Bab 36. KEKUATAN SILATURAHMI

57 2 0
                                    

"Baiklah katakan syaratnya, Reiko? Hmm, aku memanggilmu begini saja ya karena kita kan sedang tidak dalam pembicaraan formal," jawab Reyhan kemudian, masih dalam kondisi relax.

"Hmm, itu lebih baik." Reiko setuju, sebelum membahas ke pembicaraan inti.

"Sebelum aku bekerja sama, apa boleh aku mengenal dulu siapa saja yang akan menjadi timku? Karena ini sangat penting sekali. Aku harus bekerja sama dengan orang yang bisa diajak bekerja kelompok. Apalagi aku juga harus mempercayai orang-orang yang kau pilih, karena saat ini kondisinya aku tidak membawa siapapun dari BIA."

"Tentu saja."

Itu adalah permintaan yang masuk akal untuk Reyhan bahkan Hartono juga manggut-manggut setuju.

"Kita akan membicarakan konsep kerjanya besok, bagaimana?"

"Ya, itu lebih baik. Karena besok aku juga akan dapat bersama dengan CEO Aurora Corporation."

"Bagaimana jika kita meeting di perusahaan Pak Hartono?"

Setelah Reiko setuju tawaran ini pun diberikan oleh Reyhan mengingat Reiko adalah keponakan Hartono mungkin lebih baik.

"Kantor papa lebih kecil daripada kantor papimu, Rey. Lebih baik meetingnya dilaksanakan di kantor papimu saja."

Tapi Hartono punya penilaian sendiri sehingga dia pun mengutarakan aspirasinya

"Oh iya begitu bisa saja di kantor papi. Supaya aku tidak harus bolak-balik juga karena ada yang mau aku cek di sana."

Reyhan pun setuju.

"Kamu gimana?"

"Tidak ada masalah. Selama masih di Jakarta."

"Ok deal. Kita juga akan segera membahas bagaimana penyaluran dananya nanti."

Semudah inikah? Aku mendapatkan bantuan dana semudah ini dengan nilai yang luar biasa itu?

Sejujurnya Reiko sendiri hampir tidak percaya dengan kenyataan ini. Dia berhasil menemukan investornya hanya dengan datang berkunjung ke rumah pak lek nya, tanpa banyak nina ninu, deal begitu saja, sungguh sangat mudah sekali.

"Alhamdulillah ya Rey, kamu dan Reiko akhirnya ada kesepakatan."

"Hmm, iya bener Pah. Ini namanya rezeki yang nggak keduga-duga. Aku niat datang ke Indonesia untuk bersilaturahmi ke papa bersama dengan keluargaku malah aku dapat tawaran bisnis yang menjanjikan."

Benar kata Reyhan. Menjalin silaturahmi, itu selain membuat hubungan kekeluargaan menjadi lebih harmonis dengan keluarga jauh maupun dekat, itu pun juga bisa memberikan jalan keluar untuk rezeki.

"Hmm. Kamu dapat tawaran bisnis dan Reiko dapat penyelesaian untuk masalahnya. Alhamdulillah."

Sepertinya Pak lek memang orang yang taat beragama. Aku tidak mengerti dengan konsep yang mereka katakan tadi tapi aku merasa bersyukur juga datang ke sini dan ada jalan keluar yang cepat. Aku hampir buntu untuk mencari dana 150 juta dolar.

Reiko merasa lega.

"Tapi mudah-mudahan nilai yang kalian sepakati nanti itu tidak akan memberatkan pihak manapun." Hartono kembali bicara.

Sebuah keadaan di mana Reiko melihat mereka semua sambil menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Haha, memang kamu ingin memberikanku berapa persen keuntungan dari pekerjaan ini?"

Reyhan sendiri tidak kepikiran. Dia hanya menyetujui untuk bekerjasama dengan persyaratan yang dimaksud tadi tanpa membahas masalah nominal apapun dari keuntungan bisnisnya.

Bidadari (Bab 1-200)Where stories live. Discover now