Chapter 61. Forget Him

4K 498 37
                                    

Selena mengernyit. Siapa gadis menangis yang terlihat familiar ini? apakah Selena pernah bertemu dengannya sebelumnya?

Kini Selenapun menarik sebuah kursi yang ada didekatnya, kemudian ia duduk, tepat di hadapan Damian, Bambang, serta dua gadis yang tak ia kenal.

Selena menyilang kakinya dan melipat kedua tangannya di depan. "Apa lo berdua tau, siapa cewek yang lagi deket sama Marcel?"

Bambang dan Damian adalah dua orang yang ditatap Selena sekarang. Keduanya terdiam dan tak menjawab selama beberapa saat. Mereka kini sadar tujuan Selena datang kesini adalah untuk mencari informasi. Perempuan ini pasti kesulitan menemukannya.

"Enggak," jawab Damian.

"Jangan bohong, gua yakin lo berdua tau, Marcel kan percaya banget sama lo berdua."

"Kita emang dipercaya sama bos Marcel, tapi bukan berarti kita jadi tau segalanya, apalagi soal urusan pribadinya," sahut Bambang.

Selena yang mendengar itu menghela nafasnya kasar. "Tapi lo tau kan Marcel lagi naksir sama cewek?"

"Enggak," jawab Damian lagi, dengan tegas dan yakin.

Selena yang mendengar itu berdecak kesal. Ia memutar bola matanya dan bersandar di kursi. "Lo berdua gak berguna sih, makanya Marcel gak mau cerita sama lo," ucapnya.

Damian dan Bambang hanya terdiam. Tidak mau tersulut emosi atas ucapan perempuan gila ini.

"Anj*ng Marcel, gua tinggal sebentar langsung punya cewek," gumam Selena dengan kesal, dan mereka semua yang ada di teras dapat mendengarnya.

Damian sesungguhnya tak ingin membalas ucapan Selena, apalagi bertanya pada perempuan ini. Akan tetapi, karena Tania ada disini, ia merasa ini adalah kesempatan agar Tania sedikit paham tentang kondisinya.

"Lo gak berhasil nemuin ceweknya bos Marcel? mungkin itu petunjuk kalo lo emang gak seharusnya ngusik dia lagi," ucap Damian.

"Diem lo, gua bukan gak berhasil, tapi belom, gua udah nyuruh anak buah gua nyebar, cari tau tentang cewek yang ditaksir Marcel, bunuh aja langsung kalo ketemu, tapi gak ada yang bisa nemuin identitasnya sampe sekarang, sialan."

Suasana hening seketika menyelimuti setelah kalimat yang diucapkan Selena barusan. Gadis yang dibicarakan sedari tadi, sedang menahan nafasnya. Ia begitu panik sekarang.

"Siapa nama lo?"

Di tengah suasana hening itu, Selena tiba-tiba bertanya. Pandangannya sudah kembali tertuju pada gadis yang tadi sempat ia perhatikan.

Gadis yang kedua matanya basah itu masih belum bergerak. Ia terlihat begitu panik, hingga tak tahu harus berkata apa.

"Heh, gua nanya nama lo siapa? tuli lo?" Selena melotot pada Tania, membuat Tania semakin panik dan ketakutan.

Tania datang ke panti asuhan ini dengan harapan agar bisa bertemu dengan laki-laki yang ia rindukan, namun ia malah dipertemukan dengan seseorang yang jadi alasan kenapa Tania dan Marcel harus berpisah sekarang.

"Ini namanya Farah, kalo yang ini Melly," ucap Bambang, menunjuk Tania, kemudian menunjuk Melly.

"Farah? siapa lo Farah? kenapa lo ada disini?" tanya Selena, terlihat begitu penasaran pada Tania.

Tania menelan ludahnya, sementara Damian kini gantian menjawab.

"Farah temen kampus kita, dia disini ya karena kita ajak dia kesini bakar-bakar, udah lo gak usah banyak nanya," sahut Damian lagi, kesal.

Namun Selena masih belum melepas tatapannya. Ia terus menatap gadis yang ia ketahui bernama Farah tersebut. Entah kenapa, wajahnya terlihat familiar. Selena sangat yakin pernah melihatnya sebelumnya.

I'm in Love with a VillainWhere stories live. Discover now