Bab 63. KAMU NANYA?

59 4 0
                                    

"Ini beneran nilai rapot kamu bukan hasil nyontek?"

Reiko tadi tidak kuat dia melihat darah itu. Bau darah sebenarnya tak tercium, tapi sugesti dalam otaknya membuat dirinya mual ingin muntah. Makanya Reiko mengumpat sendiri dan tadinya ingin keluar dari kamar Aida.

Tak ada alasan lagi dia masih menunggu di dalam sana.

Toh Aida juga tidak berbohong kan? Dia melakukan semua yang dia ucapkan itu.

Lalu kenapa Reiko harus tetap curiga?

Tapi dia tidak jadi keluar dari kamar Aida ketika matanya menatap ke arah barang-barang pribadi wanita yang dinikahinya sebulan lebih yang lalu.

Sebenarnya Reiko tidak ada niat sih untuk menggeratak.

Tapi karena penasaran, langkahnya pun menuju ke arah meja yang seperti meja kerja atau meja belajar itu.

Di sana ada tumpukan surat-surat penting yang ditaruh di dalam folder begitu rapi.

Rasa penasaran Reiko membuat dirinya pun membuka folder berwarna merah itu, saat Aida masih di kamar mandi.

"Jadi dari kamu SD sampai SMA rangking satu terus?"

Yah, jelas saja Reiko membuka isi folder tersebut karena memang di sana dia melihat ada surat-surat berharga Aida, mulai dari akta lahir hingga raport.

Aida menyimpan raport SD sampai sekolah menengah atasnya yang membuat Reiko penasaran prestasinya di sekolah. Apalagi Aida selalu pintar membalikan semua kata-katanya. Jadi tidak mungkin kan dia melepaskan kesempatan untuk mengecek isi folder itu?

"Oh!"

Hanya itu saja ucapan Aida

Tapi dia langsung ngeloyor keluar begitu saja tak peduli dengan pertanyaan tadi.

"Hey hey! manner-mu mana manner?"

Makanya Reiko terpaksa mengejarnya dan dengan langkahnya yang memang lebih besar daripada Aida dia bisa berdiri di depan Aida dan membuat wanita itu terpaksa harus mengerem dadakan lagi.

"Lah, bapak nanya? Bapak bertanya-tanya? Bapak tanya manner saya?"

"Eh, apa-apaan kamu?" Reiko bingung campur kesal. Dia pun menaruh tangannya di pinggang tak suka dengan jawaban Aida barusan.

"Saya lagi bicara serius sama kamu!"

"Ih, gak gaul! Gini nih kalau umur udah setengah tua, ga nyambung!"

Aida itu kan anak yang usianya baru mau 18 tahun di 2023. Sedangkan Reiko tumbuh dewasa dan masuk masa remaja itu beberapa tahun yang lalu.

Tak ada pertanyaan begitu di jamannya.

"Lah, apa maksudmu?" makanya Reiko bingung campur aduk sama kesal.

"Gaul Pak, buka tiktok, yutub, reels, atau shorts, itu lagi happening pak!"

"Apanya yang lagi happening?"

"Lah, bapak nanya? bapak bertanya tanya? apanya yang lagi happening?"

"Kamu tuh--"

"Hahahaha." Reiko sudah mengangkat tangan kanannya dengan mengepal penuh emosi dan di saat itulah Aida tertawa lalu dengan antisipasi langkah seribu, dia berlalu meninggalkan Reiko menuju ke arah dapur dengan gerakan menghindarnya yang lincah.

"Kamu ngerjain aku lagi, hmm?"

"Pak, jangan ngamuk dulu Pak." Aida tahu pasti Reiko akan mengejarnya ke dapur. Karena itu dia sudah mengangkat kedua tangannya, menyerah. Saat itu, dirinya juga sudah membuang sesuatu yang memang harus dibuang ke tempat sampah.

Bidadari (Bab 1-200)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang