[60] Twins Time (Giveaway)

5.9K 561 47
                                    

"Hahaha, pedes banget ucapan lo, Rei! Tapi nih beneran deh, suer bilahi! Pacar lo itu emang pinter banget, mangkannya dia di jadiin ketua osis kali ya?"

"B aja." Balas Reina sambil mengusap rambutnya yang basah. Duduk di bibir kasur ber seprei coklat muda.

"Ih! Emang lo perlu di bawa ke psikiater! Kalau gak karena bantuan kak Leo yang super duper baik dan gak nyebelin seperti di sekolah, kita pasti gak akan selesai tadi!" Suara Ajeng kembali keluar dari  ponsel Reina yang ia taruh di atas nakas, dan sengaja ia speaker. Malas memegang ponsel karena baru saja dia pulang kerja kelompok lalu mandi, si Ajeng langsung menelfon nya.

"Serah!"

"Pertahanin deh cowok kayak kak Leo! Limited banget! Saran nih ya saran.... hahhahaa jangan marah!"

"Sial!"

"HAHAHAHHA, kalau gak mau buat gue aja! Ahahahah!"

"Reina..... maen yukkk!" Teriak seseorang setelah pintu kamar terbuka lebar, dan muncullah sosok Revin yang sudah rapi.

Pemuda tampan itu hanya menampilkan gigi nya saat Reina menatapnya tajam.

"Bisa gak lo ketuk pintu dulu? Punya tangan tuh di pake!" Dumel Reina lalu berjalan meraih ponselnya dan langsung mematikan sambungan telfon dengan sepihak. Meski tau, Ajeng akan marah kepadanya. Bodo amat!

"Punya, nih!" Revin mengulurkan kedua tangannya yang tertutupi hoodie berwarna merah. "Tangan gue ini digunakan untuk makan dan memeluk mu wahai saudari kembarku.." sambung Revin lebay sambil berjalan cepat menghampiri reina, lalu memeluk gadis itu erat.

"Lepas! Lo mau bunuh gue?" Kesal Reina, dia berusaha terlepas dari pelukan super erat Revin tapi tak bisa!

Menyebalkan!!!

"Hahhahahaha! Wajah li merah banget kayak pantat monyet, asli!" Ledek Revin dengan cekikikan setelah melepas pelukannya lalu duduk di kasur Reina.

"Ya karena keteken sama dada lo, babi sialan!" Umpat Reina, sambil mengusap wajahnya kasar.

"Ulululuh... dasar pemarah! Canda ela." Revin mengambil guling reina lalu memeluknya. "Temenin gue yuk, gue mau nonton bioskop sama beli senar baru."

"Ogah!"

"Ayo lah!"

"Gak!"

"Kenapa gak?"

"Sibuk!"

"Sibuk meratapi mas--"

"REVIN!"

"Bercanda!" Revin menghela, lalu menampilkan wajah memelesnya yang terkesan imut.

Reina mengigit bibir bawahnya kesal, "Emang cewek jepang lo kemana sih? Biasanya kan lo sama dia terus, nempel berdua kayak upil sama idung!"

Revin terbahak, "Bangke!! Jangan cemburu napa sih. Aku padamu Reina, poreper eper!"

Reina mendekati Revin lalu menempelkan telapak tangannya ke kening Revin. "Pantesan... panas ternyata."

Tak terima, Revin mendorong Reina hingga gadis itu terjatuh lalu segera mengelitikinya. Dan setelah aksi drama itu plus saling adu jambakan satu sama lain, akhirnya Reina mengalah.

Gadis itu dengan sangat terpaksa ikut Revin pergi ke Mall agar tidurnya nanti malam tenang. Karena Revin mengancam tak akan keluar dari kamar Reina sebelum gadis itu mau menemaninya.

"Kalian mau kemana? Tumbenan." Seru Daniar, saat kedua anak kembar nya mencium tangan nya bersamaan.

"Revin, jomblo ngenes! Minta temenin Reina, kan reina itu orangnya sibuk banget!" Gerutu Reina sambil menatap Revin sebal.

KEMBAR SOMPLAK  - SELESAI [ Segera TERBIT ]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant