[48] Debate

10.7K 688 108
                                    

Dakkk,

"Sakit bego." Umpat Reina saat tiba-tiba Leo datang dan langsung melempar kotak p3k tepat di pangkuannya.

Otak cowok itu dimana sih?!  Batin Reina.

"Lebay banget."

Reina mendelik tak terima, mengangkat kotak itu tinggi-tinggi dan hendak melemparkannya ke tubuh Leo. "Apa kata lo? Lebay? Nih, gue contohin gimana 'lebay' nya dijatuhin kotak."

Leo berdecak, belum sempat Reina melemparkan kotak itu dengan cepat Leo merebutnya. Reina menggerutu sambil melipat kedua tangan di dada.

"Obat."

Reina diam, tak tau maksudnya.

"Obatin?"

...

"Tck! Lo budek apa gimana?? Obatin luka gue!"

"Biasa aja dong jangan ngegas." Teriak Reina, menyentil keras dahi Leo. Tepat memar biru berada, dan apa reaksi Leo? Menggeram marah.

"Lo--"

"Gue mau pulang!" Desis gadis itu.  Hendak berdiri dan pergi tapi dengan cepat Leo mencekal pergelangan tangan Reina lalu menariknya untuk duduk.

"Gak bantah sekali aja apa gak bisa?" Kesal Leo, menyugar rambutnya ke belakang dengan alis mengkerut.

"Gak maksa sekali aja apa gak bisa?"

"Lo--"

"Apa sih? Kenapa lo selalu aja bikin hidup gue susah?! Gue punya salah? Kalau ada tuh bilang!" Cerocos reina, dan untuk pertama kalinya gadis itu berujar panjang lebar.

"Ngomong mulu, kek emak-emak!"

"Ap--"

"Cepetan obatin lebam di muka gue! Gara-gara lo si bangsat nonjok gue." Dumel Leo, membuka kotak p3k. "Gue gak mau muka ganteng bak dewa yunani ini tersamarkan karena lebam jelek ini."

Menghela napas, Reina mencebikkan bibirnya kesal. "Gue? Asal nuduh aja."

"Obatin!"

"Gak!"

"Cepat!"

"Gak mau!"

"Nolak, nih?"

"Ya!"

"Oh, oke gampang kalau lo gak mau liat aja esok di sekolah lo pasti jad--"

"Oke, fine!" Dengan kasar reina merebut kotak tersebut, dan mengambil obat untuk membersihkan darah dan luka di wajah leo. "Emang apa hubungannya sama gue, sih? Kenapa coba harus gue yang ngobatin? Lo pikir gue fokter?" Gerutu Reina, yang bisa di dengar Leo.

Leo hanya diam, dan tak lama Reina mulai mengobati lukanya.

"Lo gak sadar? Atau gatau?" Gumam leo,

"Tau dan sadar apaan?"

"Marcell yang mukul gue karena gue buang jaketnya. Yang lo pake tadi."

Reina terdiam, baru tau fakta tersebut.

Dengan kencang gadis itu menekan luka Leo hingga Leo berteriak dan menatap Reina dengan pandangan membunuh.

"Syukurin! Emang pantes lo dapat tuh tonjokan." Reina menjeda, "Dan kak Marcell emang hebat, di--"

"Stop, sebut nama dia!"

Reina mendongak, menyengrit heran.

"Atau lo bakal tau akibatnya. Cepet lanjut obati!"

KEMBAR SOMPLAK  - SELESAI [ Segera TERBIT ]Where stories live. Discover now