Bab 66. KAMBING HITAM

53 3 0
                                    

"Bee, jaga bicaramu." Reiko tak menyangka kalau kekasihnya bisa bicara sekasar itu dan menuduhnya macam tadi.

"Dia tak ada hubungan denganku. Aku tidak serendah itu untuk tidur dengannya. Berapa kali aku harus mengulang kata-kata ini, sih?"

Idih, apa mereka pikir aku juga serendah itu mau tidur dengannya? Lah, ga nafsu aku tuh sama calon penghuni neraka, gumam hati Aida yang memang tidak sama sekali terbesit untuk merebut Reiko dari Brigita.

Dia bertahan di sana juga semata-mata hanya karena kontrak perjanjian dan biaya sekolah adiknya.

"Sini aku tunjukkan padamu apa yang sudah dia lakukan dan membuatku sampai ke sini."

Sebelum Brigita melontarkan ucapannya lagi Reiko sudah menarik tangannya.

Tak peduli dia dengan Brigita yang meronta minta dilepaskan.

Eh apa? Dia mau menunjukkan di CCTV itu? bahkan sikap Reiko ini juga membuat Aida panik.

Malah bisa membuat wanita ini tambah marahlah. Gimana sih? Ah tapi bodo amatlah. Namanya juga aku lagi nonton, lihat aja aktornya mau ngapain.

Aida tidak tahu apa yang direncanakan oleh Reiko. Tapi dia benar-benar penasaran.

Akankah pria yang sedang menggandeng tangan kekasihnya itu akan pergi ke tong sampah dan memperlihatkan semua sampah-sampah kertas berisi pesan?

Sungguh Aida ingin tahu Reiko mau bermanuver apa.

"Eh tapi kenapa mereka melewati dapur?"

Aida jelas bingung.

Bukankah tempat sampah itu di dapur?

Tapi kenapa mereka melewati posisi Aida yang ada di dapur?

Lah, kenapa dia kesitu? Aida makanya berbisik lirih setelah tahu di mana tujuan Reiko.

Dia masih bisa melihat kemana Reiko pergi meski posisinya masih ada di dapur.

"Lihat ini. apa yang dia sudah lakukan di sini." Reiko menunjuk sesuatu dan saat itu...

"Hei kau, kenapa di dapur saja? kemari cepat."

Dengan suara Reiko meninggi seakan-akan marah membuat Aida akhirnya terpaksa memutar bola matanya sebelum keluar dari dapur, patuh.

Aida tahu yang dimaksud adalah dirinya.

Ngapain lagi dia ke sana sih? Sandiwara apalagi yang dia buat? Aida masih ngeblank tentang rencana Reiko.

"Ini semua cuman akal-akalanmu aja, kan?" protes Brigita masih ragu dan tak percaya.

"Bee, aku nggak ngakalin siapapun. Kamu harus dengar semuanya." Reiko lalu mengalihkan pandangannya

"Dan kamu."

Reiko yang frustasi kembali menatap Aida, dengan suaranya yang sedikit membentak.

"Jelaskan perkara rumput ini kenapa bisa begini. Perbuatanmu kan yang merusaknya?"

Hahaha, jadi dia mau menyalahkan aku karena rumput itu? Aida berbisik di dalam hatinya. Tak menyangka kalau kesalahannya itu menjadi jalan keluar bagi Reiko.

"BICARA CEPAT!" sentak Reiko,

"Ya aku yang emang menginjak rumput itu," hingga Aida menjawab refleks.

Karena tadi mengambil satu kertas yang aku tempelkan di CCTV pakai tangga. Tapi dia sama sekali tidak datang ke sini untuk menyelesaikan urusan rumput, tapi CCTV. Dan inginnya Aida menambahkan ini.

Bidadari (Bab 1-200)Where stories live. Discover now