Chapter 56. She's Back (17+)

8.3K 550 25
                                    

"Aku juga pengen pipis."

Marcel berucap, kemudian masuk ke dalam kamar mandi dan berjalan ke depan Tania.

Laki-laki itu langsung mengambil posisi seperti hendak membuka resleting celananya, di depan Tania yang masih terduduk di closet dan tercengang.

"KYAA!!!"

BRAKK!!

Tania refleks mengambil botol sabun berukuran besar di sampingnya dan melemparnya dengan kencang ke arah Marcel.

Marcel segera menghindar sehingga botol itu terlempar ke tembok, menciptakan suara benturan kencang kemudian jatuh ke lantai.

Marcel kini menatap Tania dengan wajah tersentak. "Kalo kena aku beneran gimana?" ucapnya.

Tania semakin tercengang. Laki-laki ini masuk ke dalam kamar mandi disaat Tania masih duduk di atas kloset tanpa mengenakan celana, lalu bertanya bagaimana jika botol sabun itu mengenainya??

Tania justru berharap botol itu mengenainya dengan kencang!

"Pergi!! dasar gila!!"

Tania mengangkat satu kakinya dan mendorong Marcel mundur. Ia melakukannya sambil menutupi area kemaluannya yang tak terlapisi apapun. Tentu saja! Tania kan sedang buang air kecil!

Marcel tersenyum dan akhirnya keluar dari kamar mandi. Tatapannya sempat tertuju pada Tania yang wajahnya begitu merah sekarang, sebelum akhirnya ia menutup pintu.

Tania berdecak kesal dan segera membersihkan dirinya sekali lagi. Ia tak lupa mengenakan kembali celananya. Ia melakukan semua itu sembari mengomel.

Pertama, kenapa laki-laki itu bisa ada disini? bukankah ia mengatakan tidak bisa datang??

Kedua, apa yang hendak ia lakukan barusan?? kenapa ia membuka resleting celananya di depan Tania?? dasar mesum, dasar gila, batin Tania.

Setelah selesai dengan urusannya di kamar mandi, Tania hendak keluar. Namun seketika, ia menginjak lantai kamar mandi yang sangat licin.

"AAA!!"

Brakk!!

"Aww.. engh.." Tania meringis karena terpeleset dan langsung terduduk di lantai. Ia tak sadar bahwa tutup botol sabun yang barusan ia lempar, terbuka sedikit dan mengeluarkan isinya, membuat lantai begitu licin.

"Tania??"

Marcel memanggil nama Tania kemudian membuka lagi pintu kamar mandi itu. Ia tersentak melihat Tania yang sudah terduduk di lantai.

Dengan panik Marcel mendekat, dan langsung menolong gadis itu.

"Kamu sih.. gara-gara kamu.." ucap Tania, hendak menangis karena rasa nyeri di pantatnya yang jatuh duluan ke lantai.

Marcel mengangkat tubuh Tania, kemudian berjalan keluar dari kamar mandi.

"Ya ampun ada apa?? Tania kenapa??" tanya Naomi yang sudah berjalan mendrkat. Ia melihat Marcel yang menggendong Tania ala bridal.

"Marcel tante! dia bikin aku kepeleset!" ucap Tania akhirnya, mengadu.

"Marcel!" Naomi langsung membentak Marcel dan melotot pada puteranya. "Jangan bercanda di kamar mandi! bahaya!"

Marcel menghela nafas pelan. "Maaf, gak sengaja," ucapnya, kemudian mulai berjalan. Mereka menuju ke ruang tengah.

Marcel hendak menidurkan Tania di sofa panjang. "Tengkurep aja," pinta Tania.

Marcelpun menempatkan Tania agar tidur telungkup di atas sofa tersebut. Tania memintanya sebab kini pantatnya terasa sedikit nyeri.

"Mana yang sakit?" tanya Marcel.

I'm in Love with a VillainWhere stories live. Discover now