Bab 26. DEAL

61 5 0
                                    

"Sebentar tuan Raditya, Anda tidak bisa terburu-buru memberikan kesimpulan itu."

"Apa yang membuatku harus mempertimbangkan rencana kerjasama ini?" tanya Radit singkat.

Dan jangan berpikir kalau Radit bicara sambil menunjukkan wajah ramahnya kala itu

"Begini saja, tuan Raditya." Reiko tercetus sebuah ide, dia pun tak mau membuang kesempatan ini.

Sudah susah-susah aku melakukan presentasi. Bahkan aku juga sudah membuat kakekku marah untuk project ini hingga akhirnya aku juga tak bisa berkutik menerima permintaannya menikahi wanita itu.Sekarang aku tidak akan membiarkan kesempatanku mengembangkan potensiku hilang begitu saja hanya karena masalah intern perusahaanku.

Reiko sudah berusaha meyakinkan dirinya sendiri kalau itu adalah sebuah langkah yang tepat, sebelum dia mengutarakan rencannya.

"Bagaimana kalau kita membuat sebuah kontrak kerjasama baru yang menjamin bahwa Anda tidak akan rugi seperti ketakutan Anda salah satu dari kami kabur. Meskipun saya yakin sekali kalau Brigita Michelle kekasih saya tidak mungkin melakukan hal itu karena kami memang saling percaya dan kami sedang menunggu hubungan kami resmi dalam mahligai pernikahan."

"Apa yang bisa kau janjikan padaku?"

Mana peduli Radit mereka mau menikah atau tidak yang penting sekarang dia sedang bicara tentang bisnis dan apa yang menguntungkan untuk bisnisnya. Itulah yang diperjuangkan olehnya.

"Pembayaran berdasarkan tingkat penyelesaian project yang sudah dilaksanakan oleh tim kami."

Sesuatu yang menarik sehingga membuat Radit mengerutkan dahinya sambil bicara:

"Enlighten me then." (Jelaskan padaku kalau begitu)

Sandi tahu Radit memang tertarik, sehingga kalimat itu keluar dari bibirnya membuat dirinya juga ikut memperhatikan Reiko serius.

"Kita akan membagi project ini dalam beberapa bagian. Seperti 10% pekerjaan terselesaikan, 20%, 30%, pembagian kelipatan 10% hingga 100% full."

Reiko mulai menjelaskan dan menunjukkan sikap profesionalnya memberikan solusi.

"Saat project ini sudah selesai 10% dan Anda puas dengan apa yang sudah kami berikan, maka Anda harus membayar 10% pembiayaan. Pembayaran di akhir tanpa ada kecurangan antara pihak penyedia jasa dengan pihak yang menerima jasa. Puas dikatakan puas tanpa cari-cari kesalahan untuk keuntungan sepihak yang lebih besar dan mencederai perjanjian kontrak kerjasama Kita."

Reiko mulai menjabarkan rencananya yang membuat Radit semakin tertarik

"Maksudmu kau bersedia untuk dibayar setelah pekerjaanmu selesai?"

"Setelah tercapai kesepakatan seperti apa rencana design yang sudah ditentukan, maka setiap bagian pekerjaan saya selesai per 10%, maka saya minta tim Anda untuk mengkurasinya. Saya pun juga akan menyiapkan tim yang akan melakukan hal yang sama dan Anda bisa lihat hasil kerja dari tim BIA. Lalu setelah dua pihak merasa sama-sama puas, maka pembayaran harus segera diselesaikan lebih dulu sebelum pekerjaan dilanjut. Pembayaran sesuai dengan perhitungan awal yang berlaku terkecuali jika ada perubahan besar seperti naiknya harga komoditi yang tentu saja harus diberikan bukti di lapangan dan ini harus bisa dipertanggungjawabkan oleh pihak yang mengajukan banding."

Anak ini cukup cerdas. Dia memberikan sebuah penawaran yang jarang sekali aku terima. Dia menunjukkan keseriusannya dalam project ini dan mungkin aku harus sedikit memberikannya napas sambil aku menguji kemampuannya.

Tak ada kata yang keluar dari Radit saat berpikir. Dia hanya diam sambil memperhatikan Reiko sebelum akhirnya menengok pada seseorang yang menunggu perintah darinya.

Bidadari (Bab 1-200)Where stories live. Discover now