6. Pernikahan

1.6K 206 15
                                    

Jangan lupa pencet tombol vote! Oke?

***

Hayam Wuruk menggelar pertemuan setelah ia memerintahkan Gajah Mada untuk pergi dari peristirahatannya. Pertemuan hanya dihadiri oleh keluarga inti kerajaan Taring serta Hayam Wuruk dan Gajah Mada.

Kini Singgasana yang tadinya adalah tempat duduk raja Sundra sudah diambil alih oleh Hayam Wuruk. Ia memperhatikan semua orang yang ada didalam aula dan berdehem. Raja Sundra di sampingnya menyergit. Ia pikir ini pertemuan politik, tapi kenapa hanya ada segelintir orang familiar disini? Ia merasa tak tenang.

Ia meletakkan tangannya di dagu dan memeras jenggot, berfikir. Belum juga dugaan-dugaannya selesai, pertanyaannya langsung dijawab Hayam Wuruk dengan beberapa kata.

"Aku disini ingin secara resmi melamar putrimu, Raden Ajeng Sekar Ayu untuk Mahapatihku yang perkasa, Gajah Mada. Bagaimana jawaban kalian?" Tanya Hayam wuruk kepada raja Sundra.

Raja Sundra menjatuhkan tangannya yang sedang meremas jenggot putih hitamnya. Matanya sirat keterkejutan membuktikan kalau ia tak pernah membayangkan kalau kejadian ini akan terjadi, begitu pula istrinya. Sekar sama saja, ia mendongakkan kepalanya cepat. Jantungnya berdetak dengan cepat.

Satu-satunya dan yang menanggapi ucapan Hayam wuruk pertama kali adalah Bagas. Ia langsung berdiri dari kursinya, "Bagaimana mungkin?" Tanyanya dengan raut terkejut. Sekar adalah adiknya. Kebahagiaan Sekar sangat berarti untuknya, seperti yang ia katakan sebelumnya. ia tidak mau mengorbankan kebahagiaan Sekar untuk politik. Jika pernikahan ini adalah untuk jalan politik, mereka tidak perlu memaksa Sekar untuk menikah dengan Gajah Mada. Mereka secara resmi sudah berada di bawah kerajaan Majapahit. Apalagi yang mereka mau dengan kerajaan ini?

"Itu sangat mungkin, dengan begitu, kedua kerajaan akan lebih mempererat tali persaudaraan. Apa kalian tidak tahu, Bhineka tunggal ika? berbeda-beda tapi tetap satu. Kita dasarnya adalah satu. Kalian selama ini selalu menganggap kerajaan kalian lebih rendah dan dibawah kekuasaan Majapahit, kalian menghormati, dan menjual hasil alam kalian yang begitu bagus hanya kepada kami. Walaupun kami tidak berpikir demikian, kalianlah yang bersikap, sedangkan kami hanya menerimanya. Jika pernikahan ini terjadi, maka hubungan kedua kerajaan akan menjadi hubungan persaudaraan. Tidak ada piramida kekuasaan. Bukankah itu jalan yang bagus untuk kerajaan ini?" Tanya Hayam Wuruk menyentuh titik lemah dari kerajaan Taring.

Mereka adalah keluarga yang harmonis dan saling menyayangi. Tapi mereka juga pemimpin yang bertanggung jawab. Mereka selalu mempunyai keinginan kuat untuk kerajaan mereka. Tentu itu pasti akan disetujui. Hayam Wuruk memang pintar dalam pidatonya. Sosoknya yang bijaksana membuat apapun yang diucapkannya sangat meyakinkan.

Tidak ada yang menjawab penjelasannya, Hayam Wuruk kembali berbicara, "Pikirkan baik-baik! Gajah Mada adalah seorang Mahapatih yang kuat. Namanya sudah terkenal karena kegagahannya dan ambisi kuatnya. Nama agung yang disandangnya dikenal diseluruh kerajaan tanah ini, dari barat hingga timur. Dosa apakah yang ia lakukan sampai lamarannya ditolak?" Hayam Wuruk memandang Gajah Mada yang hanya diam.

Ia pikir, ia akan melihat jejak marah diwajah pemuda itu karena ia seperti mengemis seorang Gadis untuk dirinya. Padahal jika saja ia mau, ia bisa memilih gadis manapun. Lagi, sumpahnya membuat ia tidak pantas berada diposisi ini. tapi ternyata, ia tidak melihat emosi apa-apa dalam wajahnya. Sama sekali tidak.

"Tentang sumpah palapa, Bukankah itu akan melanggar sumpah yang Mahapatih ucapkan?" Tanya raja Sundra. Sebenarnya ia ingin menolak. Ia tidak tega membiarkan anak semata wayangnya pergi ke kerajaan Majapahit sendirian. Juga, ia sudah menjodohkan Sekar dengan Bagas. Tapi bagaimanapun, jika ini sudah kehendak Hayam Wuruk, ia tidak bisa berbuat lebih. Apa lagi memberontak.

GAJAH MADA ; Megat RosoWhere stories live. Discover now