Chapter 79. Romantic Date Night

4.9K 510 33
                                    

Pagi ini di kantor, seorang gadis sudah kembali duduk di kursi yang ia duduki hampir setiap hari, yaitu kursi kerjanya. Gadis itu sedang menyelesaikan salah satu tugas yang diberikan atasan padanya.

Wajah yang biasanya terlihat muram dan penuh kegelisahan, kini berubah seratus delapan puluh derajat.

Tania berbinar. Bahkan disaat pekerjaannya sedang menumpuk, ia tetap terlihat senang menjalani pekerjaannya.

"Selesai," ucap gadis itu, kemudian berdiri dari kursi dan mengambil berkas di meja untuk ia berikan ke atasannya.

"Lah? cepet amat?"

Baru saja hendak melangkah, Tania menengok ke arah Gita yang menatapnya dengan bingung.

"Iya dong, aku kan karyawan teladan," cuap Tania dengan senyuman sumringah di bibirnya.

Gita seketika mengernyit. Ia berani bersumpah, ini adalah pertama kalinya ia melihat Tania dengan wajah secerah ini sejak awal bekerja.

"Kamu habis menang lotre ya?" tanya Gita, bingung dengan perubahan suasana hati Tania yang terlihat begitu drastis dengan yang ia lihat kemarin.

"Ah? hehehe, gitu deh," jawab Tania dengan cengengesan, membuat Gita semakin heran.

"Udah ya, mau nganter ke pak bos dulu," ucap Tania, masih dengan wajah senang.

Akhirnya Taniapun berjalan keluar dari ruang divisinya dan menuju ke ruangan atasannya.

Gita benar, Tania memang habis memenangkan 'lotre.'

Tania dan Marcel sudah menang dari Selena. Bagaimana mungkin dirinya tidak ceria sekarang?

Sejujurnya, Tania sempat merasa tidak terima Selena hanya divonis hukuman lima belas tahun penjara. Seharusnya dua puluh, atau mungkin tiga puluh tahun lebih cocok untuknya.

Akan tetapi, Tania sadar mendapatkan semua ini juga tidak mudah. Keluarga Emerald sudah berjuang keras untuk Tania yang sesungguhnya bukan siapa-siapa untuk mereka.

Tania tidak akan bisa berhenti berterima kasih atas jasa yang sudah mereka berikan. Tania bahkan sempat ingin menawarkan diri untuk bekerja di perusahaan mereka tanpa dibayar, namun kemudian Tania ingat ia masih memiliki tanggungan di rumah.

Dan juga..

Tania terdiam sesaat ketika dirinya sampai di depan pintu ruang kerja bosnya. Ia tersenyum kecil.

Lima belas tahun adalah waktu yang sangat lama. Kalau dihitung, umur Tania akan menyentuh angka empat puluh setelah Selena keluar dari penjara.

Maka dari itu, Tania yakin perempuan itu tidak akan punya niat untuk cari masalah lagi dengannya, terutama ketika mereka berdua sudah sama-sama berumur.

Lima belas tahun ke depan, Tania juga pasti sudah jadi ibu rumah tangga yang fokus mengurus anak-anaknya nanti.

Gadis itu menggigit bibirnya kencang. Membayangkan dirinya menjadi seorang ibu saja sudah berhasil membuatnya begitu senang.

Kini Tanniapun mengetuk pintu ruangan bosnya, dan segera masuk setelah diizinkan.

"Permisi pak," ucap Tania.

"Iya, sini Tania," sahut atasannya.

Pandangan Tania seketika tertuju pada seorang laki-laki yang berdiri di dekat meja kerja atasannya. Laki-laki itu tersenyum padanya.

"Tania," sapa Angga.

Tania mendekat ke meja itu dan tersenyum. "Mas Angga," sapanya balik.

Taniapun memberikan berkas yang ia pegang pada bosnya, sementara Angga pamit untuk keluar dari ruangan.

I'm in Love with a VillainWhere stories live. Discover now