225 - Konferensi

280 96 9
                                    

.

.

"With all due respect, we encourage Syeikh Yunan to get on stage."

.

.

***

Nuansa modern terasa kental pada interior gedung konferensi tempat berlangsungnya pertemuan para sufi dari seluruh dunia. Bidang-bidang kurva menghiasi langit-langit yang tinggi, menyempurnakan kualitas audio dalam ruang megah itu.

Peserta konferensi mulai memadati ruang melingkar, dengan kursi duduk yang didominasi warna hitam. Lampu kekuningan memberi kesan hangat.

Yunan duduk di baris kedua dari terdepan. Bercakap-cakap dengan seorang ulama dari Indonesia dan Malaysia yang ada di sisi kanannya. Sementara Mahzar duduk kaku di sisi kiri Yunan.

"Afwan, kenalkan. Ini Mahzar, saudara saya yang menemani saya di sini," ucap Yunan mengenalkan Mahzar pada dua orang ulama di sampingnya.

"A-Assalamu'alaikum," sapa Mahzar gugup.

Kedua ulama yang lebih tua lima tahun dari Yunan itu, menjawab salam dan hendak menjabat tangan Mahzar, namun Mahzar segera mencium tangan keduanya.

Mereka bertiga sempat terlibat obrolan ringan, hingga seorang ulama berkebangsaan Amerika, naik ke panggung dan menghidupkan mic.

Dalam bahasa Inggris-Amerika yang fasih, pria berjanggut putih sedada itu, mengucap salam dan dijawab salamnya oleh para peserta. Sesi do'a dan sholawat, membuka acara mereka. Seorang pria muda penerjemah kemudian mengalihbahasakan yang diucapkan oleh pria itu, ke dalam bahasa Perancis.

"Alhamdulillah, today is the last day of our meeting. And we have come to conclusions of what we have discussed for the past three days."

"Alhamdulillah, aujourd'hui est le dernier jour de notre réunion. Et nous sommes arrivés aux conclusions de ce dont nous avons discuté au cours des trois derniers jours."

"Our summary meeting, will be delivered by Syeikh Yunan Lham from Indonesia. With all due respect, we encourage Syeikh Yunan to get on stage."

"Notre réunion de synthèse sera prononcée par Syeikh Yunan Lham d'Indonésie. Avec respect, nous encourageons Syeikh Yunan à monter sur scène. Merci."

Yunan berdiri sambil membawa secarik kertas. Menuruni trap tangga, lalu menaiki panggung.

"Bismillahirrahmaanirrahiim. Allaahumma sholli wa sallim 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammadin miftaahi baabi rohmatillaah 'adada maa fii 'ilmillaah sholaatan wa salaaman daa imaini bidawaami mulkillaah, wa'ala alihi wa shohbihi wa man walah. Amma ba'du."

"We will announce the forum results recommendations. Please follow carefully."

Pemuda yang menjadi translator ke bahasa Perancis, baru saja hendak mengartikan kalimat Yunan dalam bahasa Perancis, namun urung sebab Yunan memberi isyarat tangan, memberi tanda bahwa pemuda itu tak perlu repot-repot mengartikan kalimatnya.

"Nous annoncerons les recommandations des résultats du forum. Veuillez suivre attentivement."

Para peserta nampak terkejut. Tidak tahu kalau Yunan yang notabene perwakilan ulama dari Indonesia, ternyata mampu berbahasa Perancis. Berikutnya, Yunan membaca dalam dua bahasa bergantian. Inggris dan Perancis.

"Sesungguhnya tarekat sufi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ajaran Islam. Ia menempati posisi ihsan dan cermin dari istiqomah yang sesuai dengan ajaran Al Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wa sallam, yang disepakati oleh para ulama dan para mujtahid."

ANXI EXTENDEDWhere stories live. Discover now