Chapter 12. You Can't!

16.6K 1.2K 31
                                    

"Kayanya gua suka beneran sama lo."

Tubuh Tania terdiam membeku. Kedua mata gadis itu membulat, dan menatap tak percaya pada laki-laki yang berucap.

Jiwa dan raga Tania seperti berhenti berfungsi selama beberapa saat. Tania tak bisa memproses ucapan itu dengan baik.

"S-suka..?" gumam Tania, hanya berhasil mengucapkan satu kata.

"Ehm," jawab Marcel sambil melanjutkan kegiatannya. Ia merokok dengan santai dan menatap ke arah pemandangan kota lewat jendela kaca apartemennya.

Sementara Tania masih terdiam membeku. Ia masih berusaha mencerna ucapan Marcel.

Hingga seketika, Tania tertawa geli. Ia menggeleng-geleng. "Lucu.." ucapnya.

"Lucu?" sahut Marcel mengernyit.

"Iya, lucu, kamu ini napi apa pelawak?" ucap Tania tersenyum geli.

Senyuman itu perlahan pudar, ketika Tania melihat wajah Marcel yang datar. Tidak ada senyuman ataupun ekspresi bercanda dari laki-laki itu.

"K-kamu.. lagi ngelawak kan?"

Marcel berdecak kesal, membuat Tania menelan ludah. Ia menatap Marcel tak percaya. Gadis itu menggeleng-geleng. "Gak mungkin.." ucapnya.

"Gak mungkin apa?" ucap Marcel.

"Gak mungkin! kamu gak mungkin suka benera sama aku!" ucap Tania menunjuk Marcel.

Marcel mengernyit. "Kenapa emangnya?"

"Ya gak bisa! aku kan udah punya pacar! dan juga.. k-kita bahkan baru kenal berapa hari?!" ucap Tania.

"Ck, berisik, udah sana pulang," ucap Marcel kesal.

Tania menelan ludahnya. Marcel kini berjalan keluar dari kamarnya, hendak minum di dapur, dan Tania justru mengikuti.

"Marcel! kamu bercanda kan? please bilang kamu bercanda!" ucap Tania mengikuti Marcel di belakang laki-laki itu.

"Hah.." Marcel menghela nafas sambil membuka kulkas. Ia mengambil satu kaleng bir dan membukanya.

"M-Marcel.. kamu.."

Marcel tiba-tiba berbalik dan menatap Tania. Ia menatap gadis itu dengan senungguh-sungguh.

"Gua gak bercanda, ngapain gua bercanda masalah ginian?"

Tania yang mendengar itu kini membulatkan kedua matanya. Ia menatap Marcel tak percaya.

"Kenapa kamu suka sama aku?? kamu kan tau aku udah punya pacar??"

"Ya trus ngapa?" sahut Marcel.

Tania menelan ludahnya. Gawat. Ini benar-benar gawat!

Tiba-tiba Marcel berjalan mendekati Tania. Laki-laki itu terus melangkah maju, membuat Tania terus melangkah mundur.

Dug.

Pinggul Tania terkena meja makan, menandakan dirinya tak bisa mundur lagi. Kini keduanya saling menatap dari dekat.

Tania mendongak menatap wajah Marcel yang begitu serius memandangnya.

"Apa gua keliatan peduli lo punya pacar atau enggak? kalo gua suka sama lo ya gua suka sama lo, gak ada yang bisa ngelarang gua."

Tania menggigit bibirnya. Ia langsung mendorong dada Marcel agar menjauh darinya.

"Dasar gila," ucap Tania. Gadis itu langsung bergegas pergi. Ia buru-buru keluar dari apartemen Marcel.

Tania berlari kecil hingga dirinya memasuki lift. Ia mengatur nafasnya yang terengah-engah dan melihat pantulan dirinya di pintu lift yang tertutup.

I'm in Love with a VillainWhere stories live. Discover now