[26] Meet, Marcell

11.4K 683 32
                                    

Selamat hari Senin buat kamu yang ngangenin :'
, #eakk

Update cepet,
Jangan lupa like, coment, follow, and share yak!!!

Iamfrozenn

▶◀

Reina berjalan menuju gerbang yang sudah cukup sepi karena bel pulang sudah berbunyi lima belas menit yang lalu.

Saat dia akan berbelok, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menariknya dari belakang.

Reina refleks terpekik dan siap untuk menghajar sipelaku. Tapi saat si pelaku membuka maskernya Reina jadi terdiam kaku.

"Reina?" Panggilnya dengan lembut.

"Ka-- kak, Marcel? Kenapa kak?" Tanya Reina mencoba untuk bersikap biasa.

"Bisa bicara sebentar?"

"Hah?"

"Kamu ada waktu, kalau ada kita ke cafe dulu?"

Reina mengangguk setelah menimbang-nimbang. Gadis itu pun berjalan membuntuti Marcell menuju motornya yang terparkir tak jauh dari gerbang.

Reina mengerjab, baru sadar jika Marcell tak mengenakan seragam sekolah sepertinya tapi mengenakan pakaian santai.

Celana jeans hitam, kaos polo putih, dan jaket berwarna hitam.

Reina menaiki motor Marcell sesuai perintah Marcell. Setelahnya, motor ninja biru tua itu melaju pergi meninggalkan sekolah menuju cafe yang Marcell maksud.

"Jadi? Mau bicara apa?" Tanya Reina to the point setelah mereka duduk di sebuah sofa berwarna navy.

Marcell membuka maskernya dan terkekeh, "Pesan makanan dan minuman dulu. Haus, dan kamu pasti lapar kan?" Tebak Marcell, Reina menahan senyumnya dan mengangguk.

"Saya roti panggang selai kacang dan keju. Minumnya orance juice." Ucap Marcell setelah pelayan datang. "Kamu mau pesan apa, Reina?"

"Aku.. roti panggang coklat sama milkshake mangga."

Setelah pelayan pergi, terjadi keheningan diantara keduanya.

"Reina? Bagaimana keadaan mu? Maaf jika aku telat mengatakan terimakasih karena sudah mau menolong ku saat itu."

Reina mendongak, cukup terkejut dengan kemana arah bicara mereka. Dan Reina kembali terkejut, setelah dia menatap intens wajah Marcell yang, eum.. tampan itu ternyata ada masih ada beberapa luka lebam disana.

"Kau mau memaafkan ku?" Tanya Marcell gugup karena diperhatikan sebegitu intens.

Reina bergerak kikuk, "Eum, tak apa kak. Lagian sudah kewajiban sesama untuk saling menolong." Sejenak, Reina merutuki bibirnya sendiri yang menjadi 'sok bijak' ini. Sungguh dia menyesal dan jijik dengan dirinya sendiri saat ini.

"Benarkah?"

"Iya."

"Syukurlah, apa sekarang keadaan mu baik-baik saja? Aku minta maaf karena karena menolongku kamu kena pukul."

Reina buru-buru menggeleng, "Sudahlah kak, jangan bilang maaf. Tidak perlu meminta maaf! Lagian, aku baik-baik saja saat ini."

Mendengar itu pun membuat kedua sudut bibir Marcell terangkat tinggi. "Syukurlah kalau kamu baik-baik saja."

Reina mengangguk dengan tersenyum tulus, "Hemm.. bagaimana dengan keadaan kak Marcell sendiri?"

"Aku?"

KEMBAR SOMPLAK  - SELESAI [ Segera TERBIT ]Where stories live. Discover now