[17] Teman baru?

12.4K 806 7
                                    

Pagi ini Reina dan Revin sama-sama memasang senyum manis. Karena hari ini mereka telah resmi menjadi murid kelas sepuluh dan lega karena sudah menghadapi MOS.

Pasti kalian juga merasa begitu bukan?

Reina menuruni anak tangga dengan cepat dan langsung duduk di samping Revin. Seperti biasanya, dia telat bangun.

Akhirnya keluarga Bratasena pun memulai sarapan dan setelah selesai kedua remaja itu bersiap-siap untuk pergi.

Setelah Revin dan Reina mencium tangan kedua orangtuanya, Revin melesat menuju motornya dan Reina yang melesat menuju mobil Fero.

Reina duduk di samping kemudi, sambil mengunyah permen karet dia memperhatikan Revin yang sedang memasang helmnya.

"Gua duluan!" Kata Revin, Reina hanya mengacungkan ibu jarinya dan akhirnya Revin melesat pergi.

Fero pun memasuki mobil, setelah memakai selt bet pria itu melajukan mobilnya.

Pagi ini sengaja kaca jendela dia biarkan terbuka, Reina ingin menikmati angin pagi yang belum terlalu banyak polusi.

Mobil pun berhenti karena lampu merah, Reina menatap samping jalan. Saat sedang melamun ada sebuah motor besar yang berhenti tepat di sampingnya. Seorang pemuda dengan seragam yang mirip sepertinya, tapi di lapisi jaket bomber berwarna hijau tua.

Reina berdecak karena pengendara itu menghalangi pandangannya yang sedang memperhatikan anak kecil yang sedang mengamen.

Dan mungkin karena merasa diperhatikan, pengendara itu menolehkan kepalanya. Dia terkejut saat melihat sosok Reina, tapi Reina tidak tahu siapa pengendara itu karena helm full face yang menutupi wajahnya.

Pengendara itu memasang wajah datar, sebelah tangannya membuka kaca helm dan matanya langsung bertubrukan dengan mata bulat Reina.

Reina membelalakkan matanya kaget, dia bahkan mengucek matanya berkali-kali dan menahan napas saat tahu siapa pengendara itu.

Pengendara itu kembali menutup helmnya dan mengegas motornya dengan kecepatan tinggi, mobil Reina pun juga kembali berjalan karena sudah lampu hijau.

Mata Reina masih mengikuti motor besar yang meliuk-liuk dengan mudahnya itu. Sang pengendara itu adalah..

Singa!! Eh, maksudnya Leo?!

💃

Revin tersenyum ramah saat beberapa murid menyapa dirinya. Pemuda itu menyugar rambutnya kebelakang yang membuatnya semakin tampan.

Revin melangkahkan kakinya menuju mading yang cukup ramai karena mereka ingin melihat di kelas mana mereka akan tinggal.

Setelah cukup sepi, Revin maju dan mencari namanya. Dan ternyata Revin berada di kelas 10 IPA 2. Setelah mengetahui kelasnya, mata Revin bergerak mencari nama Reina. Karena itu hal penting untuk Reina.

Athalea Reina B -- 10 IPS 1.

Revin menghembuskan napas kecewa, ternyata mereka tidak sekelas dan lebih parahnya mereka berbeda jurusan.

Revin berbalik badan, hendak pergi tapi tidak jadi karena melihat sosok Reina yang sedang berjalan ke arah mading. Tapi sepertinya gadis itu tak mengetahui keberadaannya.

Muncul ide jahil di benaknya, Revin mendekati Reina dan mencekal lengan gadis itu.

Reina yang terkejut pun langsung menoleh dengan sebelah tangan yang terangkat tinggi karena refleks.

Reina terkejut saat melihat sosok Revin, gadis itu menghempaskan tangan Revin cepat saat sadar dan menatapnya tajam.

"Mau bicara sebentar!" Cicit Revin memelas.

"Maaf? Ada apa, ya?!" Ketus Reina pura-pura tidak kenal. Padahal mereka memiliki ikatan batin dan darah.

Revin tersenyum tipis, dia maju guna memperpendek jarak diantara mereka. Revin yang lebih tinggi dari Reina pun sedikit menunduk dan mencondongkan tubuhnya. Dia berbisik di telinga saudari kembarnya, "Lo dikelas 10 IPS 1 dan gue 10 IPA 2. Ingat baik-baik, kakak!"

Revin kembali menegakkan tubuhnya, dia masih memasang senyum manis dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana.

Reina mengangguk paham, dan saat itu pula mereka kembali berjalan berlawanan arah seperti tidak terjadi apa-apa.

Revin dan Reina sibuk mencari kelas masing-masing dan Reina berharap dia sekelas dengan Ajeng!

Revin memasuki kelas 10 IPA 2, dan disana tidak terlalu bising. Maklum anak IPA.

Menarik sudut bibir, Revin melangkahkan kakinya untuk mencari duduk terbaik. Dan dia memilih duduk di bangku nomer tiga dari belakang.

Mata Revin menyapu sekitar, berharap ada yang dia kenal tapi naas tidak ada. Hingga Revin menghembuskan napas kecewa.

"Hay!" Sapa seorang gadis yang duduk di depan Revin, rambut gadis itu terkuncir satu dan saat ini sedang memperlihatkan sederet giginya yang rapi.

"Hay, juga!"

"Nama kamu siapa? Kenalin nama aku Fifi!" Fifi mengulurkan tangannya dan disambut Revin dengan senang hati.

"Namaku, Revin!"

"Salam kenal ya , Revin? Semoga kita bisa jadi teman!" Kata Fifi riang, membuat Revin mengangguk sambil tertawa ringan karena celotehan Fifi. Dan Revin tahu jika Fifi adalah sosok yang periang.

"Huh! Huh! Huh! Revin!"

Revin menoleh dan terkejut melihat Figo yang berdiri di samping bangkunya dengan napas ngos-ngosan.

"Kenapa, Go?" Tanya Revin heran,

Figo menatap mata Revin lalu bangku kosong sebelah Revin. "Ini bangku buat gue ya?" Dan setelah mengatakan itu Figo langsung menempelkan pantatnya pada kursi tersebut.

Revin mengerjab, "Lo dikelas ini?"

Dan Figo mengangguk, tangannya bergerak melepaskan dua kancing teratas hingga memperlihatkan kaos polo berwarna hitam. "Panas banget! Capek gue lari-lari dari rumah sampai sini!"

"Syukur banget akhirnya kita sekelas!"

"Ho oh! Dan kita sebangku lagi, hahaha!" Mereka tertawa dan langsung berhenti saat mata mereka melihat Fifi yang sedang diam memperhatikan.

Revin berdehem, dia menyenggol lengan Figo. "Kenalin, dia Fifi. Dan Fifi, kenalin dia Figo!"

Fifi mengangguk antusias, dia menerima uluran tangan Figo dengan kencang membuat Figo terkejut.

Buset, batin Figo setelah tangan mereka terlepas.

"Semoga kita bertiga bisa menjadi sahabat, ya?" Pinta Fifi dengan raut wajah memelas tapi terkesan imut.

Revin dan Figo saling melirik dan seakan bertelepati. Dan akhirnya mereka mengangguk-angguk mengiyakan, membuat Fifi bersorak heboh dan satu kelas menjadi menatap mereka bertiga.


Part dikit,
Next part bakal panjang.
So, jangan lupa tekan bintang dan
Kolom komentar ✔
Biar semangat!!!

KEMBAR SOMPLAK  - SELESAI [ Segera TERBIT ]Where stories live. Discover now