[65] Bracelet

3.5K 466 99
                                    

Hari ini adalah hari ketiga dimana Reina telah keluar dari rumah sakit. Dia merasa, jika harinya lebih tidak monoton dan aneh. Karena semenjak dia keluar dari rumah sakit, sifat Leo sangat berubah drastis terhadapnya.

Ketua osis itu menjadi sedikit lembut dan tidak se keras kepala dulu. Sekarang pemuda itu jauh lebih bisa mengalah dan sabar saat menghadapi sifatnya.

Seperti saat ini, tanpa sadar Reina menggeleng-gelengkan kepala nya dan menahan bibir nya agar tidak tersenyum saat kedua matanya menatap sebuah bingkisan yang baru saja di antar seorang ojek online.

Dengan sok romantis, pemuda tampan itu memberikan tiga box pizza, dua box donat, satu kantong plastik berisikan sepuluh ice krim, dan terkahir... sebuket bunga mawar merah.

Oh, astaga...

Crazyrich? Erght...

Reina sangat tak habis pikir dengan jalan pikiran Leo!

Dengan kesusahan gadis itu membawa beberapa kantong plastik itu ke dalam rumah dan menaruh semuanya di atas meja makan.

Reina duduk dan menghela napas berat. Ia meraih sebuah nota berwarna biru muda dan membaca isi surat tersebut,

Hei~ (:

Semoga harimu menyenangkan,
Rawrrr.

From,
Leo tampan!

Reina menggigit pipi bagian dalam, merasa konyol dan aneh. Seorang Leo yang ingin sekali ia bunuh sekarang menjadi se so sweet ini?

Oh my god!

Akhir zaman!

"Kenapa senyum senyum sendiri, kak? Ini dari siapa?" Tanya Daniar yang baru saja memasuki dapur dan terkejut melihat ada beberapa kantong plastik.

Ibu dua anak itu lantas mengeluarkan satu-satu barang dalam kantong tersebut, lalu menatap Reina heran. "Kamu beli semuanya?"

Reina menggeleng cepat, sambil menyembunyikan kertas tersebut di saku celananya. "Bukan, dari fans ma."

"Fans? Fans Revin? Mama makan ya donat nya, hehe." Izin Daniar sambil mencomot salah satu donat.

Reina hanya mengangguk kecil lalu bangkit untuk mengambil yogurt di dalam kulkas. "Ternyata anak mamy yang paling ganteng itu punya banyak fans ya. Jadi ingat, dulu waktu di bandung ada teman sekolah Revin yang ngaku jadi fans Revin terus ngasih mama kemeja putih, karena mama nya pemilik butik itu. Wkkwk,"

Reina hanya tertawa kecil lalu duduk kembali, menikmati yogurt nya.

"Oh, ya. Besok kakak sekolah kan?"

"Iya,"

"Berangkat sama siapa? Daddy atau Revin?"

"Daddy, mam!" Jawab reina cepat, membuat sebelah alis Daniar meninggi.

"Kenapa gak sama Revin sih kak? Sekali-kali sama dia."

Reina berpikir sejenak, "Eum ... gak deh, mam! Males juga, dia banyak fans nya. Galak-galak!" Gurau Reina membuat Daniar tertawa.

"Hemm... ngomongin Revin jadi kangen dia. Kapan adek kamu pulang, Reina? Lama banget sekolahnya." Keluh Daniar dengan nada dan ekspresi sedih.

KEMBAR SOMPLAK  - SELESAI [ Segera TERBIT ]Where stories live. Discover now