[21] Night Nice Dream

11.4K 677 13
                                    

"WOI!!!"

Semua orang yang mendengar suara teriakan melengking itu langsung menoleh kesumber suara. Dan suara itu pula membuat aktivitas mereka yang sedang melakukan baku hantam terhenti begitu saja.

Reina berjalan mendekat, dia langsung menerobos kerumunan itu. Tanpa rasa takut gadis itu membantu seorang pemuda yang sedang babak belur itu dengan susah payah, karena berat.

"Kamu gapapa?" Tanya Reina khawatir saat pemuda yang sedang dia topang tiba-tiba terbatuk darah.

Pemuda itu menoleh, mengerjab dua kali, karena terkejut melihat seorang gadis yang membantunya untuk berdiri. "Re-- Reina?"

Reina tak kalah terkejutnya, dia bahkan secara refleks menangkup kedua pipi pemuda itu saat tahu siapa pemuda ini. "Ka-- kak Marcell?!"

"Kenapa kamu bisa ada disini?!" Marcell meringis karena pipinya yang lebam membiru disentuh Reina dengan keras.

Reina langsung melepaskan tangkupannya, dia berdiri dengan kikuk. "Eum.. anu, ban mobil taxi nya bocor tak jauh dari sini." Marcell menghela napas saat menyadari keadaan yang begitu buruk.

"Wah wah wah... Ternyata kalian saling kenal." Kata seorang pemuda jangkung, dengan tersenyum miring dia melihat Reina dan Marcell. Sepertinya dia bos dari ke empat pemuda itu, karena dia berdiri paling depan dengan wajah angkuhnya.

"Cewek lo, penghianat?"

Reina bingung, kenapa Marcell dipanggil penghianat? Apa Marcell orang jahat? Pikir Reina.

"Bukan urusan lo!" Tajam Marcell, menyembunyikan Reina di belakang tubuhnya agar tidak disentuh sang lawan.

Sang ketua itu bernama Vito, meskipun wajahnya tampak tampan dan terkesan Badboy karena ada banyak tato di tubuhnya, Reina sangat membencinya karena sudah melakukan kekerasan!

Vito terkekeh geli, dia maju mendekat dan melongokkan kepalanya agar bisa melihat wajah Reina. "Hay, manis.. gue Vito! Nama lo siapa? Gue jomblo lo."

"Jangan sentuh!!"

Marcell mendorong Vito saat pemuda itu maju mendekat dan hendak menyentuh Reina kembali. "Gue bilang jangan sentuh dia!!!"

Vito semakin tersenyum lebar, atau bisa dikatakan tersenyum mengejek. "Wah.. ternyata bener nih cewek, cewek lo, ya? Terus yang kemarin-kemarin itu kemana?"

Marcell mengepalkan tangannya erat. Matanya dengan tajam mengawasi lima orang musuh di depannya ini.

Reina sendiri hanya bisa diam di belakang tubuh Marcell. Aura menyeramkan yanh dikeluarkan Marcell begitu kuat, dan baru kali ini Reina melihat sosok Marcell dengan penampilan seperti ini, cukup menyeramkan.

"Kak?"

Marcell melirik kebelakang, "Tetap dibelakang dan jangka coba-coba melawan!" Reina hanya bisa patuh, meskipun tangannya sudah gatal ingin mematahkan leher Vito dkk.

Marcell kembali menoleh kedepan,"Pergi!"

"Lo ngusir kita? Hahaha, lucu banget nih penghianat!" Vito tertawa jahat, diikuti anak buahnya.

"Jangan mimpi bakal kita lepasin lo gitu aja!"

"Ya, bener! Apalagi penghianat macam lo itu harus di basmi!!"

"Mati aja lo!"

"Udah kita hajar penghianat ini terus kita bawa ceweknya!"

Marcell langsung menyerang salah satu anak buah Vito setelah ucapannya yang menyangkut Reina.

Dia memukul, menendang, dan mencekik sang lawan. Vito yang terkejut pun langsung memisahkan Marcell dengan sang anak buah. Lalu dia hantam wajah Marcell hingga pemuda itu terhuyung kebelakang.

KEMBAR SOMPLAK  - SELESAI [ Segera TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang