[42] Gue sayang lo

9.7K 689 37
                                    

P.S : Gak kerasa udah bab 42.  Jadi di  sini langsung aja to the point y guys, gak pake bertele-tele.

Happy Reading 

***


Entah karena alasan dan hal apa sehingga membuat Revin pulang malam dengan wajah yang begitu kusut. Pemuda itu bahkan seperti tak menghiraukan Daniar yang sedang menginterogasinya.

Reina bahkan menatap selidik ke arah Revin sambil melipat kedua tangan di dada. Duduk di sofa empuk warna hitam sambil memperhatikan Daniar dan Revin.

Revin memijit pangkal hidungnya pelan, menatap Daniar dengan pandangan lelah. Baru kali ini pemuda itu menunjukkan ekspresi seperti itu.

"Ma, Revin capek. Revin mau istirahat." Lirih Revin memotong ucapan Daniar.

Daniar menghembuskan napas pasrah, Tak tega juga melihat keadaan Revin. "Makan dulu sana baru ke kamar istirahat!"

Revin menggeleng, "Udah kenyang. Revin mau tidur aja. Bye, Mom." Setelahnya Revin pun melangkahkan kakinya pergi menaiki tangga.

"Adik kamu kenapa sih?" Penasaran, Daniar bertanya pada Reina. Tapi anak gadisnya itu malah mengedikkan bahu acuh. Membuat Daniar menggeram kesal.

"Kak, besok ada tugas buat kakak!" Tegas Daniar dengan raut wajah serius.

Reina memutar matanya malas. "Apa?"

"Ikuti Revin dan cari tau dia kenapa."

"Ma! Dia udah gede, bukan anak tk la--"

"Bagi mamy, kalian itu masih kecil! Sangat-sangat kecil. Mamy gak mau kejadian masa lalu terulang lagi, Reina."

Kalau Daniar sudah memelas seperti ini, siapa yang akan menolak? Akhirnya Reina pun mengangguk pasrah, membuat Daniar tersenyum lebar lalu pergi ke kamar dengan riang.

Reina sendiri berdiri, melangkah kembali menuju dapur. Dia mengambil banyak porsi makanan. Bukan, itu semua bukan untuknya tapi untuk sang adik.

Baik kan dia? Ha ha..

Setelah piring terisi penuh dan mengambil minum, Reina melangkah menaiki tangga sambil membawa nampan.

Yakin jika Revin tidak mengunci pintu, dengan susah payah Reina membuka pintu kamar pemuda itu lalu langsung masuk tanpa permisi.

Kosong,

Kemana bocah itu?

Tapi kerutan di dahi Reina memudar saat mendengar percikan air shower. Revin sedang mandi ternyata.

Reina menaruh nampan di nakas lalu duduk di bibir kasur. Menghirup dalam-dalam aroma maskulin kas seorang Revin.

Wangi.

Reina menoleh saat ponsel Revin bergetar. Penasaran, Reina langsung mengambilnya. Membuka kata sandi dengan benar lalu membaca pesan masuk. Ternyata notif dari,

Sakura🌸
Grup Band Ex
Momy❤
Figo

Bukankah sakura itu gadis waktu itu? Batinnya melihat pesan paling atas sendiri.

Entah terlalu lama berpikir atau Revin yang terlalu cepat mandinya, tangan dingin pemuda itu langsung merebut ponselnya yang di pegang Reina.

Padahal... Revin tak pernah bersikap seperti itu.

"Ngapain?"

Reina mendongak, sebelah alisnya meninggi. "Kenapa?" Ketusnya, tak suka dengan sikap Revin yang... dingin kepadanya. Bukan Revin banget!!

"Kenapa di sini? Gak tidur?" Kata pemuda itu sambil duduk di samping Reina dengan sebelah tangannya yang mengusap rambut basahnya dengan handuk putih.

"Gak boleh? Biasanya juga gue kesini!" Balas reina masih dengan nada sewot.

Revin hanya diam,

Hening,.

Reina bersumpah jika hari ini Revin benar-benar menyebalkan lebih dari biasanya. Sungguh!

Sadar, Reina mengambil nampan yang dia bawa tadi lalu membawanya sambil kembali duduk di atas kasur. "Sini!" Perintahnya pada Revin.

Revin menurut, duduk menyilangkan kakinya di depan Reina. "Apa? Udah gue bilang gue ga--"

Happ.

Tanpa banyak bicara Reina langsung menyuapi Revin dengan wajah datarnya. Bahkan gadis itu terus saja menyuapi Revin setelah pemuda itu menelan makanannya, seperti tak memberi Revin kesempatan untuk bicara.

Revin sendiri hanya pasrah, jujur dalam hati dia sebenarnya juga lapar. Tapi terlalu malas untuk makan.

Kalian pasti pernah mengalaminya kan?

Yang Revin lakukan hanya menerima suapan Reina dalam diam dengan memandang wajah datar gadis kesayangannya tersebut dalam-dalam.

Hati Revin menghangat, menyadari berapa beruntungnya dia mempunyai kakak kembar seperti Reina.

Dia bukan gadis lembut dan feminim, tapi gadis itu menarik. Punya cara sendiri dalam hal perhatian dan menunjukkan sesuatu tanpa banyak bicara tapi lebih ke bertindak.

Hanya Reina seorang yang mengerti keadaannya tanpa banyak bertanya. Hanya Reina yang mengerti isi hatinya. Dan hanya gadis dengan rambut tergerai indah itu yang mampu membuat seorang Revin menangis.

Revin sangat-sangat bersyukur, hingga membuat kedua matanya memanas.

Dan inti dari semuanya,

"Gue sayang lo."



Tbc,

Terlalu pendek ya?
Hiyahiyahiya 😝😴

Biasanya 1000 lebih part ini cuma 600 an kata. 🙂


RAMEIN DONG, 😴😝🌶

KEMBAR SOMPLAK  - SELESAI [ Segera TERBIT ]Where stories live. Discover now