[47] Rusuh

9.5K 625 73
                                    

Revin berdiri gusar, mondar-mandir di parkiran sambil menggigit pipi bagian dalamnya. Sebenarnya dia akan menjemput sakura untuk mengantar gadis itu pulang, tetapi melihat Leo yang berkelahi di halaman sekolah dengan Marcell membuat Revin langsung kepikiran Reina.

Entahlah, firasatnya mengatakan jika kembaranya itu sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Revin sudah mencari ke seluruh sudut sekolah dan menelfon reina puluhan kali tapi tak kunjung di angkat.

Dia harus bagaimana?

Drrrtt! Drrt!

Getaran di sakunya membuat Revin tersentak, buru-buru pemuda berhoodie navy itu mengeluarkan ponselnya dan mengecek apakah itu reina.

Tetapi bukan,

Sakura's calling~

"Hallo?"

..

"I-- iya maaf, ini mau berangkat kok."

...

"Oke, cantik. Aku mau otw dulu."

..

"Iya, bye."

Revin menghela napas dalam, pemuda itu lantas memakai helmya lalu menjalankan motornya. Saat akan melintasi tempat kejadian pertengkaran Leo dan Marcell tadi, ada bercak-bercak darah. Yang membuat Revin yakin jika kedua kakak kelasnya itu sama-sama kuat dan sudah bertengkar hebat.

Setelah menjemput Sakura, Revin dan Sakura tak langsung pulang. Melainkan nongkrong di cafe dekat komplek. Menikmati waktu berdua bersama secangkir coklat panas, apalagi di luar mendung dan setetes demi setetes hujan turun.

"Dingin ya," kata sakura sambil menggesek kedua tangannya.

Revin menoleh, "Kamu kedinginan? Ini kamu pake aja hoodie aku."

"Eh, engga usah, Vin.. Aku gapapa kok, lagian di jepang malah lebih dingin dari ini." Mereka pun tertawa,

"Iya, cuacanya aja yang dingin. Kamunya jangan." Cengir Revin, membuat sakura malu dan salah tingkah .

"Gombal!"

"Beneran."

Sakura kembali meminum minumannya untuk meredupkan rasa groginya. Dia, jadi teringat sesuatu. "Revin?"

"Iya?"

"Boleh tanya, gak?"

"Gak boleh."

"Ih! Jahat."

"Hahaha, iya boleh lah. Apasih yang gak buat sakura yang manis ini, hm?"

Blushhh.

"Serius.... ih!"

"Apa? Kamu minta aku seriusin? Oke, nanti ak--"

"Revin!!"

Revin pun tertawa lepas, membuat beberapa pengunjung menoleh ke arahnya dan terpesona dengan wajah Revin yang mempesona.

"Lah, ngambek?"

"Hm,"

"Jangan ngambek. Nanti cantiknya ilang."

"Ga peduli!"

"Yakin?"

"Revin....... kamu jahil banget sih!" Kesal sakura sambil melemparkan tisu.

Revin pun meredakan tawanya, menopang dagunya dengan kepalan tangan. Menatap Sakura dengan lembut, "Mau tanya apa?"

Sakura menahan senyumnya, Revin dengan sejuta pesonanya.

KEMBAR SOMPLAK  - SELESAI [ Segera TERBIT ]Where stories live. Discover now