[01] Revin dan Reina

25.4K 1.4K 18
                                    

Hari ini adalah satu minggu dimana keluarga Bratasena tinggal di Jakarta, meninggalkan kota kelahiran sang kembar, Bandung.

Walau pertama-tama Revin dan Reina tampak asing dengan hiruk pikuk Ibu kota, tapi lama-lama mereka menjadi terbiasa. Apalagi cuaca yang panas dan kemacetan yang bikin kepala mau pecah membuat keduanya lebih memilih untuk menetap di kamar daripada pergi menuju mall, seperti anak ABG jaman sekarang.

Seperti saat ini, Revin sedang memotong rumput liar tak jauh dari Reina yang sedang menyiram tanaman dengan selang yang terhubung pada keran.

Baju keduanya sama-sama basah dan kotor karena keduanya habis berperang satu sama lain.

Awalnya Revin yang memulai, pemuda berkaos hitam itu melempari Reina dengan rumput dan tanah. Membuat Reina melotot galak, dan karena tak mau kalah Reina menyiram Revin dengan air.

Aksi keduanya berhenti saat Daniar, Momy si kembar itu berteriak dari arah pintu untuk menghentikan aksi keduanya. Berkacak pinggang sambil menatap horor keduanya yang terlihat mengenaskan.

Revin dan Reina hanya nyengir lebar lalu mulai melakukan kegiatan masing-masing walau terkadang saling melempar air dan tanah.

"Apa kalian sudah selesai?" Tanya Daniar kepada kedua anaknya. Daniar berhenti di samping Revin lalu mengusap rambut anak lelakinya yang lepek karena air. Daniar mendesah lelah, "Kalian ini sudah besar tapi kelakuan kayak anak TK!"

Revin hanya nyengir, memperlihatkan sederet giginya yang rapi. "Kita emang masih kecil kok ma, hahaha! Masih imut kayak marmut!"

Daniar hanya tertawa kecil, kemudian berjalan mendekati Reina yang diam menatap lempeng bunga-bunganya. "Udah selesai, kak?"

Reina hanya mengangguk,

"Kalau kalian sudah selesai, segera masuk ke dalam. Ganti baju terus ke dapur, Momy habis bikin brownies dan akan membuat pasta." Setelah mengatakan itu dan melihat respon kedua anaknya, Daniar pergi masuk ke dalam rumah.

Tak lama setelah itu, Reina selesai. Gadis itu berjalan menghampiri keran lalu memutarnya agar air berhenti. Saat akan berjalan untuk menggulung selang, dengan sengaja dia menyenggol Revin hingga cowok itu terjungkal ke depan.

Revin berteriak keras, melempar tanah basah ke arah Reina. Tapi dengan gesit gadis itu menghindar. Menjulurkan lidah mengejek Revin. Semakin membuat pemuda itu mencebikkan bibirnya kesal.

Reina menggulung selang hingga rapi, lalu melepas sandal jepitnya yang berbentuk tokoh kartun Spongebob. Menyiram kakinya dengan air karena kotor.

Dan saat sedang fokus, tiba-tiba ada sepasang tangan yang mengambil salah satu sandalnya dengan gesit lalu melemparkannya keras kesembarang arah.

Revin, sang pelaku berlari menjauh dengan tawa terpingkal-pingkal. Puas saat melihat Reina mencak-mencak di tempat.

"Sialan! Revin, banci kaleng musnah lah kau!!!" Teriak Reina mengejar Revan yang berlari masuk ke dalam rumah.

"Momy, tutup pintu ada gembel gila yang mau masuk rumah!" Teriak Revin saat berlari melewati dapur, hendak menuju lantai dua di mana kamarnya berada.

Daniar menyengrit bingung, "ada orang gila  yang mau masuk rumah?" Pikirnya bingung. Saat hendak mengecek keluar rumah, tak lama Daniar melihat Reina yang sedang berjalan menghentak-hentakkan kakinya yang tanpa alas sebelah.

Daniar menahan tawa melihat anak gadisnya yang ia yakini habis diusili Revin.

"Mamy jangan ketawa, ya! Aku mau buat perhitungan dulu sama si adek laknat!" Ketus Reina saat melihat Reina yang berdiri dengan bibir mengulum dalam.

Dia menaiki tangga dan menggerutu sepanjang jalan. Menyumpah serapahi Revin dan ingin mencekiknya saat ini juga.

Daniar hanya bisa geleng-geleng kepala, lantas berbalik badan kembali menuju dapur untuk membuat pasta.

••

"Bagaimana dengan perlengkapan sekolah untuk besok?" Tanya Daniar pada kedua anaknya yang sedang melahap pasta buatanya. Daniar tersenyum, tak ada bosan-bosannya menatap kedua anaknya yang kini beranjak dewasa.

Revin, pemuda itu mengacungkan kedua jempol nya. Tak bisa menjawab karena mulutnya penuh dengan pasta, bahkan belepotan seperti anak kecil.

Disampingnya, Reina hanya mengangguk dan kembali memasukkan pasta dengan ukuran banyak kedalam mulutnya.

"Pelan-pelan." Tegur Daniar pada keduanya. "Habis makan, kalian istirahat saja sambil menunggu makan malam tiba."

"Iya, Mom... Siap laksanakan." Balas Revin, mengedip-ngedipkan matanya.

Dalam diam, Reina memikirkan ketakutannya karena besok mereka akan melakukan MOS disekolah baru karena mereka akan memasuki sekolah SMA di Jakarta.

Reina hanya takut hal buruk terjadi kepadanya dan adiknya itu. Apalagi kalau di lihat dari pengalaman dulu-dulu, banyak sekali masalah yang menimpa keduanya.

Revin menyadari kegelisahan Reina, pemuda itu mencubit gemas pipi tembem Reina lalu tersenyum menenangkan.

"Semua akan baik-baik saja!" Revin lagi-lagi mengedipkan sebelah matanya. Senyum menenangkan itu berubah menjadi senyum konyol!

Reina tersenyum tipis, menepis tangan Revin yang memegang bahunya. Tangannya mengacungkan garpu yang sedang dia pegang. Membuat Revin menjauhkan tangannya dengan tawa renyah.

TBC -

▶Time Published : 02.26
▶Jangan lupa vote dan coment, guys! (:
▶Dan jangan lupa buat sharing cerita ini ke teman-teman kalian semua.. yey,
Iamfrozenn

KEMBAR SOMPLAK  - SELESAI [ Segera TERBIT ]Where stories live. Discover now