[88] Semuanya berakhir.

4K 523 421
                                    

Siapkan hati untuk membaca, happy reading. 




🎅🏻🎅🏻🎅🏻







Ketika pintu mobil terbuka, muncullah sosok gadis tinggi berkulit pucat dengan wajah datar, dingin, dan tak bersahabat. Namanya Reina. Dan semua mata langsung tertuju padanya, jelas.

Karena berita perkelahian kemarin sudah menyebar kemana-mana. Dan bagus, sekarang semua orang menatapnya penuh benci dan tak suka. Terang-terangan menyindir Reina yang berani sekali memukuli Leo, Sakura, juga Revin.

Lebam biru di wajahnya tersamarkan oleh foundation milik Daniar. Daniar memaksa memakaikan foundation agar wajah reina sedap di pandang. Tidak biru-biru lebam yang mengerikan.

Reina mempercepat jalannya saat dari ujung koridor hingga ujung semuanya menatap padanya. Risih!

Memasuki kelas pun, jadi tontonan semua murid. Andai saja ajeng masuk hari ini. Pasti dia tak akan merasa kesepian. Andai saja.... ya andai.

"SELAMAT PAGI DUNIA! PAGI REINA KUUU!" Teriakan cempreng dari depan kelas membuat semua orang berjinggit kaget dan mengelus dada sabar.

Ajeng datang dengan sebuah paper bag besar, kemudian berlari menuju bangkunya dengan senyum lima jari yang khas seperti anak kecil.

"Pagi.... kusut banget muka lo, Rei?" Tanyanya setelah mendudukan pantat.

"Gapapa." Balas Reina lirih.

"Ohh, gue bawain oleh-oleh. Ini khusus buat lo, dan yang biru buat Revin ya." Ajeng memberikan dua box, berwarna putih untuk Reina dan Biru untuk Revin.

"Makasih."

Ajeng mengangguk, "Gue mau bagi-bagi ke anak-anak lainnya ya. Mama gue rempong banget nyuruh bagiin ini semua ke anak-anak kelas." Gerutunya lalu bangkit dari duduknya mulai dan membaur dengan murid lainnya.

Reina melirik Ajeng sekilas, lalu mulai membuka box tersebut. Senyum tipis terbit dari mulutnya. Hingga suara berat dari ujung atas kelas membuat senyumnya luntur.

"Perhatian semuanya... untuk nama yang saya sebut segera menuju kr ruangan kepala sekolah. Leonardo Spancer. Putri Sakura. Athalea Reina Bratasena. Anthonio Revin Bratasena. Dimohon segera menuju ruang kepala sekolah terimakasih."

Setelah pengumuman lewat speaker terdengar semua mata kembali tertuju pada Reina yang duduk anteng di kursinya.

Gadis berkuncir kuda itu menunduk, meremas erat kedua sisi rok nya. Matanya tertutup dengan tarikan napas dalam. Setelah membuang napas panjang, akhirnya Reina bangkit dari bangkunya dengan tatapan datar dan hati yang telah ia kuatkan.

"Loh, kenapa lo sama Revin di panggil ke kepala sekolah Rei?" Tanya Ajeng khawatir, mencegah jalan Reina.

Reina hanya menggeleng.

"Serius? Gue temenin ya? Gue mau ke--"

"Gak usah ajeng. Lagian guru bentar lagi masuk. Lo disini aja. Gue gapapa." Setelah mengatakan itu Reina kembali melangkah dengan berat menuju ruangan kepala sekolah.

"Perasaan gue gak enak." Gumam ajeng memandang kepergian Reina.

"Pasti gara-gara masalah kemarin nih. Lagian Reina tuh siapa sih? Berani-beraninya mukulin Sakura sama kak Leo. Apa jangan-jangan Reina selingkuh sama Revin? Mangkannya kak Leo marah?"ucap heboh salah satu siswi.

"Iya parah ih. Terus nih ya gosipnya kan Revin tuh pacaran gitu sama Sakura. Trus Sakura kan adiknya Kak Leo juga. Parah parah parah. Kayak sinetron aja."

KEMBAR SOMPLAK  - SELESAI [ Segera TERBIT ]Where stories live. Discover now