Bab 56. TAK ADA CELAH UNTUK PERSELINGKUHAN

62 3 0
                                    

"Ehm, maaf pak Raditya. Tapi mungkin saya harus melihat dulu villa Anda yang di puncak," seru Reiko kaget dengan temperamennya Radit, makanya dia langsung bermanuver menyelamatkan tendernya.

Aku pikir dia profesional. Tapi hanya gara-gara itu adalah kesukaan istrinya aku bisa lihat dia lebih emosional. Heish, menumbuhkan kebun bunga di tempat yang panas itu lebih sulit daripada di tempat yang dingin, protes kesal Reiko di hatinya.

"Kau yakin bisa mengurusnya?"

"Tentu saja Pak Raditya. Hanya saja saya yakin biaya operasional untuk kebun bunga akan lebih mahal daripada tanaman biasa di taman."

"Aku tidak peduli soal uang. Tapi kebun bunga itu harus ada di taman belakang itu karena itu adalah surprise untuk istriku," tegas Radit lagi yang membuat Reiko pun mengangguk tak mau lagi mendebat soal ini.

"Kalau Anda tidak masalah dengan biaya operasional, saya tidak masalah juga Pak Raditya. Kapan kira-kira saya bisa melihat kebun bunganya?"

"Hmm. Urus soal itu bersama Sandi. Dan aku juga ingin ada space di kebun bunga itu untuk romantic dinner, lunch atau untuk romantic breakfast. Terlihat sangat indah di tengah kebun bunga itu. Dan pastikan juga itu tertutup dari orang-orang yang berada di sekitar taman. Membuat itu terlihat sangat eksklusif sekali. Aku ingin sesuatu yang fenomenal di sana sehingga seseorang yang mencintai pasangannya, mereka ingin sekali mengajak orang tercintanya menghabiskan momen romantic mereka di sana."

Orang ini bilangnya dia sayang dan cinta istrinya dan itu untuk istrinya. Tapi ternyata disisipi juga untuk bisnis? Heish, bisik di dalam hati Reiko ketika mendengar penjelasan Radit soalan yang ini

Tapi Reiko juga sudah menganggukkan kepalanya sih. Karena memang wilayah yang dipilih Radit itu adalah wilayah kosong. Luasnya juga lumayan besar yang tadinya memang hanya ingin di tanami rumput saja.

"Ingat, aku ingin eksklusif. Setiap harinya hanya bisa satu couple, baik di pagi, siang ataupun malam yang menikmatinya."

Lagi-lagi Reiko mengangguk

"Berarti itu tidak bisa dinikmati oleh umum pak Raditya?"

"Hmm." Tanya yang membuat Radit mengangguk pelan.

"Sebuah konsep eksklusif. Dengan kanal di sekelilingnya, membuat pasangan yang ada di sana seakan-akan mereka ada di lokasi yang berbeda. Merasakan diri mereka sebagai raja dan ratu dikelilingi dengan indahnya bunga dan aku yakin sekali ini akan menjadi nilai jual yang tinggi."

"Baik Pak." Ini adalah konsep tambahan sehingga kepala Reiko sedikit berdenyut.

"Tanggal 20 April besok, aku dan istriku akan makan malam romantis pertama di sana."

"Baik, saya mengerti pak Raditya." Kini ada senyum di wajah Reiko setelah tahu apa rencana Radit.

"Dan untuk gardener-nya aku sudah punya seseorang yang bisa mengurus situ juga." Namun Radit tidak peduli dengan apa pendapat Reiko dia sudah kembali membicarakan kerjaan.

"Oh, apa orang yang memang membangun taman itu di puncak?"

Syukurlah kalau dia sudah punya gardener-nya. Kalau tidak aku akan pusing sekali mencarinya lagi.

Wajah Reiko sudah semakin cerah dengan senyum di bibirnya ketika mendengar Radit bicara tadi. Karena mencari gardener yang bisa pas melakukan apa yang Radit inginkan akan sulit.

"Dia adalah mertuaku."

Apalagi mendengar kata-kata ini. Seperti angin surga bagi Reiko.

Kalau ada kesalahan apapun dengan bagian kebun bunga itu berarti aku tidak akan disalahkan. Dan aku akan membiarkan semuanya diurus oleh mertuanya, bisik hati Reiko lagi merasa tenang.

Bidadari (Bab 1-200)Where stories live. Discover now