▶Prolog◀

43.2K 1.6K 47
                                    

"Gue heran, deh! Kenapa coba lo yang lahir duluan ketimbang gue? Gue kan cowok, seharusnya gue jadi abang lo, bukan adek lo. Kesannya gue gak keren banget!" Gerutu pemuda tampan berkaos hitam seraya mengepang rambut sepunggung milik gadis manis yang sedang memakan pisang.

Gadis itu sendiri tampak cuek, membiarkan sang adik berceloteh tentang aksi protesnya karena dia lahir setelahnya. "Udahlah, nyet! Terima takdir kalau lo itu adek gue." Gadis menelan pisang yang ke lima, lalu tangannya kembali membuka pisang berkulit kuning baru lagi. "Udah untung lo lahir selamat dan sehat. Masih mau protes lagi? Gue balikin juga lo ke perut, Mamy!"

Kepangan pemuda berhenti tepat saat sang kakak berhenti berkata. Pemuda tinggi bernama Revin itu mengerucutkan bibirnya lalu memeluk sang kakak dari belakang dengan sayang. "Yaudah lah, yang penting gue sayang sama lo, kembaran!" Gumam Revin lembut.

Dalam kunyahannya, Reina tersenyum. Sebelah tangannya mengelus rambut hitam Revin yang lembut dan mulai memanjang. "Gue juga!"

Revin dan Reina, kembar tidak identik dan berbeda jenis. Sifat yang saling bertolak belakang yang sama-sama memiliki otak somplak.

Revin yang lembut dan sensitif, Reina yang kasar dan cuek. Revin yang hangat dan Reina yang dingin. Sifat yang tertukar itu menjadikan keduanya selalu saja beradu mulut.

Meskipun hampir setiap hari bertengkar dan melakukan hal konyol, dalam hati terdalam mereka saling menyayangi dan mengasihi. Diam-diam mereka saling menjaga satu sama lain.

Reina yang menjaga Revin dari cewek-cewek bar-bar dan Revin yang menjaga Reina dari fansnya dan para cowok brengsek.

Hal tak terduga yang pernah Revin lakukan untuk Reina yaitu, saat Reina hampir dilecehkan oleh cowok brengsek di sekolahnya waktu SMP. Membuat Revin yang terkesan hangat jadi dingin dan brutal dalam sekejap. Menghajar cowok brengsek itu dengan keras hingga pingsan dan berlumur darah.

Hal itu yang paling melekat di otak Reina. Satu sisi terkadang Reina takut dengan sikap Revin yang menjadi kasar jika ada seseorang yang menyakitinya dan membuatnya menangis. Maka Revin tidak akan segan-segan membogem mentah mereka.

Begitupun dengan sebaliknya, Reina pun tak kalah dalam menjaga Revin. Gadis dengan gigi gingsul itu selalu bisa membuat takut para fans Revin saat mereka sudah terlewat batas. Bahkan tak segan-segan menjambak dan berkata kasar saat ada seorang fans yang berani nyosor bibir Revin dan bergelayut manja di lengan kembarannya itu.

Lucu bukan? Hahaha,

Dan yang paling konyol itu adalah saat Revin selalu meminta bantuan Reina untuk menjadi pacar pura-pura nya. Dan Reina yang terpaksa menuruti keinginan adik kembarnya karena kasihan.

Revin dan Reina sama-sama tidak mempunyai pacar karena suatu hal. Revin yang trauma karena dulu saat dia berpacaran, pacarnya menjadi bahan bully para fansnya yang brutal. Membuat Revin tak tega dan merasa bersalah dengan mantan pacarnya itu. Alhasil, sampai saat ini Revin masih menjomblo karena takut pacarnya nanti akan disakiti oleh fansnya.

Tak jauh dengan Reina, gadis itu terkesan tertutup dan dingin dengan semua orang terkecuali keluarga. Karena dulu dia sempat hampir dilecehkan oleh cowok yang sangat menyukai Reina, tapi Reina menolaknya dengan mentah-mentah. Alhasil cowok itu dendam dan ingin memperkosa Reina.

Alhasil karena itu dia jadi trauma jika harus dekat-dekat dengan manusia berjenis kelamin cowok! Terkecuali Dady dan Revin. Bahkan Reina tak segan-segan mematahkan hidung cowok yang berani mendekatinya.

Bagaimana? Kalian bisa menyimpulkan sedikit sifat dan sisi si kembar, kan? Maka dari itu mari kita ke next part dimana kisah mereka yang somplak dalam menghadapi trauma masing-masing.

Let's Go!

KEMBAR SOMPLAK  - SELESAI [ Segera TERBIT ]Where stories live. Discover now