[52] Kecupan Revin

9.4K 645 80
                                    

"Sebenarnya... mau lo itu apa, sih? Heran banget gue." Gerutu Reina, bersedekap dada dengan wajah bertekuk.

Mata tajam yang awalnya sedang menatap motornya yang sedang disentuh montir itu berpindah menatap gadis disebelahnya. "Maksud lo?"

Reina berdecak keras, "Gue rasa... ada sesuatu yang lo sembunyiin."

Sebelah alis tebal Leo masih terangkat. "Ga paham."

"Bego sama bloon itu emang 11 12 ya." Gumam gadis itu lirih. Sangat lirih, tapi Leo mendengarnya. Alhasil, dengan mulus jari telunjuknya mendorong dahi Reina.

"Songong amat jadi cewek."

Dengan wajah andalannya, galak, Reina berkata, "ga boleh? Emang jadi songong itu perlu! Biar ga terus-terusan ditindas."

"Nyindir?" Balas Leo dengan senyum mengejek. Tapi reina tak membalas, gadis itu malah memalingkan wajahnya. Malas kalau terus-terusan menatap Leo.

Alergi! Bisa gatal-gatal!!

"Lo tau?bully cewek cupu dan songong macam lo itu enak. Ada sensasinya?"

"Sensasi? Enak? Lo pikir makanan, hah?"

"Coba aja lo bully orang. Biar tau sensasinya." Saran Leo terlalu santai.

GILA!! Teriak Reina dalam hati.

"Never!!"

Sudah Leo duga, pemuda tampan itu pum terkekeh. " Iya deh, jangan. Lagian nih, muka-muka kayak gini," Leo menunjuk wajah Reina, "Gak pantes nge bully. Pantesnya dibully! Hahahhaha!"

Leo tergelak keras sambil berlalu, meninggalkan Reina yang menahan amarah ditempat. "Dasar banci kaleng rengginang!" Umpatnya.

Sepuluh menit kemudian Leo datang sambil mengendarai motor sport nya. "Ayo, buruan!" Perintahnya.

Tanpa banyak bicara dan wajah ogah-ogahan Reina pun menghampiri Leo lalu naik ke boncengan pemuda tersebut. Dan mereka pun pergi meninggalkan bengkel tersebut.

Sesampainya di rumah Reina, buru-buru gadis itu turun lalu mengusir Leo. "Buruan sana pergi!"

"Tck! Suka-suka gue lah."

"Sialan."

"Nyokap lo man--"

"Ngapain lo nyari nyokap gue?" Selat Reina terlampau cepat.

"Biar gue jadi menantu idam--"

"In your dream!"

Dengan menahan senyum, Leo menyugar rambutnya yang lebat kebelakang. "Mulai berani ya sama gue?" Tanyanya sarkas.

Reina hanya diam.

"Lo mau kejadian lalu terulang lagi?"

Masih diam, dengan kedua tangannya yang mengepal di bawah.

"Gue gak suka cewek pembangkang!" Ujar Leo. Menatap dingin tepat pada manik mata Reina. "Jadi jangan buat gue marah kalau gak mau kena dampaknya."

"Sekarang lo masuk!" Lanjutnya.

"Sebenarnya... Lo ga ada hak ngatur-ngatur gue!"

"Lupa? Lo pacar gue? Harus nya lo bangga bisa jadi cewek gue!"

Tersenyum masam, Reina pun membalas. "Pacar sepihak maksud lo? Jadi orang tuh jangan kepedean! Bagi semua cewek disekolah lo emang sempurna, tapi gak bagi gue!"

Dengan rahang mengeras, Leo mendengarkan ocehan Reina.

"Bagi gue nomer satu buka 'fisik' tapi 'hati' seseorang. Percuma paras lo rupawan kalau hatinya buruk rupa." Reina mundur selangkah, "Gak perduli lagi lo bakal bully gue apa gak. Karena gue gak selemah yang lo pikir. Silahkan pergi!"

KEMBAR SOMPLAK  - SELESAI [ Segera TERBIT ]Where stories live. Discover now