirnya, Selena kembali mendekat seperti hendak memeluk Marcel, namun kali ini, ia berjinjit.

Marcel sudah tahu apa yang hendak dilakukan perempuan ini. Iapun menahan bahu Selena dan mendorong perempuan itu menjauh darinya.

Selena yang menerima perlakuan itu kini tercengang. Ia menatap Marcel tak percaya. Laki-laki ini menolak ciuman darinya??

"Why?" tanya Selena.

Marcel akhirnya menatap perempuan itu dengan wajah lelah. "Harusnya gua yang nanya, ngapain lo dateng kesini?"

"Ya mau nemuin lo, mau bercinta sama lo, ngapain lagi?" sahut Selena.

Marcel menghela nafas kemudian berbalik dan berjalan pergi. Hal tersebut membuat Selena semakin tercengang. Tak hanya Marcel menolak ciuman darinya, laki-laki itu juga terlihat muak padanya??

"Lo gak usah munafik, Marcel, pake nanya kenapa gua dateng kesini, lo selama ini juga pasti udah nungguin gua dateng kan??" Selena berucap sembari mengikuti Marcel yang berjalan ke arah kulkas, mengambil sekaleng bir yang masih utuh.

Marcel meneguk birnya, kemudian menatap Selena. "Gua justru berharap lo menetap di Amerika, dan jangan balik lagi kesini, apalagi muncul di hadapan gua."

Setelah berucap, Marcelpun berjalan kembali meninggalkan Selena yang semakin tersentak.

Namun kemudian Selana tertawa. Perempuan itu tertawa begitu kencang seolah Marcel baru saja melontarkan lelucon padanya.

"Gak usah bohong Marcel, gua tau lo gak bisa hidup tanpa gua, ya kan?" ucap Selena, lagi-lagi menyusul Marcel yang berjalan ke arah ruang tamu.

Marcel duduk dengan tenang di sofa, sembari meletakkan birnya di atas meja. Ia menatap Selena, mantan kekasihnya yang kini berdiri di depannya, menatapnya dengan kedua mata yang tajam.

I'm in Love with a VillainWhere stories live. Discover now