[38] Dasar Playboy

9.7K 644 80
                                    

Sorry typo bertebaran, 🤣

...

Ketiga remaja itu duduk santai di ruang keluarga dengan keadaan ruangan yang gelap, lantaran sedang menonton film horor.

Di bawah sofa, terdapat Reina dan Revin, sedangkan di atas sofa ada Justin yang sedang memeluk bantal sofa.

Mereka berteriak karena terkejut saat wajah rusak hantu itu tiba-tiba muncul di layar. Namun tak lama mereka kembali fokus.

Mata Reina menyipit, karena kantuk melanda. Jadi dia senderkan kepalanya pada bahu Revin. Revin menunduk sebentar, sebelah tangannya merangkul lalu mengusap kepala Reina sedangkan matanya kembali menatap depan.

"Sst! Sst! Rev? Reina udah tidur?" Bisik Justin di belakang, membuat Revin bergidik geli karena lehernya di terpa napas Justin.

"Jangan dekat-dekat! Najis!"

Justin nyengir kuda, beringsut duduk di sebelah Revin.

"Ngapain lo pindah di sini?"

"Mau cerita."

"Kita kan lagi nonton!"

"Lah, bodo amat. Mumpung Reina tidur gue mau cerita, nih!"

"Apa sih? Kenapa juga harus nunggu Reina tidur dulu?"

Justin memajukan tubuhnya, mengintip wajah Reina yang terlelap. "Gue males ntar kalau di ejek Reina. Lo tau sendiri kan kalau gue sama Reina biasa adu mulut soal percintaan."

"Childish!"

"Hehe.."

"Bentar," Revin dengan perlahan menyelipkan tangannya di antara leher dan kaki Reina. Lalu mengangkatnya dan membawanya menuju ke kamar gadis itu.

Revin menyelimuti hingga sebatas dada, lalu mengecup dahi Reina. "Yang nyenyak. Gue sayang lo." Setelah mematikan lampu dengan mengganti lampu tidur, Revin berjalan kaluar.

"Sosweet amat, pak? Gue juga mau dong jadi ceweknya." Gurau Justin sambil makan popcron.

Revin merotasikan matanya malas lalu duduk disebelah Justin. "Jadi?"

"Jadi...?"

"Lo niat gak sih cerita?" Kesalnya, ingin sekali meggorok kepala Justin saat ini juga.

"Iya-iya! Gitu aja baperan."

"Gak jadi, nih?"

"Masyaallah, jadi Revin!"

"Yaudah, cepetan!"

Justin menarik napas, mulai bercerita. "Gue di tinggal nikah, Vin!"

1 detik..

2 detik..

3 detik..

"Vin? Kok diem, masih idup kan?"

"Beneran? Di tinggal nikah?" Tanya Revin memastikan.

Justin mengangguk lesuh. Itulah alasannya dia berkunjung ke Indonesia, ingin menghilangkan rasa sakit yang dia rasakan. Ditinggal pacar pas lagi sayang-sayanya aja sakit, apalagi di tinggal nikah? Hancur berkeping-keping sudah...

Tawa Revin seketika pecah, antara kasihan dan ngakak dengan hal yang menimpa Justin.

"Kok lo ketawa sih? Nyebelin banget!!"

Revin masih tertawa, hingga membuat Justin gondok. Justin mengambil banyak popcorn lalu menyumpelkan popcorn tersebut ke dalam mulut Revin hingga membuat pemuda itu tersedak.

KEMBAR SOMPLAK  - SELESAI [ Segera TERBIT ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora